Jam menunjukkan pukul 20.30 tapi Rara belum juga pulang. Para member sangat khawatir.
"dichat ga dibales ditelpon ga diangkat" gumam Taeyong mondar mandir gelisah.
"susulin ke mallnya aja gimana?" usul Chenle.
"ngga bisa,bahaya buat sekarang kita keluar" jawab Taeil.
"Jisung ini gimana ceritanya?" tanya Kun kepada Jisung. Semua menoleh kepada Jisung.
"ish dari tadi Jisung udah bilang juga! Udah Jisung ingetin gaboleh sampe malem" ucap Jisung sedikit kesal.
"yaudah kita tunggu sekitar 15 lagi kalo belum pulang kita cari" final Taeyong disetujui yang lain.
"cari kemana kalo belum pulang?" tanya Xiaojun.
"ya kemana aja" jawab Taeyong.
Mereka berdiam benar selama 15 menit tanpa obrolan.
"udah 15 menit,cari sekarang?" tanya Johnny melihat kearah jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya.
"iya" ucap Taeyong. Kemudian disusul Johnny yang berjalan mengambil kunci mobil.
Tak lama setelah itu tiba tiba pintu rumah terbuka lebar dengan sedikit didobrak kemudian ditutup.
Rara masuk dengan terengah engah dan terduduk dilantai.
Wajahnya penuh dengan keringat mengalir. Celananya sobek melihatkan luka baru. Bahkan diwajah Rara ada beberapa luka goresan. Rambutnya acak acakan.
Para member yang terkaget melihat kearah Rara dan menghampirinya.
"astaga Ra! Dari mana kamu? Sampe kayak gini!?" ucap Taeyong.
"bentar" ucap Rara sambil mengatur napas.
"nih minum" ucap Lucas memberikan minum yang ia ambil. Untuk hari ini peka.
Rara meminum minumannya dan merasa sedikit lega. Kemudian melihat kearah member yang terlihat khawatir.
"ayo masuk jangan disini" ucap Taeil mengangkat Rara dan membawanya ke ruang tengah.
"sini kakak obatin" ucap Kun berjongkok didepan Rara dan mengobati lutut Rara.
"jadi ini kenapa? Baru pulang? Tapi uda kayak gini?" tanya Taeyong dengan tangannya disilangkan di depan dadanya.
Rara menatap Taeyong. "tadi nunggu bis,terus sampe komplek paling depan sana aku dikejar orang gila sempet ketangkep sama dia terus dicakar sama dijambak terus pas uda kabur sempet jatoh" jelas Rara.
"bentar... Orang gila?" tanya Haechan. Rara mengangguk.
"AHAHAHAHHA KESIAN" tawa Haechan menggelegar. "gosah ketawa" ucap Rara ketus . Haechan memelankan tawanya.
"kenapa ga minta jemput ajasih?" tanya Yangyang.
"hp mati" ucap Rara.
"lain kali kalo mau main ijin sama kita dulu ya langsung jangan titip titip sama Jisung ato siapapun pokoknya langsung sama kita,nanti gini lagi" omel Taeyong.
"ya" jawab Rara.
"dek ini cakarannya orang gila itu? Panjang banget merah lagi" ucap Kun saat ingin mengobati luka diwajah Rara.
"hooh kak,perih" ucap Rara. Kemudian Kun dengan hati hati mengobati. Bahkan Kun sendiri nyeri melihat luka diwajah Rara.
Setelah beberapa saat Kun selesai. Para member sudah masuk kedalam kamar dan sudah menyuruh Rara membersihkan diri dan istirahat. Tapi dia masih pw diruang tengah.
"emang orang gilanya kaya apa sih Ra?" tanya Chenle kepo.
"ihh pokoknyaa ngeri,masa pas aku jalan dikira anaknya coba? Dikejar kejar pas ketangkep mau dicium pula ya aku tahan kepalanya tapi malah aku dijambak sama dicakar,untung ada satpam tadi jadi aman tapi kan tetep takut" ucap Rara. Chenle tertawa mendengarnya.
"kasian" ujar Chenle.
"sakit tau ditarik keras banget ini sakit sampe tadi pusing juga" ucap Rara memegang rambutnya yang tadi ditarik oleh orang gila. Bahkan sampai rontok.
Tanpa bicara Chenle mengelus kepala Rara yang kena jambakan tadi. Mengelus dan sedikit menepuknya. Kepala Rara Chenle taruh di pundaknya masih sambil mengelus. Rara menurut tanpa berontak.
"kalo masih pusing nanti minum obat ya?" ucap Chenle. Rara mengangguk.
"kamu langsung tidur aja sana uda malem soalnya dingin nanti kalo mandi" ucap Chenle. Rara menggeleng.
"mau disini dulu" ucap Rara. "yaudah kakak tungguin" ucap Chenle.
Mereka berdiam disana masih dengan posisi kepala Rara dipundak Chenle dan Chenle mengelus kepala Rara pelan hingga tertidur.
Sorry gais ga up kemarennn
Enaknya cerita ini mau diend kapan? Santuy gaes cuma tanya aja:v