ExtraPart - 2

19.8K 1.1K 45
                                    

Halooo guys, gimana kabar kaliann semuanyaaa?
Semoga selalu di beri kesehatan yaa di tengah pandemi ini✨
Karena ada beberapa yg minta di bikinin chapter khusus Raya-Rafa setelah menikah, ini dia sekilas kehidupan mereka😂

Lagi dan lagi, aku cuma mau bilang terimakasihh banyakkk buat yang udah baca, komentar, vote dan apresiasinya atas cerita ini✨ aku seneng bangettt baca2 komentar kalian yang bikin mood aku naik🤭😄 Pokonya peluk onlen satu2 buat semuanyaa, luvluv <3

Happy reading, guys!

***

Tepat pukul satu dini hari, Raya bangun untuk menyiapkan perlengkapan Rafa bertugas. Walau masih mengantuk, Raya tetap bersemangat untuk menyiapkan keperluan Rafa selama terbang ke beberapa kota.

Beberapa kali Raya menguap, matanya tidak bisa diajak berkompromi namun ia tetap memaksakan diri demi sang suami tercinta. Sesekali ia mengelus perutnya yang membesar, seperti sudah menjadi kebiasaan ia selalu mengelus perutnya setiap saat dan tidak sabar untuk menunggu buah hatinya dengan Rafa lahir ke dunia.

Saat semuanya sudah lengkap, Raya hendak membangunkan Rafa namun saat Raya masuk ke dalam kamar mereka, ia melihat Rafa sedang sholat tahajud. Raya tersenyum ketika melihatnya, adem sekali rasanya setiap melihat Rafa sholat. Tidak pernah sekalipun Rafa meninggalkan sholat, membuat Raya sangat bersyukur memiliki suami seperti Rafa.

Sambil menunggu Rafa selesai sholat, Raya menyiapkan makanan sebelum Rafa pergi. Karena Rafa hari ini akan puasa sunnah, malam ini Raya tidak terlalu sibuk menyiapkan bekal kerja untuk Rafa.

"Sayang, semuanya udah lengkap belum? Inget-inget lagi apa aja yang di bawa, takutnya ada yang lupa," tanya Raya saat melihat Rafa sudah selesai sholat, sedang mengecek sambil menutup koper besar dan tas kecilnya.

Rafa tersenyum, "Sudah semua sayangku, makasih banyak ya selalu membantu menyiapkan keperluan aku,"

Rafa sedikit gemas terhadap sikap Raya yang sedari tadi seperti masih mengantuk namun tetap memaksakan membuka mata hanya untuk membantunya menyiapkan perlengkapan selama bertugas. Sebelum menikah, biasanya Rafa akan melakukan semuanya sendiri, namun kini ia tidak sendiri lagi, sudah ada yang menemani dan membantunya.

"Ya sudah sekarang kamu makan dulu sebelum berangkat, aku udah masakin makanan kesukaan kamu, loh."

Saat mendengarnya, Rafa tersenyum cerah, masakan Raya selalu menjadi makanan favoritnya. Rafa bangga sekali terhadap Raya yang pandai memasak, tidak ada lagi Rafa yang kebingungan akan makan apa sebelum berangkat dan ketika pulang bertugas.

Rafa makan dengan lahap sambil mengobrol dan bersenda gurau dengan Raya. Walaupun terlihat sederhana, namun bagi mereka berdua sangat bahagia sekali. Belum pernah mereka sebahagia ini sebelumnya.

Setelah makanan pada piring Rafa habis tak tersisa, Raya menyuapi Rafa beberapa jenis buah-buahan. Agar Rafa semangat kerjanya dan selalu fit. Sambil fokus memainkan handphone untuk mengecek schedule nya, Raya menatap wajah Rafa lama sekali. Rasanya seperti mimpi. Dirinya tidak menyangka ia bisa melewati itu semua, dan kini, ia bisa berada di fase bahagia ini.

"Sayang aku pergi dulu, ya." Ujar Rafa sambil menyimpan handphonenya dan bangkit menarik kopernya ke dalam bagasi mobil. Raya turut membantu membawakan kantong kecil milik Rafa.

Saat semua barangnya sudah masuk ke dalam mobil, Rafa berpamitan kepada Raya. Memeluk Raya penuh kasih sayang, sesekali menghirup aroma tubuh Raya yang begitu memabukkan.

"Aku pamit dulu, ya. Kamu hati-hati di rumah selama aku kerja. Untuk beberapa hari ke depan kayanya aku bakal rindu banget sama kamu deh, Ra. Apalagi aku udah enggak sabar nunggu dede bayi ini lahir," Rafa tersenyum menatap wajah Raya, namun tangannya mengelus perut besar Raya.

Hujan Berjuta Rasa(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang