Karma pov's
Kini kulihat dengan lebar pemandangan disekitarnya,buku program tampak telah didapati dari panitia pengada acara Konser musim semi klasik dan sedang dipegang oleh Nagisa,inilah aku berdiri didepan sebuah gedenug khusus yang dibiasakan untuk membuat kompetisi permainan Violin terbaik disini.
Banyak diantara musisi datang dan tampil dengan gaun yang telah mereka persiapkan,kadang mereka membuatku berdesah kagum dalam hati dengan permainannya,namun tetap saja aku datang kesini untuk melihat gadisku tampil,bukan karena aku ini seorang penikmat musik klasik.
"Karma-kun,ayo kita masuk... sebelum kita kehabisan jatah tempat duduknya" ajak Nagisa dengan mulai keantusias-an penuh membuatku gugup dengan bagaimana (Y/n) akan tampil nanti.
Udara kering sekarang merasuki hidungku dengan perlahan,sebuah lampu sorot terlihat terfokus pada panggung keramaian yang penonton yang berbicara tentang para musisi favoritnya,semakin membuatku ikut gugup.
"Disini (Y/n)-san bermain paling terakhir lo Karma-kun,,karena dia yang menjadi juara satunya" ucap Nagisa yang masih kini terpaku dengan buku isi program Konser urutan para musisi.
"Hee~ benarkah? coba aku lihat isinya" aku pun mengambil giliran buku tersebut dari Nagisa.
Aku menatap isi fotonya selama kelas 1 saat itu maupun seluruh keterangannya,penghargaan sertifikat kemenangan maupun penghormatan,hingga tiba-tiba saja aku terkejut dengan nama pengiring pianonya sebagai pendamping.
Asano Gakushuu. Aah,,anak lipan itu sungguh mengganggu kesenanganku dia mulai...
Mendekati hime ku...
Asano pov's
Hatiku kini tergugup menatapnya dengan sedikit modis nan anggun,berbalutkan gaun panjang putih tampaknya darahnya mulai memanas dan mengalir dengan sangat lancar,siap untuk memberikan permainan dan lagu penuh perasaan yang sangat kaya dengan imajinasi.
Memegang tangannya yang terasa hangat di kulitku,rasanya aku ingin kabur karena tergugup seperti ini,lebih gugup dibandingkan saat mengikuti olimpiade mata pelajaran dan menang berkali-kali yang sanggup membuat tanganku bergetar.
"Oh? Asano-kun apa kau gugup dan takut?" Tanyanya sedikit tertawa menatap ku
"Eh?"
"Wajahmu berkeringat dingin! Tidak biasa sekali orang multi-talenta dan licik dari lahir bisa juga gugup dan takut...!" Terlihat dia terkesan dengan reaksiku ini,yang membuat ku jadi hiburan menyenangkan bagi gadis tsb.
"Tenang saja,,kita mungkin takut akan menampilkan pentas yang mungkin akan kurang menarik,mungkin kita tidak akan dihargai... tapi kita akan tetap bermain agar mereka tidak melupakan kita dan mengingat kita selamanya...
Suara leluhur kita sedang menyemangati kita! 'Waktunya untuk kalian berangkat!'begitulah katanya" ujarnya mengulas wajah penuh kepastian,dan mulai menarik tangan ku dengan antusias menuju panggung sembari satu staff memanggil kami untuk bersiap.
"Nah,ayo kita mulai!"
Normal pov's
Suara riuh penonton kini sedikit berbisik dan memecah, kehadirannya senyum dengan percaya diri bersama sang pengiring. Karma yang awalnya antusias,kini semakin bosan dan mulai meletakkan lengan dikepalanya sambil mengantuk.
"Hoi,,Karma-kun jangan mengantuk sekarang...! (Y/n)-san sudah ada dipanggung" keluh Nagisa yang sedang mengguncang tubuh Karma untuk kembali sadar.
"Biarkan aku begini dulu Nagisa,,aku jadi tidak selera menatap (Y/n)ku ditemani pengiring anak lipan" jawab sang pemuda strawberry dengan nada kesal membuat pemuda surai biru laut itu mengerti akan suasana hati temannya yang tengah hancur karena Asano yang mengambil perhatian (Y/n).
KAMU SEDANG MEMBACA
Katachi no iro Ai [Asano x readers x Karma]
Fiksi Penggemarberputar naik turunnya hati itu bagaikan roller coaster bagi sebagian orang,bukan hanya hati... tapi 'Dia'-pun adalah sosok yang demikian,unik... merangkai kata-kata,jatuh cinta pada bentuk suara dari warna cinta... terkadang menyemangati diri sendi...