A Fanfiction
.
.
IKIS_33
.
.
Na_Ren
.
.
Enjoy
.
.
Klik bintang kalau suka🤗
.
.
Follow juga akun ini hehe.
.
.
."latihan di mulai nanti siang, hujan di luar sangat deras!" pekik Jeno dari ambang pintu kamar, yoksi Leader.
Jaemin keluar kamar mandi mengerutkan kening " hujan?" malah balik bertanya, ia menoleh ke arah jendela lebar, pantas saja udara lebih hangat dari pada biasanya.
Cowok ini mengambil tempat di pentri dapur, duduk di sana berkutat dengan roti dan margarin, mungkin di tambah saos akan lebih enak. " kamu mau buat apa?" tanya Jaemin saat Jeno mulai merapat, berkutat dengan cerek berisi air mendidih
" aku mau buat kopi" jawabnya.
" satu untuk ku" ucapnya setelah menelan kunyahan roti di mulut.
Jeno melirik "aku rasa tangan mu masih sanggup membuat kopi sendiri"
" hyung"
Tawa Jeno meledak, buru-buru menoleh ke yang lebih muda, geli sekali mendengar Jaemin memanggilnya seperti itu. Malahan kadang dia yang memanggil Jaemin dengan sebutan hyung, ah itu tidak masuk akal.
" hyung" rengek Jaemin sekali lagi, cowok ini menunjukan wajah memelasnya. Melihat betapa lucunya Jaemin saat ini membuat jantung Jeno berdetak kencang, ia bisa merasakan rasa hangat yang nyaris ia lupakan, secara perlahan memenuhi bagian hatinya.
Tidak mungkin kan kalau perasaanya pada Jaemin muncul lagi. Sungguh dia tidak mampu menahan betapa manis dan cantiknya (ganteng) saat ini.
" hyung" panggil Jaemin sekali lagi, mengembalikan kesadaran Jeno yang sempat melayang entah kemana.
Akhirnya Jeno meletakan dua mug, menyeduh kopi bad day rasa cold untuk mereka berdua, seperti cuaca saat ini.
"Gumawo" kata Jaemin lalu mengambil alih salah satu mug, mencium aromanya sebentar. Dan Jeno mengambil duduk di depan Jaemin, ikut mengolesi roti dengan margarin dan melahapnya.
" alergi mu sudah sembuh, aku tidak pernah melihat mu minum obat, minumlah yang teratur"
Jaemin mengangguk " tentu saja, ah tapi aku sudah membaik, tidak perlu menghawatirkan aku" ucapnya sembari menyeruput kopi itu.
Jeno menatap sahabatnya, mengusak rambutnya hingga sedikit berantakan, tentu saja membuat Jaemin balik menatapnya dengan sedikit menekuk bibir " aku rasa kamu semakin menjauhi ku, apa aku membuat kesalahan?"
" aku rasa aku tidak pernah melakukan itu" Jaemin buru-buru mengontrol ekspresinya, tidak baik membicarakan soal perasaan.
Yang lebih tua memiringkan wajahnya, mengamati wajah Jaemin dengan saksama. Matanya, bibirnya semuanya terasa indah, tidak heran kenapa dia berkali-kali jatuh cinta padanya " setelah kita dari Jeju, kamu seperti menghindari ku, kamu bahkan pergi dengan Hyunjin, ngalamun sendirian, lebih pendiam, jangan kamu kira aku tidak memperhatikan mu, kalau ada masalah katakan pada ku"
Itu lucu, bagaimana Jaemin bisa mengatakan masalahnya kalau masalah Jaemin itu ya Jeno itu sendiri.
" member juga menghawatirkan mu, beberapa hari ini Renjun juga banyak memikirkan mu, dia sangat lucu saat memikirkan mu"
Yang lebih muda menundukan kepalanya " tidak ada alasan kenapa dia harus lakukan itu, harusnya kamu lebih berusaha lagi supaya Renjun tidak menghawatirkan aku, kamu akan terluka nantinya"
" karna itu jangan pernah membuat ku terluka"
-
Jeno menampilkan wajah cemberut ketika dia melakukan kesalahan untuk yang kesekian kalinya, tidak masalah sebenarnya, pelatih juga tidak pernah mengungkit, yang jadi masalah itu perjanjian dream sebelum latihan dimulai, siapapun yang banyak melakukan kesalahan maka wajib mentraktir minum dan cemilan, wajah-wajah mengejek itu sangat mengganggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I know I'm stupid ( Jaemren)✅
FanfictionRj: Bukankah itu artinya kita saling mencintai, kenapa kita tidak bisa bersatu Jaemin ah~ Hyunjin "Tapi bukankah semakin kau mencintainya semakin besar pula keinginan mu untuk membuatnya bahagia, termasuk melepaskan untuk orang yang ia cintai" Jm: t...