16

1.7K 207 0
                                    

BAB 16
HATI YANG PATAH DAN HUBUNGAN

Sayang tak semua manusia cukup waras untuk memilih yang paling baik, dalam hal perkara dunia dan hubungan, pilihan yang memang tak jarang membuat hati salah satunya bisa saja patah.

"***"


Ervin, pria itu menatap Savana dengan pandangan sulit diartikan saat ini, "Ayo, bawa bokap Lo kerumah sakit." ucap Ervin yang langsung mendapatkan anggukan dari Savana.

Se-sampainya dimobil, Ervin langsung melajukan mobilnya dengan cukup cepat. Sedangkan Savana tengah berkutat dengan ponselnya, tampak tengah menghubungi seseorang. .

Ervin ingin bertanya namun ada sedikit keraguan, "Lo anak Mafia? Kenapa bisa terlibat sama bos narkoba?" tanya Ervin sambil melirik spion.

Savana tersentak, ia sediri tidak tahu apa yang terjadi, dan hanya memalingkan wajahnya pada sang Ayah yang masih belum sadarkan diri.

Ervin yang tidak mendapatkan respon atas pertanyaannya hanya menghela nafas panjang dan memutuskan berhenti bertanya untuk saat ini.

''Bokap Lo pasti baik-baik aja, sorry gue ngga ngebatuin Lo, mereka pake senjata api soalnya." Savana tampak tersenyum tipis, "Bunyi sirine itu ulah Kak Ervin kan,"tampak pemuda itu mrngangguk pelan.

"Makasih, itu cukup membantu."membuat Ervin terkekeh, ada rasa sedikit kesal pada dirinya sendiri, jujur dia malu karena tak bisa berbuat apa-apa.

Savana sedikit terkesiap, menyadari sesuatu. Ervin entah kenapa tampak berbeda tak seperti tadi pagi, dan jujur Savana selalu merasa tidak nyaman saat Ervin mengeluarkan aura yang tidak biasa.

Dan anehnya, didalam perjalanan tak sedikit pun pemuda itu membahas masalah Derren ataupun Abbyan, ia merasa sedikit aneh.

Bahkan hingga sampai di rumah sakit pun, Ervin tampak ikut sibuk dan fokus pada Adrian agar mendapatkan penanganan cepat, sampai-sampai administrasi saja pemuda itu yang tangani, membuat hati Savana sedikit menghangat.

***

Disebuah bandara Seorang gadis tengah berjalan terburu-buru, hingga beberapa kali ia tidak sengaja menubruk bahu orang yang berlalu lalang.

Perasaan gadis tersebut kini sudah tak karuan, yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah berusaha secepat mungkin untuk sampai ke rumah sakit.

Gadis itu menaiki sebuah taksi, tangannya kini sibuk berkutat dengan ponselnya dan tidak lama sebuah panggilan masuk.

"Bagaiman semuanya? Apa ada kendala."

"Tidak ada, sejauh ini semua berjalan dengan lancar,"sahut seorang pria dari sebrang.

"Bagus, kita akan mulai rencana saat waktunya sudah tepat, oh ya ... dan jangan sampai mata-mata Oma tahu hal ini,"

"Semua aman, kau bisa kembali sayang. Aku sudah menyusun rencana yang sangat matang,"tutur pria tersebut lalu menutup telfonnya.

Sesampainya gadis itu dirumah sakit dirinya langsung berlari kearah resepsionis untuk menanyakan ruangan seseorang yang sedari tadi membuat hatinya cemas.

The Hole Of HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang