Readers pov's
Berjalan kini langkah kami menuju medan peperangan seperti mengambil langkah tantang di stadion menjadi seorang Gladiator,didampingi dengan kedua seorang pemuda biru dan gadis rambut pirang yang merupakan teman sekelasku,dengan senang aku berjalan sambil menggiringkan lagu dan berpura-pura seakan bermain alat musik.
"(L/n)-chan,,bukankah kau itu sedang harus istirahat setelah pemeriksaan kesehatan dirumah sakit lebih lama?" Tanyanya sang gadis itu,Nakamura-san kini berjalan menepuk bahunya dengan kotak pensil ditangan kirinya.
Terkekeh kecil sambil sedikit tertawa,sembarinya ku menjarikan dua jari peach secara bertatap jahil,,"aku dapat izin keluar untuk mengikuti uas dan jika kelas kita menang peringkat,aku akan ikut misi pembunuhan Gurita kuning itu...!!
Lagipula kita bisa mengatasinya karena kita akan jadi yang terbaik!! Karena kita adalah pembunuh..." Ujarku dengan penuh semangat membinarkan mata (E/c)ku dengan bangga sambil berkacak pinggang.
Nagisa-kun tampak tertawa lepas menatap ku,sedangkan Nakamura-san sempat lepas memandang jahil padaku,seperti seakan akan memberiku godaan.
"Hmm~ bukan untuk bisa selalu dekat dengan dua Pangeranmu 'kan~? (L/n)-chan?" Ujarnya membuatku seraya merinding dengan kata-kata dan tatapan gadis itu dengan binar maksud tersembunyi.
"Hentikan,atau aku akan mengambil langkah startmu untuk mencuri nilai seratus bahasa inggris mu lo Nakamura-san...!" Balasku selayaknya lalu memasang wajah aura seramku.
"He~! Jangan curang kau (L/n)-chan!"
Sembarinya duduk di tempat sesuai dari urutan masing-masing kelas,kami pun diberi dengan selembar kertas soal dalam catatan sama dan sesuai,kemampuan untuk berdedikasi dalam bakat bidang akademik diujikan dalam pikiran kami,untuk meminta jawaban cepat,cermat,dan tepat tanpa kesalahan.
Kini seperti memasuki gerbang kematian stadion gladiator penuh tantangan,mengalahkan musuh yang merupakan pokok dari inti semua soal,semua orang pun seketika seakan dibekali palu sebagai senjata penyerang yang ampuh,untuk mengalahkan sang pertanyaan Monster Bahasa inggris.
"Baiklah... mari kita mulai~!"
Debuan pertarungan seakan kini menjadi nyata,semakin banyak yang bisa kujawab kini semakin tinggi tingkat soal yang datang,kulihat dari sisi kejauhan Asano-kun sibuk membantai dengan rakus semua monster yang ada,begitu pula seterusnya dengan Karma-kun.
Dengan lihai aku pun juga sama,membantai seluruh jawaban dengan cepat,bahkan untuk yang tersulit bagi Seo-kun menjawabnya yang sebenarnya itu sudah bahas oleh Korosensei.
"Terlalu serius sekali ya mereka membawa pertaruhan tak berarti ini..." ungkapku berkacak pinggang dalam hati lalu kembali melompat menjawab soal-soal lain.
"K-kau... mengalahkannya?! Padahal kau itu dari kelas E!"
Buakk!!
Tersinggung? Oh tentu saja,aku pun bahkan langsung menyerang salah dari satu Lima Besar berbakatkan bahasa elegan itu dengan Palu penyerang monster yang kupegang,dan terjatuh dengan sangat tidak elitenya,membuat teman dan musuh menatap ku dengan ngeri.
"Katakan lagi itu... atau aku akan menghajarmu Lima Besar sialan!!!"
Tes ini berjalan selama 2 hari saja,tak ada yang namanya remidi ataupun susulan dalam standar strategi nilai,membuat kami juga harus berlomba cepat dengan cermat bersama-sama.
Bergerak maju seakan ke pertandingan yang selanjutnya,pelajaran bermatakan IPA dengan rumus yang terpenuhi dengan asal yang berteka-teki,dengan ber-senjatakan tongkat sihir yang seperti memiliki kekuatan magis,kami pun diperintah langsung untuk menghadapi monster berbaja-kan baju pelindung tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katachi no iro Ai [Asano x readers x Karma]
Fanfictionberputar naik turunnya hati itu bagaikan roller coaster bagi sebagian orang,bukan hanya hati... tapi 'Dia'-pun adalah sosok yang demikian,unik... merangkai kata-kata,jatuh cinta pada bentuk suara dari warna cinta... terkadang menyemangati diri sendi...