Guilty Feeling

15 7 0
                                    

Cherryl membuka pintu rumahnya dan masuk dengan wajah yang sembab sehabis menangis.

" Cher-- "

" Kamu nangis? " ucap Olive saat melihat wajah Cherryl.

" Cherryl. "

Cherryl menaiki satu persatu anak tangga dan masuk ke kamarnya tanpa menghiraukan panggilan mama nya.

Ia melempar tas nya asal kemudian membaringkan tubuhnya di kasur berukuran king-size miliknya.

Cherryl menghela napas panjang.

Tok tok

" Daddy boleh masuk ga? " tanya Gerald dari balik pintu.

" Hm, masuk aja dad. " ucap Cherryl.

Sosok Gerald pun muncul dari ambang pintu. Gerald berjalan mendekat kearah Cherryl kemudian mendudukan tubuhnya di kasur itu.

" Kamu kenapa? " tanya Gerald lembut.

Cherryl mendekat kearah Gerald dan meletakkan kepala nya di pangkuan Gerald.

" Dad. " panggil Cherryl.

" Hm? "

" Ga salah kan kalo cewe nyatain cinta duluan? " tanya Cherryl.

" Engga, ga salah. " ucap Gerald sambil membelai rambut Cherryl.

" Tapi salah ga kalo nyatain cinta di waktu yang ga tepat? " tanya Cherryl.

" Di waktu yang ga tepat? " tanya Gerald.

Cherryl mengangguk.

" Disaat seseorang lagi berada disituasi tersulit didalam hidupnya, dengan egois aku malah nyatain cinta ke dia. " ucap Cherryl.

" Aku nyatain cinta ke dia tanpa mikirin perasaan nya saat itu. "

Gerald tersenyum kecil.

" Mencintai seseorang memang akan membuat kamu menjadi egois. " ucap Gerald.

" Perasaan ingin memiliki, perasaan khawatir dan perasaan takut untuk melihatnya terluka akan membuat kamu merasa marah. "

" Ketika dia sedih, kamu ingin menghiburnya. "

" Ketika dia menangis, kamu ingin menenangkannya. "

" Dan ketika dia terpuruk, kamu ingin menjadi tempat sandaran untuknya. "

" Dad. "

Cherryl beranjak dari posisinya dan memeluk Gerald erat. Suara isakan pun perlahan terdengar.

Gerald membalas pelukan Cherryl seraya menepuk pelan punggungnya.

" It's okey, Cherryl. " ucap Gerald.

" Kamu ga salah. "

" Perasaan kamu juga ga salah. "

" Kamu ga bisa memerintah hati kamu untuk suka atau berhenti menyukainya. "

" Itu bukan sesuatu yang bisa kamu kendalikan. "

" Kamu hanya bisa menerima perasaan yang tumbuh didalam hati kamu. "

" It's okey. " ucap Gerald sekali lagi.

Cherryl mengangguk.

" Thankyou dad. " ucap Cherryl.

" Daddy bakal slalu ada disini untuk dengerin semua keluh kesah kamu. " ucap Gerald.

" Jadi jangan pernah pendam semuanya sendirian. " lanjut Gerald lagi.

FALLING  [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang