Enam

5K 732 10
                                    

Tak ada yang namanya kebetulan yang beruntun, sayang.
Kalaupun ada, aku menyebutnya dengan takdir bukan kebetulan.

-Lalalilisa-

Pukul sebelas malam, Lisa baru saja selesai berbenah. Dia lebih telat satu jam daripada teman sekamarnya yang lain yang kini sudah berkelana di alam mimpinya masing-masing.

Pembagian kamar sudah dibagikan dari tiga jam yang lalu, dibagikan secara acak. Satu kamar luas ini bisa ditempati oleh empat orang, tentunya dengan ranjang yang berbeda-beda. Dia sendiri berbagi dengan Diana-sang wakil, serta dua orang adik kelasnya yang ia tak tau siapa namanya. Sedangkan Tana, dia terhitung beruntung karena menempati ruangan yang sama luas namun hanya berbagi dengan dua orang saja.

Itulah alasan kenapa Lisa baru selesai berbenah, karena selama dua jam setelah sampai di vila mewah-yang katanya dibayar oleh sang Ketua tercinta- dia hanya bermalas malasan di kamar Tana. Tak mempedulikan tatapan risih dari penghuni kamar itu.

Ting!

Lisa mengambil ponsel pink nya yang berada di atas nakas di samping ranjang miliknya, sedangkan sebelah tangannya yang lain masih sibuk mengeringkan rambutnya.

****2020

CR : Rp. ***. 000.000
Uang jajan bulan ini.

Satu garis lengkung muncul di bibirnya, hanya satu kata yang muncul di layar ponselnya dan cewek berpiyama pink itu sudah menatapnya selama berpuluh puluh menit tanpa jeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu garis lengkung muncul di bibirnya, hanya satu kata yang muncul di layar ponselnya dan cewek berpiyama pink itu sudah menatapnya selama berpuluh puluh menit tanpa jeda.

Sebenarnya ia sudah lelah seperti ini, berkomunikasi dengan Mamanya hanya ketika dia dikirimi uang bulanan. Namun harus bagaimana lagi, spam chat yang ia kirim setiap hari tak akan ada yang dibalas satu pun jika itu bukanlah pesan yang berbobot seperti ini.

Satu helaan napas berat keluar begitu saja, menghasilkan kepulan asap tipis dari mulutnya.

Dia kedinginan, tapi masih tak mau masuk ke dalam.

Drekkk..

Suara dari belakangnya sempat membuat Lisa mematung. Vila ini memang dibangun dengan nuansa klasik, hampir semua elemen yang ada di sini terbuat dari bahan alam. Sebagian dinding, atap, dan juga lantai bagian luar terbuat dari susunan papan kayu kokoh namun tetap mewah dan estetik. Hingga tak heran jika di beberapa bagian lantai kayu itu akan berderak jika ada yang berjalan di atasnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lili Closet Film ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang