IKIS_29

956 167 48
                                    

A Fanfiction
.
.
IKIS_29
.
.
Na_Ren
.
.
Masih kangen sama Jaemren😬😬
.
.
Kalau boleh tau, lagu apa yang sering kalian denger akhir-akhir ini.
.
.
Klik bintang kalau suka🤗
.
.
Follow juga akun ini hehe.
.
.
.


R

enjun terperanjat saat suara pintu berbunyi, ia bangkit dari posisinya yang duduk di pentri dapur, perlahan menatap jam dinding tak jauh dari tempatnya, nyaris pukul 1 pagi.

Ya seperti dugaan. Renjun sengaja tidak tidur untuk menunggu Jaemin pulang, semua member sudah tidur di kamar masing-masing, tapi Haechan harus pulang karna besok masih ada acara bersama 127.

"baru pulang, kamu tau sekarang sudah jam berapa?" tanya Renjun panjang lebar.

Jaemin menoleh ke sumber suara "baru pulang dimarahi"

Renjun menarik Jaemin sampai kedalam kamarnya, pertama dia tidak ingin kekacauan ini membuat member terbangun, yang ke dua dia ingin bersama Jaemin kyaakkakakakak

Yang lebih muda menepis cekalan di tanganya setengah kasar "kenapa, berhenti sok perduli padaku"

Jaemin mundur selangkah setelah mendapat tonyolan di kepala, rasanya Renjun ingin mencabik-cabik cowok di depanya sekarang juga "kamu kira aku pura-pura perduli padamu, kamu tau aku mengubur wajah ku di belakang apartemen supaya aku bisa menarik mu sampai di sini, kamu puas"

Jaemin berpose layaknya dinosaurus "haruskah aku berterimakasih padamu, akhirnya aku bisa di kamar mu dan hanya berdua"

Renjun mengertakan gigirnya, seperti ingin mencekiknya sampai tewas karna kehabisan nafas.

"kamu benar-benar tidak khawatir dengan para penggemar kita, kamu tau seberapa kacaunya hari ini karna mu, para penggemar mulai membencimu, kamu tau komentar komentar itu, dia bilang kamu palsu"

Jaemin duduk di tepi ranjang milik Renjun, kedua tanganya saling mengait satu sama lain. "itu wajar, bahkan kamu pun akan berfikir demikian pada ku, tidak ada yang murni di dunia ini, jika mereka menyukai ku apa adanya, mereka akan tetap bersama ku dan percaya pada ku"

"lalu kamu akan tetap diam seperti itu"

Yang lebih muda melepas sandal rumahan asal, melepas mantel di tubuhnya asal lalu melompat ke atas kasur, menarik selimut Renjun nyaris menutupi seluruh tubuhnya "entah lah, terserah, aku pusing"

Renjun mengacak rambutnya sendiri kacau, menarik boneka moomin di dekatnya lalu menyalurkan rasa kesalnya pada boneka itu.

"mau sampai kapan kamu disitu, kamu tidak ingin tidur" kata Jaemin sedikit kencang.

"cuci muka dulu bodoh" Renjun menendang Jaemin supaya cowok itu lebih jauh lagi, bahkan nyaris menghantam tembok, jangan lupakan boneka moomin yang Renjun gunakan sebagai dinding.

Jaemin tidak perduli, cukup sunyi malam itu, cowok ini merubah posisinya yang semula meringkuk kini berubah baring dengan pandangan lurus ke langit-langit kamar, ia melirik sekilas sosok lain di sebelahnya.

Saat mata miliknya hendak tertutup sesuatu yang keras lebih dulu menghantam wajahnya "kirim sesuatu di bubble, itu yang pengemar mu inginkan" Kata Renjun tanpa membuka mata.

Jaemin mengusap dahinya yang pening karna hantaman benda tipis itu, "sakit bodoh"

"kamu bilang apa?" tanya Renjun sengit.

"iya aku bodoh, Na Jaemin bodoh, itu yang kamu inginkan 'kan"

"tidak juga" jawab Renjun datar, membuat Jaemin ingin menarik rambutnya kencang-kencang.

I know I'm stupid ( Jaemren)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang