Karma pov's
Jam pelajaran hari ini berjalan dengan secepat mungkin dari biasanya,sepertinya itu karena adanya persiapan melakukan uas yang akan datang,kurasa aku tak memerlukan rasa cemas dan khawatir nanti secara bersamaan karena aku akan bisa mengatasinya meski materi itu diperluas. Ya,aku juga tak peduli dengan hadiah tentakel tak bernilai itu karena nantinya juga Korosensei bisa meregenerasi tentakelnya sendiri.
Namun,satu hal yang kukhawatirkan dimana gadis (e/c) itu tak seperti biasanya,tidak datang di saat-saat selesainya pembelajaran mandiri digedung utama,biasanya dia yang aku tahu kalau pembelajarannya membuatnya tak nyaman,dia bisa dengan kilat kembali kemari.
'Apa dia di kurung paksa Bakasano-kun itu?'
Awas saja jika dia benar-benar membuat Hime-sama ku terkurung dikastil gedung terkutuk itu...!
Deringan ponsel menggetarkan saku celana ku dengan tiba-tiba,sebuah pesan memberiku kini sebuah siasat bahwa harus membacanya sejenak.
(Y/n)-chan:
Nak akabane, bisakah kau menemani dan menjaga anak kami dirumah sakit terdekat Kunugigaoka? Kami disuruh (Y/n) untuk tidak mengkhawatirkannya agar kami fokus bekerja...Salam,ibu (Y/n)
Bodoh,lugu,dungu,tak tahu tata krama,seenaknya,dan tukang emosi. Kini dengan cepat gerakan kakiku mulai bergerak menuju rumah sakit itu dengan segera,berpikir untuk orang lain dan bukan dirinya sendiri,awalnya itu membuatku menganggapnya bodoh.
Tersenyum seolah semua dapat diperbaiki dengan mudah,menyembunyikan setiap beban yang ada,dalam punggungnya yang mudah rapuh terkandung palette 24 warna,semua itu dapat kulihat sekilas setelah menyadari perasaannya dan juga bagaimana dia berkata-kata. Namun,apa yang dia lakukan ini benar adanya?
Tak ingin mengkhawatirkan orang lain,dan menghilang... seperti daun-daun kelopak sakura dimusim semi.
Lorong isi rumah sakit kini ku buat ramai dengan langkah tergesa-gesa,sembari bertanya denga resepsionis dilantai pengunjung utama,531 adalah kamarnya yang kata pihak rumah sakitnya itu sudah dipesan bertahun lamanya,apakah sesakit itu kau menderita sejak lama (Y/n)-chan?
Disana terdapat sepasang orang tuanya suami-istri yang berdiri dengan rasa gelisah,ditambah seorang anak lipan itu datang dengan memasang wajah yang menjengkelkan dan (sok) bercemas.
"Bibi,dan paman (L/n),saya sudah lihat pesan anda,,apa... (Y/n)-chan baik-baik saja?" Tanyaku selagi mengatur napas besar dengan panik,kini mulai serius.
"Aah,,dia baik-baik saja Nak Akabane... ini berkat pemuda Nak Asano ini, yang sudah membawa (Y/n)-chan segera waktu itu..." ahh... sialan juga,,aku kurang cepat dari pemuda lipan itu. Sepertinya dia dalam hati sudah bersenang-senang tak terkira ya mencari perhatian orang tua (Y/n)-chan.
"Kalau begitu kami pulang duluan ya Nak akabane,dan Nak Asano,kami titipkan ini tas pakaian pada kalian..." tas sedikit besar terlihat ditinggal di bangku pengunjung yang ada dipinggiran tembok lorong,itu yang pasti adalah tas milik (Y/n)-chan seorang membuat ku langsung bergerak memungutnya dengan tenaga besar.
"Akabane..."
Melirik bosan kearahnya,Bakasano-kun itu tampak terlihat menajamkan kembali siluetnya seperti Kepala Sekolah sendiri,tersenyum dengan angkuh dan penuh kepemimpinan itulah kebiasaan membosankannya,hingga melampirkan tatapan menantang dengan ku.
"Apa sih dasar Bakasano-kun...? kalau kau tidak punya waktu untuk menatapku seperti orang bodoh,,pergilah dari sini~" ucapku dengan santai menghela napas dengan gusar,sepertinya dia mulai terprovokasi,hehehe... akan ku kata-katai dia sampai mati!
KAMU SEDANG MEMBACA
Katachi no iro Ai [Asano x readers x Karma]
Fanfictionberputar naik turunnya hati itu bagaikan roller coaster bagi sebagian orang,bukan hanya hati... tapi 'Dia'-pun adalah sosok yang demikian,unik... merangkai kata-kata,jatuh cinta pada bentuk suara dari warna cinta... terkadang menyemangati diri sendi...