BAB 41
DEBAR DAN RASA YANG SALAH—Kadang manusia itu terlalu cepat memilih, silau dengan yang baru dan goyah dengan yang antik—
"***"
Orion mengunci pergerakan gadis didepannya, membawa gadis itu kearah tangga darurat dengan paksa.
Gadis itu, Ivana tak berhenti mengoceh dan mengatai Orion dengan kalimat menusuk."Lepasin! Ngapain bawa saya kesini!" teriaknya, Orion membungkam mulut Ivana dengan tangannya membuat sang gadis melotot dengan garang.
"Ngga usah teriak juga, gue cuman mau ngasih ini. " Orion tampak menyodorkan sebuah kalung dengan bandul berbentuk matahari namun memiliki manik hijau emerald ditengah.
Kalung berantai silver itu, menyita perhatian Ivana. Ia menyentak tangan Orion yang membungkam mulut, "Buat apa? Kenapa mau ngasih saya hadiah segala,"
Orion tampak menatap kalung itu sebentar, "Dira, Kakak kandung dari tokoh Orion meninggal 3 bulan yang lalu, dan kalung ini punya dia."ucapnya tampak terdengar lirih.
Sorot mata Ivana seketika meredup, "Terus kenapa dikasih ke saya? Simpen yang bener jangan sampe hilang," ucapnya dengan nada sedikit melembut, tak segarang sebelumnya.
"Dia kasih amanah, buat ngasih kalung ini ke perempuan yang nantinya jadi pasangan hidup gue tapi— itu terlalu lama, jadi gue mau kasih ini ke Lo aja," Orion tampak mengalungkan tangannya dan memasang kalung tersebut pada leher Ivana tanpa permisi.
Ivana diam mengerijap, wajah mereka hampir tak ada jarak. "Alasannya?" tanya Ivana dengan pelan, aroma tubuh Orion yang maskulin dan segar tampak menyeruk masuk kepenciuman Ivana.
Orion mengulas senyum. "Pasangan hidup itu masih jauh, masih terlalu abu-abu, jadi gue kasih ini ke Lo, yang udah pasti bakal jadi teman dihidup gue." Mendengar jawaban itu sontak membuat jantung Ivana berdebar.
"Sial, jantung gue meronta rontal. Dasar murahan lo tung tung, kontrol dong jangan malu-malu gue, haduh gustiii,"gerutu nya dalam hati
Ivana diam ia tak mampu membalas dan sialnya wajahnya ini tidak bisa dikondisikan, rona merah itu bahkan sampai ujung telinga.
"Bulshing Lo, lucu banget sih!" tutur Orion mencolek hidung Ivana dengan gemas.
"Bu-bukan di-sini pa-nas duh,"ucapnya dengan terbata karena gugup, tangan gadis itu ia kibas-kibaskan mengalihkan perhatian.
Namun ucapan Orion membuat pipinya semakin panas, "Mau gue tiupin?"tawarnya dengan suara yang berat, gini tubuh ivana sedikit melemas.
Astaga, ia memiliki dosa apa hingga ada diposisi seperti ini. Ivana mendorong tubuh Orion, salah tingkah. Ia bergegas keluar dari tangga darurat tersebut, menyisakan Orion yang kini tertawa lepas saking gemasnya.
"***"
Disisi lain Mawar berada diluar rumah sakit dengan Kavindra. Kekasihnya itu tampak sedikit—dingin.
"Kamu marah Vin? Kenapa diem aja,"tanya nya, ia sudah mati kaku saat Kavindra hanya diam sepanjang mereka berjalan.
Kavindra menoleh ada sepintas rasa kecewa yang tersirat dimata pemuda itu, "Kamu, punya hubungan apa sama Orion?" Pertanyaan itu bagai bom waktu bagi Mawar.
Sial! Sial!
Dirinya melupakan sesuatu, dimana Kavindra dan Orion adalah rival dalam geng motor yang mereka dirikan, belum lagi Kavindra yang memang tidak suka miliknya diusik oleh siapapun, ia kecolongan kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hole Of Hope
خيال (فانتازيا)| TAMAT- CHAPTER MASIH LENGKAP| Impian Remaja, adalah salah satu judul novel yang memuat tentang perjuangan seorang gadis bernama Savana sampai titik puncak kesuksesan-nya. Namun bagaimana jika ceritanya mulai menjadi melenceng dari alur yang seharu...