IKIS_24

1.2K 174 8
                                    

A Fanfiction
.
.
IKIS 24
.
.
Na_Ren
.
.
Jemin sama Jisung gelud?
.
.
Enjoy

.

Klik bintang kalau suka
.
.

Aneh kenapa Jaemin bisa tertarik dengan sosok kecil itu.

Astaga sebenarnya Renjun manusia apa bukan sih, semua hal yang Renjun lakukan sangat cocok untuknya, lihat lah bagaimana cowok itu memajukan bibirnya, serius dengan kanvas dan kuas, lihatlah bagaimana tangan mungilnya mengusap rambut lalu mengacaknya gatal.

Ah sudah 5 menit Jaemin memandang wajahnya dari sofa, menopang kepalanya di lipatan tangan yang bertumpu pada sandaran sofa dan petikan gitar dari arah balkon menjadi backsound.

Jaemin yakin ada sayap imajiner yang terpasang di punggung Renjun, ah~ semakin membuat iri saja.

" apa yang kamu tatap Na Jaemin"

Jaemin menjauhkan kepalanya, lalu menunjuk dirinya sendiri "aku menatap luar, bukan melihat mu"

Renjun tersenyum canggung "aku kira kamu menatap ku"

" dalam mimpi mu Renjon"

Yang lebih tua menampilkan ekspresi kesal.

Sementara yang masih di sofa memeringkan wajahnya, mengamati wajah cowok mungil itu dengan saksama, matanya, bibirnya semuanya terasa indah.

Hey sejak kapan seorang Na Jaemin memperhatikan Renjun?

Tidak perlu mengelak, dia kan menyukai Renjun.

" aku sudah memberi tanda tangan ku di bagian sini, bagaimana menurut mu?" Renjun menunjuk ujung kanan bawah.

Ekspresi itu sungguh mempesona saat ini, bibirnya mengulas senyum bangga, dia terlihat sangat tampan dan menggemaskan di waktu bersamaan dan itu berhasil membuat dadanya bergetar.

Jaemin terlihat berfikir, tak lama dia mengacungkan kedua ibu jarinya " itu akan jadi maha karya, untuk sementara kita pajang dulu di sini, setelah kita dewasa, kita gadaikan lukisan itu"

Raut penuh tanya mulai menyelimuti wajah Renjun, kenapa mereka harus menggadaikan lukisan ini?

" tidak adil kan kalau di pasang di rumah mu atau di rumah ku" lanjut Jaemin

Bibir Renjun maju beberapa senti "bukan kah kita akan terus bersama?"

Jaemin terkesiap, dia kehilangan kata-kata, lihatlah sekarang, wajah penuh senyum itu perlahan muram, seperti ada kabut di pandanganya, apa Jaemin melakukan kesalahan. " apa ucapan ku melukai mu? Aku minta maaf"

Renjun menggeleng " tidak, aku hanya-, ah lupakan"

" Renjun-ah" panggil dari arah balkon.

Bibir itu resmi mengerucut bagai gunung Krakatau, seketika tubuhnya bagai tersambar listrik ribuan volt, saking senangnya mendapat ciuman dari Renjun tempo hari, dia sampai lupa, lupa akan satu fakta tentang Jeno yang menyukai Renjun.

Ah bagaimana bisa Jaemin lupa akan satu hal penting ini, ah- dia jadi ingat kenapa mereka berdua lebih dekat akhir-akhir ini, bukankah lebih baik kalau Jaemin mulai menjaga jarak, dia tidak ingin membuat Jeno terganggu akan perasaanya pada Renjun. Jeno kan sahabatnya jangan sampai membuatnya kecewa.

" kunci lagu miracle apa? Aku lupa" tanya Jeno.

Renjun yang ditanya sedikit berfikir " G"

Suara gitar mulai mengalun, sesekali Renjun ikut mengiringi alunan itu di sela-sela kegiatan melukis, suaranya memang paling membahana sejagat raya Indonesia merdeka.

I know I'm stupid ( Jaemren)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang