BAB 10
HARI YANG PANJANGBanyak perbuatan yang kita lakukan dalam satu hari.
Tapi saat ada hari dimana kita berbuat kesalahan itu akan menjadi hari yang panjang dan rumit.
"***"Savana berjalan menuju kelas sesampainya dikelas, ia mendapati Ziva tengah bersorak menonton film drama Korea.
"Goblok dramanya kan lagi sedih sedihnya, ngapa lu teriak kegirangan dah," gerutu Alina pada Ziva.
"Itu mau anu kan mereka?" tanya Ziva polos sambil menutup matanya dengan tangan yang bercelah
"Ngomong apa sih kalian? anu anu apa?" tanya Savana sambil menarik kursi didekat Alina.
Ziva mempraktekkan adegan ciuman memakai tangan, Savana langsung mengangguk paham lalu terkekeh pelan.
"Nggak boleh liat yang kaya gitu dosa," ucap Savana lalu merampas ponsel Alina yang sedang menayangkan film tersebut.
Savana melihat sebentar namun matanya malah keenakan dan akhirnya ia malah bertopang dagu dan menontonnya dengan tampang tanpa dosa.
Alina mencibir, lalu merebut ponselnya kembali. "Dasar marfuahh!" gerutunya kesal, Savana hanya terkekeh.
"***"
Sementara dilapangan gerombolannya laki laki mulai berkumpul suasana langit yang cerah sangat mendukung untuk bermain sepak bola dan kini Abbyan dan yang lainnya sedang melakukan pemanasan untuk mulai melakukan permainan.Saat peluit terdengar mereka mulai semua mulai bermain, melihat Most Wented sekolah tengah bermain banyak siswi yang keluar dari kelasnya untuk menonton.
"Mereka emang unggulan,"
"Bebep gue ituu!"
"Ajim ajim gue pengen berak aja jadi ketahan ini."
"Panas banget, make up gue luntur dah, tapi demi yang beb jumi pantengin terosss!"
"Aduhh gustiii, ngga tahan pengen nyeret salah satu ke KUA!"
Di sisi lain seorang gadis kini tengah menatap keluar jendela, pandangan nya tidak lepas dari sosok Abbyan.
"Aku sangat mencintaimu." gumam gadis itu, Rania Armita itu adalah nama gadis yang terus menatap kearah Abbyan dengan tatapan memuja.
Sementara disisi lain Savana dan Alina kini berjalan keluar dari toilet, tapi langka mereka berhenti saat beberapa siswa dengan baju urak urakan tengah memanjat tembok.
"Sialan ditaman belakang sekarang di pasang Cctv, kampret bener dah padahal lebih gampang lewat jalan biasa," gerutu salah satu dari mereka.
"Kepala sekolah sekarang lebih ketat, ngga kenal sogok pula, ajim banget kan!"
"Wah kalo sampe kepergok, ngga bisa selesai pake duit aturannya kalo gitu, ahhh ada ada aja."
Beberapa saat kemudian mereka semua berhasil kabur lewat tembok belakang toilet.
Savana mau pun Alina tidak melaporkan atau mencari gara gara, karena mereka bukan anak orang sembarangan yang dapat dimacam- macami.
Savana pun enggan untuk berurusan dengan mereka, sekalipun mereka salah. Belum saatnya Savana untuk ikut campur, lagi pula mereka tidak mengganggu ketenangannya untuk saat ini.
Savana menghentikan langkahnya dan terdiam sebentar, hal itu jadi mengingatkan ia bahwa besok harus bertemu Derren ditaman belakang untuk mengembalikan bajunya.
Bel pulang sekolah terdengar membuat lamunan Savana buyar,Savana dan Alina bergegas kembali ke kelas untuk mengambil tas mereka.
Hari ini semua ekstrakurikuler wajib melakukan kumpulan, mungkin itu juga yang menjadi sebab para anak laki laki tadi kabur sebelum bel pulang sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Hole Of Hope
Fantasi| TAMAT- CHAPTER MASIH LENGKAP| Impian Remaja, adalah salah satu judul novel yang memuat tentang perjuangan seorang gadis bernama Savana sampai titik puncak kesuksesan-nya. Namun bagaimana jika ceritanya mulai menjadi melenceng dari alur yang seharu...