16

1.3K 209 14
                                    

Sorry kalau banyak typo, mau baca ulang udah keburu males :v

So, happy reading gusy~

Jangan lupa tekan bintang....

**************************************************

Kai beneran ngajak gue jalan dong. Tapi gue bilang mau ganti baju dulu, masa mau jalan cuma pake jeans sama kaos tipis. Soalnya tadi gue sama sekali nggak ada persiapan. Ya kan gue ngiranya Kai beneran sakit. Taunya gue dibohongin sama mama. Mau marah tapi ya gimana. Pasrah aja gue bisanya.

"Ini kita mau ke mana Kai?" tanya gue saat Kai mulai melajukan mobilnya.

"Kamu ada ide nggak?" gue langsung menggelengkan kepala begitu Kai bertanya.

Emang gue sama sekali nggak tau mau ke mana. Dan gue juga jarang keluar, paling ya cuma sekitaran kampus.

"Ikut nongkrong temen-temenku aja gimana?" tawar Kai yang sesekali menatap ke arah gue.

Gue menimbang-nimbang dulu sebelum menjawab. Gue tuh sebenernya nggak akrab sama temen-temennya Kai. Yang gue tau cuma Candra, itu aja karena sering banget sama Kai kalau lagi di kampus. Kalau yang lain gue mana kenal.

"Nggak mau ya?" tanya Kai lagi karena gue masih nggak mau jawab pertanyaannya.

"Tapi aku nggak kenal temen-temen kamu." gue takutnya tuh nanti di sana gue cuma diem. Mana pasti mereka cowok semua kan ya. Gue cewek sendirian dong?

"Nanti ada pacarnya Candra juga, kamu bukan cewek sendirian kok tenang aja." seperti bisa menebak isi pikiranku, Kai mengatakan Kalau pacarnya Candra juga ikut.

Ya udah mau nggak mau gue iyain aja. Biar gue jadi kenal sama teman-teman Kai. Gue juga nggak tau kan kalau suatu saat nanti butuh bantuan mereka. Meskipun gue tau Candra, tapi gue sama sekali nggak akrab sama dia. Sekedar tau aja karena selalu nempel sama Kai. Sama satu lagi yang selalu nempel tapi gue nggak tau namanya. Mereka bertiga tuh udah kaya apa, kemana-mana selalu bertiga.

Setelah sampai di cafe yang Kai sebutkan tadi, gue langsung masuk sama Kai. Gue bisa lihat ada empat cowok dan satu cewek yang sedang tertawa kencang. Bahkan saat ini gue baru masuk dan mereka ada di pojok belakang, tapi udah kedengeran kenceng banget.

"Mulut lo Bay." Kai mengambil kentang goreng yang ada di meja dan langsung memasukkannya ke mulut salah satu temannya yang masih tertawa ngakak sebelum duduk di samping temannya yang cuma geleng-geleng kepala, kayanya si paling kalem di antara semua temennya.

"Nah gitu dong lo bawa cewek. Jangan dikekepin aja, kenalin lah sama kita." meskipun mulutnya sedang memakan kentang yang Kai masukkan ke dalam mulutnya, temennya Kai yang satu ini malah memakan dengan lahap.

"Sabar Bay, ini juga udah dibawa." jawab salah satu temannya Kai yang keliatan kalem itu. "Maaf ya, Bayu emang rada gesrek otaknya." kata orang itu yang gue jawab dengan senyum dan anggukan. Canggung banget rasanya.

"Lo nggak usah terlalu bacot dulu deh Bay malam ini." kini giliran cowok dengan wajah tertampan -versi gue ya- berbicara.

"Bener tuh Bayu, diem dulu deh. Bacot mulu kerjaan lo." kini giliran si cewek yang berbicara.  "Kenalin, gue Winda ini cowok gue Candra, temen homonya cowok lo." kata Winda yang langsung ngakak dengan omongannya sendiri, tangannya terulur ke arah gue.

Gue tersenyum lalu meraih uluran tangan Winda, "krystal,"

"Nih juga temen homonya cowok lo, namanya Sean, ini yang paling kalem, kalau ngomong bisa bikin ati adem ayem, namanya Dio. Dan hang bacotnya nggak abis-abis, lo juga udah tau sendiri, namanya Bayu." Winda mengenalkan nama teman-teman Kai masing-masing.

LIMERENCE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang