22. :Kesempatan

69 8 0
                                    

Karma pov's

Hari minggu,itu adalah hari yang bagus sekarang aku dapat cukup berbangga pada diriku,Gotcha!,aku dapat peringkat 1 mengalahkan si perfectionist jenius menyebalkan Asano-kun,rival dalam persaingan nilai namun tidak soal cinta rasanya aku masih merasa kurang dan di langkahi oleh saingan tak bernilai menyebalkannya.

Hari ini aku akhirnya dapat izin dari orang tua (Y/n)-chan secara langsung dan khusus,mereka memperbolehkan aku terbiasa untuk menjenguk dan menemani (Y/n)-chan dihari-hari saat ada yang tertentu ataupun mendesak,atau bisa dibilang orang tuanya gadis itu harus ke luar kota untuk berdiskusi keluarga,mungkin membahas bagaimana keadaan (Y/n)-chan.

"Tidak mau! Aku tidak ingin memakan apapun hari ini Karma-kun...! Aku ingin tidur untuk hari minggu penuh ini" dia berujar cukup cerewet hari ini,entah tengah kecantolan apa perkataannya kali ini.

"Tapi,setidaknya kau makan saja satu suapan kue didepanmu itu (Y/n)-chan... kalau kau tidak mau dimarahi Ibumu" aku berkomentar menyanggah tolakannya untuk tidak makan apapun makanan yang akan meluncur diperutnya.

"Tidak bisa~,,sepertinya kau harus lebih cermat membujukku! Wleee!" Dia membuatku mendengus nada kesal,berpikir gadis yang berkepala batu hingga aku pun ter-idekan sesuatu yang dapat menggodanya. Saatnya pembalasan.

"Hee~lalu mau membujukmu seperti apa? Mau makan lewat mulut? Boleh kok~

Hei (Y/n)-chan... kau mau berapa tembakan dalam 30 detik hmm~?" Bisikku disana,tepat berada ditelinga kanannya secara itens.

"JANGAAAN!! AKU TIDAK MAU MENGINGAT HAL ITU LAGI!!!" Begitu frustasi hingga menutup seluruh dirinya dengan selimut yang membentuk gumpalan besar,aku tahu disaat-saat seperti ini dia sangat malu.

Menarik selimutnya dengan perlahan,memaksa dirinya untuk mengubah posisi semula dimana dia harus membiarkan kakinya duduk berselonjor,aku pun takkan membiarkan dia dalam posisi apapun karena kekhawatiranku padanya.

"(Y/n)-chan,tidak baik kau berada diposisi ini... itu bisa menyakiti kembali kakimu yang baru tertatih untuk jalan,,kembalilah diposisi awal" ucapku sembari mengelusnya rambut (H/c)nya yang tak bisa dia sembunyikan.

"(Y/n)-chan,kau boleh tidak makan... tapi kau juga harus berpikir,,seberapa besar usaha orang-orang disekitarmu mencoba membahagiakanmu" lanjutku duduk diatas tepat ranjang yang dia gunakan di dekatnya.

"Aku baru tahu,,setan merah bisa bicara bijak juga padahal kerjanya hanya menggoda kesabaran orang"

Menusuk kata-katanya dari belakang,aku pun terkekeh dalam sesaat memberikan sedikit kesan buruk yang terbekas dihati,kini dia dengan cepat juga mulai berubah pikiran alih-alih tidak makan sama sekali untuk seharian ini,dengan cepat dia melahap makanannya tanpa berpikir ulang mungkin karena kata-kataku tadi tidak sengaja mendorongnya saat ini.

"Yaa,,awalnya memang aku tidak mau makan,karena sedang berpikir saja...

Sebenarnya aku bisa dibilang sedang tidak sehat,dan ingin meminta maaf... karena aku membuat kau sendiri menelan banyak mati rasanya kenangan ini andai saja kita tak pe" seakan cahaya mentari diganti awan-an yang kusam mengandung air yang terangkat dari laut,dirinya kini menatap kosong satu arah padaku.

Tidak apa-apa,aku meyakinkan pegang teguh hatiku selalu gadis didepanku ini meskipun sangat rapuh,namun dia sangat kuat,meskipun memberikan banyak kesan buruk,namun memiliki senyuman bidadari yang dapat membuat orang lain percaya yang namanya kekuatan.

"Ah,,tapi... berkat kau mengatakan itu aku jadi sadar,kalau aku tidak sendirian dan tak ada salahnya bergantung pada orang lain selama dia mengkhawatirkanku...

Katachi no iro Ai [Asano x readers x Karma]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang