There For You

17 10 0
                                    

Ray mengejap-ngejapkan mata nya. Pandangan nya tampak sangat kabur dan tidak jelas. Ray merasakan genggaman tangan yang sangat erat dan melihat seorang gadis yang menenggelamkan wajahnya tepat disamping tubuhnya.

Ray tersenyum kecil. Perlahan pandangan Ray kembali menjadi gelap dan Ray kembali menutup mata nya.

Jam demi jam berlalu dan detik demi detik terlewati. Bulan kembali tertidur dan matahari kembali memancarkan sinar terangnya.

" Pemisi. " ucap seorang perawat yang memasuki ruangan tersebut.

Ryker dan Kaylee pun seketika terbangun ketika mendengar suara itu.

" Saya membutuhkan wali pasien. " ucap perawat itu.

" Ah iya sus, saya wali pasien. " ucap Ryker.

" Baik, silahkan ikut dengan saya. " ucap perawat itu.

Saat Ryker ingin bangkit dari sofa, ia melihat seorang gadis yang tertidur dengan menggenggam tangan Ray. Ryker dan Kaylee pun menatap satu sama lain.

" Cherryl? "

" Sejak kapan Cherryl disini? " tanya Kayle pada Ryker. Ryker menggelengkan kepala nya pertanda ia juga tak tau.

" Semalam pasien di ruangan VVIP 001 sadar dan langsung pergi ke ruangan ini bersama Dokter Even Ryucello. " ucap perawat itu.

Lagi lagi Ryker dan Kaylee menatap satu sama lain.

" Mari ikut dengan saya. " ucap perawat itu.

" Lo tunggu disini. " ucap Ryker pada Kaylee.

" Iya. " balas Kaylee.

Jari-jemari Ray perlahan bergerak dan matanya mulai terbuka.

" Ray?! Lo uda sadar? " seru Kaylee.

" Gue panggilin Dokter dulu. " ucap Kaylee lalu pergi dari sana.

Ray mengejap-ngejapkan mata nya.

" Cherryl? " ucap Ray pelan.

Cherryl yang mendengar suara Ray pun mendongakkan kepala nya.

" Ray?! "

" Rayy?! Lo kenal gue kan? "

" Lo tau kan gue siapa? "

" Mana yang sakit? "

" Lo ngapain disini? " tanya Ray.

" Gg-ggue gg-- "

" Shhtt. " ringis Ray.

" Kenapa? Apa yang sakit? " tanya Ray.

" Lo uda sadar? " tanya Cello ketika memasuki ruangan tersebut bersama Kaylee.

" Tanda vital lo normal. " ucap Cello ketika melihat monitor.

" Ada yang sakit? " tanya Cello lagi.

" Perut gue. " ucap Ray.

" Itu efek bius yang perlahan hilang setelah operasi, jadi perut lo terkadang bakal terasa perih atau sakit. " jelas Cello.

" Selain itu ga ada masalah lagi. " ucap Cello.

" Ray! " seru Ryker saat memasuki ruangan.

" Lo uda sadar? Lo gapapa kan? Ga sakit kan? Iyakan? " ucap Ryker sembari memegang kedua pipi Ray.

" Apaan si lo, lebay banget. " ucap Ray lalu menghempaskan tangan Ryker.

" Apa? Lebay lo bilang?! Lo gatau gue sama Kaylee khawatir banget sama lo tau ga! " ucap Ryker heboh.

FALLING  [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang