A Fanfiction
.
.
IKIS 22
.
.
Na_Ren
.
.Kemarin orang yang paling istimewa ulang tahun. Na Jaemin HBD🎉
.
.
ADA kiss kiss abal menggelikan, ingin ku hapus tapi udah males baca ulang sama nge_edit, jadi apapun yang tertulis di Chapter ini, mohon dinikmati
.
.
Enjoy.
.
.Suara cetak-cetek keyboard membangunkan manusia kelahiran 23 maret, benda-benda di sekitarnya terasa berputar-putar, membuatnya enggan melebarkan mata, perutnya pun terasa bergejolak.
Ini pasti karna mabuk semalam.
Managernya benar-benar kurang ajar, yeah bukan kah itu bahaya kalau Renjun mengatakan unek-uneknya pada manager, managernya benar-benar licik.
Omong-omong dari mana datangnya aroma memabukkan ini, membuat Renjun semakin erat memeluk boneka ryan, meringkuk seperti bayi tanpa tau sudah pukul berapa hari itu, tanpa perduli mata cantik yang sedang memperhatikannya dari kursi kebanggan.
Na Jaemin.
Cowok itu menyunggingkan senyum tipisnya lalu melanjutkan mengedit foto, ah ada banyak foto yang harus cizini lihat, jadi Jaemin akan berusaha mengeditnya sebaik mungkin.
Tapi kenapa cowok di atas ranjangnya cukup—
Menarik perhatian.
Jaemin memutar kursinya hingga menghadap ranjang, menyilang tangan ke depan dada, benar-benar seperti bayi, ah wajah Renjun juga tampak imut saat tidur.
" anyeong" sapa Jaemin kala mata rubah di atas kasur perlahan terbuka.
Ia mengusap kedua matanya bergantian, ah itu sangat lucu.
" Jaemin"
Alis Jaemin naik sebelah, mulutnya terbuka tanpa bisa mengatakan apa-apa ketika tubuh kecil mungil itu melompat lalu memeluknya erat, mengalungkan lengannya di leher yang lebih muda erat, biar saja si Jaemin kehabisan nafas, salah siapa
Jaemin membiarkan tubuhnya berada di pelukan Renjun, tak hanya merasakan kehangatan dalam dekapan namun juga dalam hatinya.
Perlahan Jaemin menyandarkan kepalanya di bahu yang lebih tua.
Sementara Renjun semakin mengeratkan pelukannya, tak sadar jika Jaemin sudah memeluk pinggangnya juga, di posisi seperti itu membuat keduanya terlihat semakin sensual(?)
Semoga saja kursi kebanggan Jaemin ini tidak jebol.
Renjun menghirup aroma Jaemin rakus, itu untuk menyembuhkan rasa rindunya 5 hari tak bertemu, tentu saja itu membuat ceruk leher yang lebih muda meremang, apa se-rindu itu Renjun padanya, benar kah begitu?
Perlahan Renjun melepaskan kalungan di leher Jaemin, perlahan menundukan kepalanya menahan rona tipis menahan malu, ah kenapa Renjun terlihat sangat cantik, meski aroma manis yang biasanya ia cium tersamar akan aroma alcohol, tapi Renjun tetap- tampan ralat menggemaskan.
Renjun perlahan mendongak, menunjukan wajah penuh rona, Jaemin benar-benar kehilangan kata-kata kala Renjun menempelkan pelipis keduanya, membuat keduanya saling bertukar nafas karna jarak sejengkal jari.
" kenapa kamu baru pulang hm" Renjun bertanya lembut meski suaranya terdengar mengerikan, ah kenapa itu membuat debaran di dada Jaemin semakin menggila.
" maaf" Jaemin segera menunduk menghindari tatapan itu, meski bibirnya cukup – menggoda.
" kamu membuat aku khawatir tau" suara pelan itu terdengar begitu dalam.
Ia bisa merasakan rasa hangat yang sudah nyaris ia lupakan, scara perlahan memenuhi bagian terdalamnya, seperti sudah lama sekali, rasa lama yang kembali Jaemin rasakan, bagaimana Renjun bisa melakukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I know I'm stupid ( Jaemren)✅
FanfictionRj: Bukankah itu artinya kita saling mencintai, kenapa kita tidak bisa bersatu Jaemin ah~ Hyunjin "Tapi bukankah semakin kau mencintainya semakin besar pula keinginan mu untuk membuatnya bahagia, termasuk melepaskan untuk orang yang ia cintai" Jm: t...