A Fanfiction
.
.
IKIS 25
.
.
Na_Ren
.
.
pencarian Jisung, lebih fokus ke Jaemin sama Jisung, jadi gak ada moment Jaemren, kalau Jeno Renjun adalah tapi cuma seupil.Kalau mau di skipp juga ga masalah, ga terlalu ngaruh juga sama Chapter selanjutnya.
.
.
Tapi Enjoy
.
.
Klik bintang kalau suka
.
."Jisung'a"
Kegaduhan ini membuat 2 orang di balkon menoleh, keduanya bahkan setengah berlari menghampiri Jaemin, ingin bertanya tapi wajah Jaemin seperti tidak ingin diganggu, wajahnya menampilkan kegelisahan dan kekhawatiran.
Jeno terpaksa menelan kembali pertanyaannya saat Jaemin berbalik sembari mengacak rambutnya kasar, memasuki kamar seolah keberadaan Jeno dan Renjun di posisi tak terlihat, tak lama cowok itu kembali muncul dengan topi dan jaket, tak lupa membawa satu jaket lagi milik Jisung.
"ada apa Jaemin-ah?" tanya Renjun khawatir sekaligus penasaran.
Jaemin sedang memakai sepatunya terkesan sangat buru-buru "aku akan segera kembali"
"ya Jaemin!" seru Jeno, tapi cowok kelahiran Agustus mengabaikan, membuat dua orang sisanya saling pandang hingga bunyi bib-bib pintu terdengar.
Sepertinya ini pertama kali dalam sejarah, Jisung tidak biasanya marah sampai seperti ini, kalaupun seperti ini juga bukan Jaemin pelakunya.
Renjun melirik cowok di sebelahnya "apa kita perlu keluar"
Jeno mengangguk mantap "ya" sebenarnya Jeno bisa saja mengambil kesempatan ini untuk di rumah bersama Renjun, tapi masalah dream lebih penting dari pada hal semacam itu.
Tak lama, Jeno maupun Renjun sudah siap dengan hoodie dan topi, untuk berjaga-jaga keduanya mengenakan masker, bertemu para penggemar di situasi genting itu akan sangat membahayakan.
Sejenak Jeno terdiam, mengamati hoodie yang Renjun kenakan, bukankah terlalu mencolok jika Renjun mengenakan hoodie berwarna kuning, tapi itu cukup menyegarkan mata, dia terlihat sangat imut dan menggemaskan, sampai hati kalau Jeno menyuruh Renjun ganti baju.
Dan Renjun memandang Jeno heran, cowok itu malah ngalamun, sedangkan di luar sana ada Jaemin yang sedang mencari Jisung, akhirnya satu pukulan mendarat di lengan yang lebih muda. Renjun tidak bisa mengelak kalau ootot Jeno itu sangat keras.
"buruan malah ngalamun" kata Renjun yang sudah selesai mengenakan sepatu.
"Hah"
"hah hah hah, dikira ternak keong, buruan" Renjun berjalan ke ambang pintu dan Jeno buru-buru memakai sepatu, siapa yang tau kalau Renjun akan melemparnya dengan benda di sekitarnya.
Dan tidak jauh dari tempat mereka berdua, Jaemin masih mencari keberadaan Jisung diantara pejalan kaki yang lain, di taman sekitar asrama tidak ada, Jaemin sudah 2 kali memutari, membuat kakinya seperti mau lepas.
Jaemin rasa marahnya Jisung kali ini berbeda dari biasanya, biasanya anak itu tidak sampai seperti ini, benar-benar keluar asrama dan pergi jauh, ngambeknya Jisung paling tiduran di kasur gak mau makan.
Parah-parahnya Cuma diem terus duduk di balkon asrama, atau mengunci diri di dalam lemari besar milik anggota.
Apa semarah itu Jisung padanya.
Jaemin sendiri tidak tau mau mencari anak itu kemana, sore seperti ini banyak manusia atau mungkin para penggemar, Jaemin tidak mungkin berteriak memanggil namanya, itu akan memancing keributan.
Cowok ini berhenti sebentar, duduk di salah satu kursi tak lupa meluruskan kakinya, lelah tentu saja, gerah juga. Sembari beristirahat tak lupa memikirkan beberapa opsi tempat yang mungkin Jisung datangi, mengingat apa Jisung pernah bilang ingin ke suatu tempat, atau ingin jajan sesuatu. Sayangnya nihil. Jaemin tidak pernah dengar Jisung membahas hal semacam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I know I'm stupid ( Jaemren)✅
FanfikceRj: Bukankah itu artinya kita saling mencintai, kenapa kita tidak bisa bersatu Jaemin ah~ Hyunjin "Tapi bukankah semakin kau mencintainya semakin besar pula keinginan mu untuk membuatnya bahagia, termasuk melepaskan untuk orang yang ia cintai" Jm: t...