20

1.8K 210 15
                                    

Akhir-akhir ini lagi sibuk kkn jadi nggak bisa update cepet. Maaf banget buat yang nunggu cerita ini, kalau ada hehe. Mungkin buat ke depannya aku bakal aktif update setelah selesai kkn. Sekitar september, mungkin.

Doain aja aku bisa menyempatkan nulis meskipun dengan part pendek. Ini aja aku sempetin karena hari ini aku agak longgar. Dan udah kangen banget baca komen kalian hehe

Belum sempet aku baca ulang, jadi maklumin aja ya kalau banyak typo hehe.

HAPPY READING...!!!!

***********************************************

Acara pernikahan gue sama Kai tinggal seminggu lagi. Dan hari ini gue sama dia memutuskan untuk menghabiskan waktu berdua sebelum kita dipingit buat seminggu kedepan. Dan pastinya gue bakal kangen banget si. Ini aja gue udah dateng dari subuh, dan Kai masih molor padahal jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Jendela udah gue buka lebar-lebar. Selimut udah gue sibak dari tubuhnya. Tapi dia masih nggak terganggu. Gue kadang heran kenapa ada makhluk kaya dia yang susah banget dibangunin. Gue sampe capek sendiri teriak-teriak bangunin dia tapi malah suara gue yang serak. Padahal kemaren dia yang nyuruh gue dateng pagi.

"Pokoknya besok kamu dateng subuh, aku mau berduaan sama kamu sebelum dipingit."

Begonya gue percaya, padahal tau banget kalau Kai ini kalau libur pasti susah banget dibangunin. Dan sekarang yang gue lakuin cuma duduk nyender di kepala ranjang sambil main ponsel. Buka-buka instagram, twitter dan sosmed apapun buat menghilangkan rasa bosen gue nungguin Kai bangun. Gue pengen liat sampai kapan dia mau bangun.

Tapi kalau muka dia gemesin mana bisa gue marah si. Lucu banget mukanya kalau lagi tidur begini.

Kayanya percuma juga gue nunggu dia di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kayanya percuma juga gue nunggu dia di sini. Cacing gue nggak bakal mau diem juga kalau begini. Mending gue bikin makanan, mengingat tadi gue bangun tidur cuma mandi dan langsung ke sini.

Gue memutuskan untuk ke dapur dan mulai memasak dengan bahan seadanya. Gue tuh bayanginnya tadi ke sini langsung di sambut dengan pelukan hangat Kai. Terus abis itu kita sarapan di luar. Tapi nyatanya cuma mimpi aja.

"Hhh!" gue meletakkan beras yang mau gue cuci dengan sedikit kesal.

Tapi tiba-tiba ada tangan besar yang melingkari perut gue, "morning sayang." ucap Kai dengan suara seraknya. Setelahnya dia meletakkan dagunya di bahu gue sambil mengeratkan pelukannya.

"Kok bangun? Aku kira mau tidur sampe maghrib." sindir gue yang masih terus mencuci beras.

"Aku baru tidur tadi jam 3, makanya bangun agak siang." jawaban Kai membuat gue menghentikan kegiatan gue.

Dengan cepat gue melepaskan tangan Kai yang melingkar di perut gue dan membalikkan badan untuk menatapnya. "Udah aku bilang kan jangan keseringan tidur pagi. Kemaren kamu juga baru tidur abis subuh. Katanya nggak bakal diulangin lagi. Tapi tiap weekend selalu kaya gini. Jangan-jangan setiap hari kamu tidur pagi terus?" gue memicingkan mata menatap Kai yang meringis sambil menggaruk kepalanya.

LIMERENCE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang