32

1.2K 200 10
                                    

BAB 32

RELASI TERBAIK

Kaya udah siklus semesta kalo manusia itu didoktrin patut kuat. Dunia ngga segan nge-depak pihak lemah—
"***"

Terlihat Ivana baru saja menyelesaikan makan-nya, sementara pemuda yang ada disekitarnya tampak masih sibuk dengan makanannya dengan sesekali berbincang sesuatu yang tak jelas.

"Pulang sekolah, mau bareng?"tawar Reno membuat Arya tersedak.

Uhuk ... Uhuk ....

Refleks ivana yang melihat itu menyodorkan minum kearah pemuda tersebut, Arya meraih dan langsung meminum nya tanpa penolakan

Selesai dengan sakit ditenggorokan-nya kini Arya merasa kembali dicekik, saat Reno dan Malik melayangkan tatapan tak suka mereka dengan tajam.

"Mati gue,"gumamnya masih terdengar oleh Ivana, ivana menarik satu alisnya, "Sakit banget Kak? Lagian kalo makan nya tuh pelan-pelan."Arya hanya mengangguk kikuk.

"Ivana pulang sama gue, Kak."ujar Malik, Reno tampak mengalihkan pandangannya kearah pemuda itu, "Gue ngga nanya sama Lo, diem aja mendingan!"sarkasnya.

Malik menyudahi makannya, aura mencekam disekitar Ivana membuat gadis itu mengerijapkan matanya pelan, "Mau kerja kelompok Kak, mungkin lain kali aja."tolak Ivana.

"Gue yang anter, kerja kelompok dimana?" tanya Reno, bibir para temannya tampak berkedut mendengar Reno yang banyak bicara pada gadis didepan mereka itu.

Ivana hanya mengangkat bahunya,"Lagian kerja kelompok sama Malik, jadi biar sekalian aja,  sama dia."mendengar itu Malik tidak melewatkan kesempatan melempar wajah songongnya dan mengejek tampak menang. 

Reno berdesis, melihat adik kelasnya memasan wajah mengejek.

Tak lama berselang seorang gadis berlari kemeja mereka dengan panik.

"Kak Reno, Kalla sakit dia di UKS sekarang."ucap Laura, sahabat dari Kalla, ivana tersenyum miris melihat gadis itu. Ia tau betul bagaimana perangai seorang Kalla memperlakukan orang lain.

Terlihat wajah panik dari Laura dengan keringat di dahinya yang mengucur, nampak nya gadis itu habis berlari maraton.

Sementara itu Reno menyeringat, mengingat gadis digerbang kemarin yang bergelayut manja padanya, tanpa sadar ia merinding.

"Bawa aja ke UKS gampang kan?" ujar Reno dengan nada datar, ivana mendengar nada bicara Reno menggelengkan kepalanya.

Laura, gadis itu tampak menatap dengan takut."Mungkin sakitnya parah, gue mohon Kak jenguk dia ya."pinta Laura tampak tubuh gadis itu sedikit bergetar.

Mendengar itu Reno menatap gadis bernama Laura itu dengan tajam, "Terus menurut Lo, gue peduli gitu? Engga. Jadi lebih baik Lo pergi sekarang,"jawab Reno dengan tegas, mata Laura memancarkan rasa putus asa-nya, bahunya turun dengan lemas.

"Tapi ngga ada yang mau ngurus, Kavindra juga sibuk sama Mawar
dan— "ucapannya terpotong saat Reno menggebrak meja kantin kencang.

Brak!

"Pergi sekarang sebelum kesabaran gue habis, gue ngga peduli dan ngga akan pernah peduli sama tuh cewek!"

The Hole Of HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang