Dua Puluh Sembilan

4.4K 624 97
                                    

Hangat.

Manis.

Candu.

Mungkin tiga kata itu yang terlintas begitu saja di kepala Lisa tepat setelah bibir Jungkook mendarat di pipi.. Ah bukan, di bibir.. tapi juga bukan.

Intinya Jungkook mengecupnya di tempat yang sangat membingungkan.

Bagaimana tidak? Ia mengecup di antara bibir dan pipinya, tepat di ujung bibirnya dengan sebagian lain di ujung pipinya juga.

Ah bagaimana ya menjelaskannya? Semoga kalian mengerti seperti apa kecupan yang Jungkook berikan pada Lisa sampai mampu membuat mata bulat cewek itu tak berkedip selama beberapa detik, dan bahkan sempat membuat Lisa memiliki niat untuk mencengkram kerah kemeja cowok di depannya itu kalau saja Jungkook tak segera bersuara.

"Jangan berantem lagi."

Tapi, bukan Lisa namanya kalau ia mudah menyerah. Dengan cepat ia menarik kerah Jungkook, membuat Jungkook sempat kaget dan kewalahan menahan tubuhnya yang sempat oleng.

Lisa menatap lekat manik Jungkook, ia bertekad tak akan kalah kali ini. Jungkook menggodanya, maka ia juga harus balas menggoda, bukan? Itu baru adil.

"Aku gak bakalan berantem lagi kok-"

"Yakin?"

Ah.. Cowok ini.. Dia tak mau kalah juga rupanya.

Lisa tarik lagi, semakin mengikis jarak diantara mereka. Mungkin hanya satu senti saja jarak yang mereka sisakan diantara ujung hidung keduanya yang hampir saja bersentuhan.

"Yakin."

"Tapi gue gak yakin," timpal Jungkook dengan berani. Bahkan sebelah tangannya sudah menempel di dasbor mobil, sedangkan sebelah tangannya yang lain sudah tersangga apik di bagian sisi jok yang tengah Lisa duduki, semakin memperkuat keberadaannya di sana.

Tap.

Jungkook menempelkan ujung hidungnya, ia tampak sungguh-sungguh kali ini. Dan begitu pun dengan Lisa, tak ada sedikit pun tanda-tanda ia akan luluh. Entah karena bersemangat, entah memang karena ia ingin menang. Yang jelas ia masih kokoh dengan pertahanannya, bahkan ketika tangan Jungkook dengan bebasnya kembali menutup pintu mobil pun Lisa masih setia dengan tatapan lekatnya.

"Gak yakin, karena?" tanya Lisa, tak mempedulikan tangan Jungkook yang bahkan sudah naik ke pipinya.

Jungkook tersenyum, "Lo itu.. Kadang terlalu gampang naik darah, terlalu solid sama temen lo, sampe rela ikut baku hantam segala." ucapnya dengan tangan yang masih setia mengelus lembut pipi gadis yang bahkan deru napasnya saja bisa ia rasakan dengan jelas.

"Itu loyalitas namanya."

Kali ini Jungkook terkekeh, sampai tanpa sadar membuat wajahnya satu senti lebih dekat lagi dengan Lisa.

"Loyalitas itu gak perlu pake cara itu, Li."

"Terus? Mesti pake cara apa?" tanya nya dengan mata yang semakin melebar.

Cup~

"Ini?" tanya Lisa lagi, setelah mengecup ujung bibir Jungkook. Tempat yang sama yang telah menjadi penyebab Lisa menjadi liar seperti ini.

Jungkook tampak mengerjap, namun ia langsung tertawa setelah matanya beradu tatap dengan kedua manik cantik milik Lisa.

Disingkirkannya beberapa anak rambut milik cewek itu ke belakang telinganya, lalu dengan perlahan Jungkook kembali mendekatkan wajahnya. Ia menyelusupkan tangannya ke tengkuk Lisa lalu sedikit menarik kepala cewek itu agar semakin mendekat ke arah dirinya.

Lili Closet Film ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang