Karma pov's
Pelajaran usai dengan segera,istirahat makan siang pun datang sebagai penyemangat,siswa-siswa kini terlihat berhamburan keluar dengan nada senang,ada juga yang masih tetap dikelas,sesekali pula ada yang menyapa si guru Gurita Korosensei,ada pula yang mengabaikan ucapan Korosensei dan melaju kecang secepatnya keluar dalam kelas karena girang.
Kumulai mengalihkan perhatian jelasku pada gadis Violinis aneh itu,dia sedang tertawa puas memprovokasi murid kelas 3-E lainnya.
"Hohoho~ aku menang!! Jadi kalian harus tunduk padaku yang hebat ini~!" Ujarnya dengan nada jahil sedikit lagak sombong,tampak dia dengan senang bermain duet Shogi pada Chiba seakan disana dia sedang duduk dikursi paling tinggi.
"Bisa-bisanya aku kalah shogi dengan gadis yang hanya bisa memainkan biola..?!"
"Wajahnya jelas sekali sombong!! Meskipun dia cantik dan manis!"
Hei-hei,meski dia Violinis jangan meremehkan tingkat ngamuk dan kekuatannya,bahkan dia waktu itu sempat menghantam tubuhku dengan kuat. Dia itu pembunuh emosi yang sadis juga.
"Hmm~ mau tambah populer dengan tampang aneh ya si aneh violinis-san?" Timpalku dengan nada ringan dan datar,sekedar menunjukkan wajah normal membuatnya seketika terjatuh menohok dengan keras. Aah,,dia membuatku tak habis pikir ya terkadang.
"Cih,dasar...! Jahat sekali sih katamu yang tidak benar mu itu!" Wuah!,dia mulai kesal terlihat sendiri wajahnya kesal sedikit memerah sambil kembali bersedikapkan lengannya didada.
Menghela napas dengan penuh rasa keheranan, dengan iseng mulai menggeser bangku milikku hingga mendekatinya. Beberapa teman-teman dan Korosensei tampak sedikit terkesan dengan perilakuku yang tak wajar ini. Sebenarnya aku sudah lebih sering menjahilinya dengan iseng,namun kali ini rasanya sedikit agak berbeda aroma harum bunga serasa menyengati hidungku,wajah yang tetap dibertahankan tampak lucu bila dilihat daru dekat,bibirnya yang khas merah muda lembut ku akui mengerucut dengan sebal.
Dan aku pun mulai menoel pipinya,"heeii~ kau itu bukan anak kecil~ (Y/n)-chan! Dasar~ bocah Violinis!" Ucapku seraya sambil menjulurkan lidah dengan iseng mulai memprovokasi pribadinya yang kini hobi marah.
Terdiam sejenak sambil mengalihkan pandangan,merubah posisi awalnya.
Plak!!
Dengan tiba-tiba secara cepat dan tak sadar sebuah pukulan tangan membekas ke wajahku dengan merah,dengan cepat kututupi sebelah wajah itu dengan tanganku secara terdiam memasang wajah sedikit mulai panik.
"Jahatt!! Padahal aku tidak salah apa-apa padamu Karma-kun,kenapa kau selalu menjahili ku? Padahal aku sudah berbuat baik sampai membagikan kue padamu...!!!" Nada menangis dengan sedih secara murni tak murni dia tampakkan seperti sedang layaknya nada memprovokasi.
Ah... dia memperdayai ku
"Oya oya! Karma-kun~ kau harus bertanggung jawab besar lo hari ini pada (L/n)-san nyurufufufufufu~!!"rayunya si guru gurita itu tampaknya dia memahami isi suasana hati gadis yang kini disampingku ini.
"Tidak Korosensei,,dia--"
"Karma-kun jahat!! Ayo cepat minta maaf pada (L/n)-chan! Dia tak salah apa-apa lo!" Potong sarkasme dengan percaya Kayano-chan,menunjuk diriku dengan penuh antusias amarah yang disusul emosi lepas para gadis yang ada disekitar,sebagian anak laki-laki juga tampak tersenyum menahan tawa membuat ku berdecak dengan sebal.
"Argh...! Baiklah berisik kalian,,(Y/n)-chan maafkan aku deh! Akan kulakukan satu permintaan apapun yang kau mau!"
Rengekan kecewa sekaligus menangis dengan berhenti dengan sekejap beberapa detik,gadis itu sepertinya mendengar kata-kata penggiur dari diriku oleh telinganya yang tertutup oleh poni,seketika dengan aura yang cepat tumbuh seperti biasanya dia pun bergirang sedalam-dalamnya,dan itu pun telah sudah ku perkirakan.
"Hmm~? Apa ya yang harus ku minta?" Ucapnya seraya berbalik menengok intip kearah diriku.
"Ah? Benar juga! Ayo ikut aku,Karma-kun" ujar permintaannya,tampak kali ini dia berdiri cepat dengan semangat yang tak bisa ku perkira.
Berjalan keluar dari gedung berkayu dengan segera,mengikuti iringan sama dengan langkahnya yang terlihat kini berjalan dengan santai,sepertinya menuju arah pinggiran jurang.
"Karma-kun..."dia pun perlahan terlihat berhadap memotong sebuah jarak dengan cepat,sesambil sedikit mulai menarik blazer hitam yang nyaman kukenakan saat ini,"jangan alihkan pandanganmu,,dan lihatlah diriku..."
Manik (e/c) dengan lembut dan aroma khas dari rambutnya sekarang dapat ku cium dan melihatnya dekat sambil menautkantangan dan jari-jari disana, postur tubuh yang tegak lebih pendek dari membuatku kini merunduk sambil meratapinya dengan kepastian. Kepastian bahwa aku lebih ingin waktu banyak bersamanya,pulang dengannya,dan melakukan banyak hal untuknya.
Demi itu,aku bisa maju mengalahkan sang anak lipan itu dan merebut garis finish.
"Kau seperti... terlalu banyak pikiran,,sangat..
Ada kalanya kau kesal denganku saat acara konser Violinis itu,dan lagi ada kalanya kau berubah cepat langsung mulai seperti mencari perhatian padaku...
Jadi tolong buang pikiranmu itu,,karena aku ada disini dan menemanimu"
Pintahan dan tatapan itu selayaknya menyihirku dengan siraman air penuh warna,membuatku yang merasa kini tak percaya karena memikirkan orang lain seperti Asano kini memikirkan pula orang sepertiku yang memiliki tingkah laku yang sangat percuma pula bagi orang lain,
Selalu jahil dengan orang lain,bersenang-senang dengan diri sendiri dan kepercayaan yang telah hilang terhadap guru,selain Korosensei,tapi (Y/n)-chan membuatku percaya bahwa dia dan aku akan saling mendukung satu sama lain dan meskipun aku menjahili gadis itu bagaimanapun hasilnya dia hanya akan tersenyum seperti malaikat dimataku.
"Yaa~ apa boleh buatlah~... aku akui memang sempat sih kemarin dan tadi,,karena kau selalu berpikir tentang si Bakasano-kun anak silipan itu~" ia pun sedikit tertawa sambilnya memukul pundakku beberapa kali dengan akal tujuan sedikit mencairkan suasana yang sempat kalut akibat rasa canggung.
"Maa maa,,sudahlah~ istirahat sudah mau berakhir lo! Kata Karasuma-sensei,kita harus datang ke gedung utama karena ada acara diskusi rakitan kelas gedung sekolah"
"Hee~ kenapa aku harus ikut? Maa,,lebih baik kau ikut bolos saja denganku (Y/n)-chan..." pintahku seraya membujuknya,kelihatannya dia takkan mau ku ajak.
"Tidak,aku tidak mau bolos meski nanti kelasku ditertawakan oleh mereka... karena meskipun begitu aku ada untuk membalikkan permainan..." ungkapnya secara mendalam,membalikkan pandangan nya sembari meletakkan telunjuk jari yang terlihat ramping itu di depan wajah tepat bibirnya.
"Haha,,aah~ dasar mantan Violinis yang lumayan aneh..."
Tbc
..
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katachi no iro Ai [Asano x readers x Karma]
Fanfictionberputar naik turunnya hati itu bagaikan roller coaster bagi sebagian orang,bukan hanya hati... tapi 'Dia'-pun adalah sosok yang demikian,unik... merangkai kata-kata,jatuh cinta pada bentuk suara dari warna cinta... terkadang menyemangati diri sendi...