Hari ini hari pertama Rara sekolah. Perasaanmya campur aduk sekarang. Panas dingin.
Ia sangat degdegan sekarang. Hari ini dia senang karena bisa mulai masuk sekolah. Tapi ia juga sedih karena tak bisa mengantar sang ayah ke bandara.
"yuk uda siap?" tanya kak Johnny kepadaku dan kak Jisung.
Ya mereka berangkat bersama.
Saat perjalanan Rara bisa dibilang sangat cerewet sekaliii. Dia banyak bertanya kepada Jisung semacam
"kak sekolahnya gede?"
"sekolahnya angker ngga?"
"nanti aku dapet temen baru ga?"
Dan pertanyaan semacamnya. Jisung dibuat pusing olehnya. Jisung sudah mengatakan semuanya baik baik saja tetapi Rara masih saja cerewet. Johnny yang mendengar itu hanya terkekeh.***
Sesampainya di depan gerbang mereka turun. Rara dan Jisung berpamitan kepada Johnny."kak kita masuk dulu ya" pamit Jisung.
"iya Raranya jagain ya? Kakak balik dulu" ucap Johnny.
Setelah mobil Johnny tak terlihat lagi mereka masuk. Banyak siswa yang berdatangan juga. Jisung dan Rara bergandengan masuk membuat setiap siswa yang lewat menotisnya. Bagaimana tidak yang biasanya Jisung berangkat sendiri dengan wajah dinginnya sekarang bersama perempuan.
Tentu saja Jisung terkenal di sekolahnya karena dia seorang idol. Banyak fans yang panas akibat Jisung dan Rara. Mereka hanya bisa menggosip. Jisung yang mendengar itu menarik tangan Rara lebih cepat agar terbebas dari gosipan itu. Rara pasrah.
Setelah sampai diruang kepsek,Jisung mengetuk pintu dan masuk.
"permisi,ah bu ini murid baru yang baru daftar kemarin" ucapnya kepada salah seorang guru.
Setelah itu Rara membungkukkan badannya sopan kepada guru itu.
"Nama saya Lee Rara" katanya sembari senyum
"baiklah,silahkan ikut saya ya. Jisung silahkan kembali ke kelas terimakasih sudah mengatar" kemudian Jisung membungkuk dan kembali ke kelas.
Sebelum kembali ke kelas dia sempat memberi semangat kepada Rara
Rara mengikuti guru di depannya itu. Ia melewati beberapa kelas yang beberapa diantaranya masi ramai dan beberapa tenang karena sudah ada guru.
Sampai dimana guru bernama 'Sungji' itu berhenti di satu kelas. 10 A. Baiklah ia merasa tegang saat ini. Guru itu masuk sedangkan Rara menunggu di luar. Tiba saat guru itu menyuruh Rara masuk.
Rara berjalan masuk. Keadaan kelas masih tenang semua mata memperhatikan Rara berjalan masuk.
"Perkenalkan nama saya Lee Rara. Semoga kita berteman baik" ucapnya sambil membungkuk sopan.
Setelah itu guru mempersilahkan Rara duduk dan kemudian melaksanakan pelajaran dengan tenang. Rara merasa lega.
Hingga saat bel istirahat berbunyi semua murid dengan gembira keluar kelas untuk makan siang mungkin? Tapi Rara tak tahu dimana kantin nya jadi ia masih duduk di kursinya.
"hai kenalin aku Shin Sora" kata seorang anak tiba tiba menghampiri Rara. Rara yang sedikit terkejut pun mendongak melihat anak tersebut dan mereka tersenyum.
Dengan perasaan senang hati Rara menerima jabatan tangan anak tersebut.
"Lee Rara" jawabnya singkat sambil tersenyum.
"kita temen sekarang. Kamu mau ikut makan? Yuk bareng aku" ajaknya. Dengan senang hati Rara menerima.
Pada akhirnya mereka berjalan bersama untuk makan bersama.
Saat hendak menuruni tangga mereka berpapasan dengan Jisung. Jisung yang menotis Rara dengan segera menahan tangan Rara yang membuat mereka terhenti.
Rara hanya senyum dan melambaikan tangan nya. Sedangkan Sora yang melihat itu menyenggol lengan Rara dan tersenyum sendiri.
"ada apa kak?" tanya Rara karena Jisung hanya diam dengan masih memegang tangannya.
"kamu mau makan? Ayok bareng" ajaknya.
"oh iya baru mau kesana sama temen baru aku namanya Sora" kata Rara sambil menunjuk Sora yang masih senyum senyum menatap Jisung. Bagaimana tidak Jisung adalah idola sekolah yang susah di dekati dan dia bisa melihat sedekat ini.
"yauda bareng" final Jisung diangguki oleh mereka ber2.
Kemudian mereka menuju kantin untuk makan. Setelah itu mereka mengobrol biasa. Sora masih tak paham kenapa teman barunya langsung bisa akrab dengan Jisung,padahal baru pertama masuk. Dan Jisung jarang bergaul. Banyak juga yang memperhatikan mereka dan banyak yang merasa tak suka anak baru mendekati Jisung.
Karena merasa risih Rara melihat kearah Jisung yang biasa saja.
"kak Jisung" panggilnya pelan. Yang dipanggil menoleh.
"iya kenapa?" tanyanya dengan senyum. Sora malah tersenyum kembali. Aneh memang.
"kok pada liatin kita kenapa? Aku risih" keluhnya sedikit berbisik. Saat itu juga meja sebrang segerombolan perempuan terdengar sedang membicarakan mereka.
"gatau tuh dia murid baru kan? Dih sok sokan sama si Jisung"
"emang dia tuh bikin kezel tau gak" keluh perempuan lainnya. Karena kezal dengan ocehan itu Jisung berdiri dari tempatnya menghampiri 3 orang disana yang menggosip dirinya.
Ia datang dengan emosi. Menendang kaki meja yang mereka tempati. Tentu mereka kaget.
"maksud lo apa?! Sini ulang lagi depan gue! Jangan berani dibelakang. Emang kenapa si kalo gue sama dia deket? Masalah buat lo?!" kata Jisung sambil emosi dan sambil menunjuk Rara.
Mereka kaget dengan perkataan Jisung. Mereka sangat takut dan segera pergi.
"WOY JANGAN PERGI LO SEMUA?! dan kalian! Jangan ada yang berani apa apain dia! Ngerti lo semua?! Kalo dia kalian apa apain lo lo semua berurusan sama gue!" ucapnya kepada seluruh siswa yang melihat
"kak udah kak jangan marah" ucapnya sambil menahan lengan Jisung. Ia bisa melihat bagaimana emosinya Jisung.
Karena Jisung tak ingin marah lebih ia pergi dari situ dan membawa Rara. Setelah mereka pergi para siswa semakin ricuh dengan kejadian tadi.
***
Jisung membawa Rara ke taman sekolah. Jisung masih emosi ia bisa melihat itu dengan jelas.Rara juga takut. Jisung sangat menakutkan jika marah
Mereka masih diam. Hingga akhirnya Rara membuka suara.
"kak,jangan marah aku takut" katanya pelan. Jisung menghela nafas.
"Ra,apa kakak harus diem aja kamu digituin? Apa kakak harus diem aja kalo harga diri kamu dijatohin gitu aja? Kakak marah Ra" ucapnya tegas tetapi tidak membentak.
"Ra dengerin kakak,kakak itu sayang sama kamu,kakak gamau nama kamu jadi jelek di sekolah ini padahal kamu baru pertama kali masuk kakak cuma gamau kamu kenapa napa Ra"
Mendengar penjelasan Jisung,Rara berfikir perkataan Jisung benar. Ia menangis saat ini. Baru pertama kali dirinya masuk sekolah tapi namanya sudah tercemar. Ia sangat beruntung.
Jisung memeluk Rara. Ia mencoba menenangkan 'adik'nya itu. Benar benar sesayang itu Jisung pada Rara.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gimana gimana? Bubuk bubuk konflik uda ada niii gess:v vote yup-,