Normal pov's
Mengganti lembaran baru ditahun demi tahun yang baru,membuka jendela itu dengan lebar sembari menatapi langit dari pelosok-pelosok hitam yang dipenuhi banyak bintang-bintang,hari ini adalah bulan Febuari hanya 32 hari lagi,sedangkan salju pun menurunkan kepingannya lebih awal hari ini.
Jika dipikir-pikir kembali,gadis itu sudah melewati banyak hal berarti duluan tapi dia juga melewati hari-harinya yang saat ini hanya dapat menatap diam langit yang berganti tiga warna,tangan kecilnya menggapai langit-langit gelap itu sembari menatap dengan polosnya seperti anak kecil. Lalu,mengganti pandangan yang bergiliran pada ruangan yang terpaku pada jam menempel di dinding.
"Sudah jam 00.00 ya...? Cepat sekali,,sepertinya mereka mungkin sibuk mempersiapkan masa depan ya..." gumamnya yang berkecil nada ria,seraya berdiri hanya beberapa saat dari dari posisi kursinya saat ini.
Mempersiapkan masa depan,apalagi jika bukan itu adalah harus melakukan ujian masuk ke tingkat SMA sembari menjenjangi SMP,memilih untuk mencari jalan mereka dimasa depan,dan sekarang semua itu tergantung kesanggupan mereka menghadapi Ujian masuk dan ulangnya. Namun mungkin kali ini (Y/n) pula sepertinya harus bersyukur kedua kali,bila Asano gakushuu dan Akabane Karma akan masih tetap bertahan disekolah daerah yang sama meskipun dia tak tahu rencana keduanya.
"(Y/n)-chan~ selamat tahun baru~!" Pintu kamar kini membuat dua sosok pemuda kini muncul didepannya sekaligus.
Entah ini yang ke berapa,Karma sepertinya takkan merasa bahwa dia 'bodoh' karena telah mengatakannya saat itu dan kemarin mingguan lalu membuat Asano yang menatap rivalnya kini hanya dapat berdiam tenang bersidekapkan lengan,sedangkan (Y/n) menganggukan kepalanya dengan tenang meskipun suasananya sempat racau begitu dengan datangnya Karma.
"Selamat tahun baru! Ooh! Sepertinya kalian akan tetap sekolah satu daerah lagi ya?" Tebak-tebaknya gadis itu sembari me-jentikkan jarinya dengan kuat pada keduanya.
"Oh~,,salahkan bakasano-kun yang ikut-ikutan masuk ini,padahal kalau bisa aku ingin dia sekolah di Afrika saja sekalian agar wajahnya hitam" Karma pun menyahuti pertanyaan (Y/n) dengan nada meledek cibirnya,sesekali pemuda Violet itu menundukkan pucuk kepalanya seakan menahan amarah yang memuncak miliknya.
"Jangan bucara sembarangan Akabane! Aku memilih SMA Kunugigaoka,untuk melatih jiwa kepemimpinan... d-dan juga melindungi seseorang..." terdengar lucu juga dari akhir kata Pemuda Violet itu,rasanya dé javù pula kedua orang sebagai temannya dalam ruangan yang berbangun kokoh saat ini.
"Lalu selain bersaing,omongan apa yang kalian maksud sih...?!" Tanya (Y/n) yang berseraya mulai menggeram menahan emosi,sepertinya dia kurang menangkap sinyal dan maksud kedua pemuda didepannya kini. Tapi kenapa dia bisa membalas perasaan keduanya dan cukup peka?!/plak!!
"Untuk menjaga dan melindungimu"
Seakan telah mengadu kesepakatan argumen sesaat sebelum mendatangi gadis itu,kata-kata mereka seakan membuat (Y/n) pun tak dapat bergeming bisa membalas ataukah tidak,pertarungan sehat mereka akhir-akhir ini juga semakin menjadi sengit bahkan sempat-sempatnya juga memberikan aturan dalam pertaruhan yang memberisikan sebuah 50 pasal tentang perbudakan.
Sungguh kedua-duanya dapat dianggap cepat tanggap dan jantan,walau kenyataannya saja itu karena Asano dan Karma sendiri dihantui dengan keberadaan (Y/n) dipikirannya.
Sang empunya pemilik nama gadis itu mengerlingkan pandangannya dengan kasar,sepertinya dia berusaha menghindari tatapan keduanya termasuk Asano dan Karma sendiri,surai (h/c)nya diam-diam tengah menyembunyikan semuanya dibelakang,jangan bilang gadis itu jadi malu karena perkataan mereka.
"Hee?~ kenapa kau mengalihkan pandanganmu (Y/n)-chan? Kau jadi malu ya karena kata-kata tadi?" Goda Karma sepertinya mengamati diam-diam (Y/n) sendiri dengan jelihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katachi no iro Ai [Asano x readers x Karma]
Fanfictionberputar naik turunnya hati itu bagaikan roller coaster bagi sebagian orang,bukan hanya hati... tapi 'Dia'-pun adalah sosok yang demikian,unik... merangkai kata-kata,jatuh cinta pada bentuk suara dari warna cinta... terkadang menyemangati diri sendi...