Jeno sibuk di dapur, se-bulan lalu perusahaan baru saja mengadakan jalan sehat, semua artis ikut acara itu, di akhir acara ada pembagian dorprize dari kupon acak, kek jalan sehat 17 agustusan gitu dah.
Jaemin, Chenle dan Haechan selalu beruntung kalau acara kaya gitu, mereka mendapat pemanggang roti, Rice cooker dan mecin uap.
Sayangnya benda-benda itu sudah mereka miliki, entah keberanian dari mana Jaemin menukarkan Rice cooker pada Red Velvet sumbenim, kebetulan sekali Red Velvet tidak mengerti cara menggunakan mecin kopi, akhirnya barter pun berlangsung, mesin kopi idaman Jaemin bisa dia miliki tanpa mengeluarkan uang.
Akhirnya pemanggang roti, mesin kopi dan mesin uap berhasil mereka dapatkan, tapi ya namanya juga rejeki bisa dateng dari mana saja, ketika mereka menyapa member Exo di pertigaan, dengan penuh wibawa Junmyeon memberikan seperangkat dorprisenya untuk Dream, setelah di buka isinya seperangkat game, itu sangat luar biasa.
Dan sekarang. Jeno sedang mencoba alat pemanggang roti itu, semoga saja berhasil.
Suara pintu terbuka dan tertutup mengalihkan perhatian Jeno, ia menghela nafas kasar, membolak balik ekspresi wajah sebelum menetapkan wajah senyum cerah. " selamat pagi" sapanya ramah.
Renjun mengabaikan sapaan itu " ngapain?" tanya Renjun menuju lemari pendingin.
Jeno menoleh sambil terkekeh " mencoba ini" Jeno meletakan dua roti tawar di atas piring, menggeser piring itu supaya lebih dekat dengan yang lebih tua " coba deh"
Renjun menutup lemari pendingin setelah mengambil susu pisang " ini buat ku?" tanyanya memastikan.
Yang lebih muda mengangguk lucu, Renjun mengucap terimakasih tak lupa tersenyum. Bagaimana bisa senyum itu terlihat sangat manis di pagi hari, Jeno tidak bisa mengalihkan tatapanya karna terlalu terbuai dengan tingkahnya yang kelewat menggemaskan itu. Ia baru sadar ketika pintu lain terbuka, menampilkan satu manusia berambut menyeramkan.
" hem aroma apa ini" suara serak dari ambang pintu mengalihkan perhatian.
" Jisung-a bangunkan Jaemin, kita sarapan" kata Jeno.
Tak lama Jisung muncul lagi, membenarkan poninya " Jaemin hyung tidak ingin sarapan katanya" si bungsu menarik kursi di sebelah Renjun lalu menempatinya.
Jeno meletakan piring berisi roti di depan Jisung " anak itu benar-benar" dengusnya kasar.
Renjun menggigit potongan roti perlahan, entah dari mana datangnya perasaan hangat yang meletup letup ini, Renjun yakin wajahnya mulai memerah sekarang, refleks ia mengacak rambutnya kasar, jelas membuat dua orang di sana menoleh heran.
Ini semua karna perkataan Jaemin semalam, bagaimana perkataan Jaemin semalam mampu membuat isi kepala Renjun berantakan, Renjun tidak bisa menghandle perasaanya, membuat semakin menggebu-gebu, rasanya sulit untuk di kendalikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I know I'm stupid ( Jaemren)✅
FanfictionRj: Bukankah itu artinya kita saling mencintai, kenapa kita tidak bisa bersatu Jaemin ah~ Hyunjin "Tapi bukankah semakin kau mencintainya semakin besar pula keinginan mu untuk membuatnya bahagia, termasuk melepaskan untuk orang yang ia cintai" Jm: t...