DUA BELAS

58.7K 4K 75
                                    

🎵Tulus-Pamit🎵

⚠⚠Harap tenangkan hati ketika baca cerita ini jangan terbawa emosi oleh tingkah Alvin yang minta digeplak online.⚠⚠

Happy reading guys!♥

Raya membaringkan Nath diatas ranjang kecil dengan seprai berwarna biru kesukaan anaknya setelah Alvin pamit hendak kembali ke kantor. Perasaannya sampai detik ini tak menentu, dengan sekuat tenaga Raya tahan saja hingga tiba waktunya ia menyerah.

Demi Nath.

Ia akan bertahan hingga Nath tumbuh dewasa dan mengerti tentang bagaimana keadaan orang tua mereka. Firasatnya selalu benar, ketika hatinya mengatakan bahwa Alvin pasti kembali mengulang kesalahan yang sama.

Raya tak menyangka pria yang menurutnya baik, berani menduakannya yang sudah mati-matian berjuang sendirian disaat Alvin selalu menyakiti dan menganggapnya sebagai hal kecil yang tak perlu dibesar-besarkan.

Raya tetap bertahan dengan segala tingkah nakal Alvin diluar sana karena tidak mau membuat malu keluarganya sendiri yang sejak awal sudah menentang pernikahannya dengan Alvin. Rasanya konyol sekali jika usia pernikahan mereka belum genap sebulan namun sudah memutuskan untuk bercerai.

Tahun demi tahun Raya lalui hingga posisinya semakin sulit saat tahun lalu Alvin marah besar ketika Raya meminta untuk mengakhiri pernikahan mereka. Semua terasa hambar tak seperti ketika mereka pacaran dulu.

Seolah Alvin tak perlu berusaha lagi ketika menikah, tak perlu ada kata berjuang karena Alvin sudah bisa mengikat Raya kedalam pernikahan. Seolah ketika mereka menikah semuanya sudah happy ending tanpa perlu memikirkan bahwa akan banyak ujian di kehidupan mereka. Menikah tak semudah mengubah status dari pacaran menjadi suami istri, dari tidur sendiri menjadi berdua, dari serba sendiri menjadi selalu berdampingan seperti bayangan yang selalu mengikuti kemanapun langkah kita pergi.

Menikah tak semudah membalikkan telapak tangan. Menikah adalah satu keputusan yang harus dipikirkan matang-matang dan siap menerima konsekuensi yang didapat. Dan, Alvin termasuk tipe orang yang terlalu mudah bosan. Sehingga setelah menikah mulai munculah kejenuhan dalam hidupnya. Mulai bermunculan rasa dimana Alvin butuh perhatian lebih dari Raya yang terlalu cuek dalam menghadapi situasi.

"Maksud kamu apa?! Udah mulai berani membangkang sekarang."

Alvin tersulut emosi saat mendengar keinginan Raya untuk bercerai. Alvin tak suka jika Raya mencoba menyentil egonya sebagai pria.

"Aku mau kita cerai, Mas," tegas Raya menghapus air disudut matanya.

Jarum jam menunjukkan pukul satu dini hari disaat semua manusia tengah tertidur pulas, Raya dan Alvin menghabiskan waktu dengan berdebat. Tengah malam adalah waktu yang paling pas untuk sebagian pasangan membicarakan masalah-masalah rumah tangga mereka agar tidak terdengar oleh anak.

"Sekali lagi coba bicara, Mas mau dengar!"

Nyali Raya seketika menciut mendengar bentakan Alvin. Tak pernah sekalipun Raya mendengar Alvin membentaknya sebelumnya, tetapi kali ini Alvin benar-benar emosi. Egonya tersentil. Dan lagi, Raya diam tak ingin memperpanjang masalah semua sudah ia usahakan namun selalu begini yang Raya dapatkan dari obrolan mereka.

Dan akan diakhiri oleh kemenangan Alvin.

Bisa saja Raya langsung meninggalkan Alvin begitu saja dan hidup dengan Nath, tak masalah jika mereka harus tinggal didalam rumah kontrakan. Namun bagaimana dengan biaya pendidikan Nath? Raya cukup sadar diri saja jika semua kebutuhannya dan biaya kuliah adiknya berasal dari uang suaminya yang setiap bulan selalu masuk kedalam rekeningnya.

Hujan Berjuta Rasa(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang