[Sebelum baca, aku saranin untuk follow akunku dulu yaa💜]
"Btw, kamu bisa munduran gak? Badan kita hampir sentuhan." Bisiknya pelan.
Lagi, Jungkook mengerjap. Ia baru sadar kalau dirinya sudah menghimpit Lisa bahkan lebih dekat dibandingkan denga...
Jelas terlihat dari rahangnya yang sudah mengeras juga dari tangannya yang terus saja mengacak rambutnya, meski pelan tapi tetap saja membuat rambut cokelatnya itu menjadi berantakan.
Tanpa takut cowok itu menatap satu per satu anggota klubnya yang bahkan kebanyakan terdiri dari kakak kelasnya.
Reza yang juga mendapatkan pelototan serta tatapan tanda tanya dari Jungkook mulai membuka suara.
"Dengerin gue dulu ya, ini keputusan diambil sama semua anggota klub. Bukan cuma gue doang," jelas cowok itu dengan agak takut takut merangkul pundak adiknya. "Kita sepakatnya begitu, itu demi klub kita juga." lanjutnya lagi.
Tarikan napasnya yang dalam disusul dengan hembusan napas yang berat membuat seluruh manusia yang berada di ruangan luas itu merasakan atmosfer yang berbeda.
Ini semua karena Rama yang selalu saja bilang 'Jungkook kalo marah itu serem banget, macem tirex, Lo tau? Jadi jangan bikin dia marah.'
Meskipun itu hanya guyonan, tapi melihat situasinya sekarang membuat hampir semua anggota klub itu gemetar ketakutan. Membayangkan akan semarah apa Jungkook terhadap mereka.
Mereka tau mereka memang bersalah. Salah besar malahan. Karena dengan seenak jidat memutuskan penerimaan anggota baru tanpa persetujuan Jungkook, sang pencetus klub ini. Padahal sudah jelas kalau Jungkook menolak keras tentang para siswi hits yang telah diajukan anggota lain. Maka mereka maklum atas sikap yang ditunjukkan Jungkook sekarang.
"Berapa orang yang masuk dari yang gue tolak kemaren?"
Sang perubah atmosfer membuka suara, membuat seisi ruangan menjadi bertambah sesak.
Tak mau membuat sang ketua kembali kesulitan, membuat Diana-wakil ketua- memberanikan diri untuk bersuara juga.
"Tiga-" ucapnya pelan. "Risvi, Tana, sama Lisa."
Mendengar penuturan itu membuat Jungkook sangat ingin mengamuk sekarang, tapi dia tidak bisa.
"Oke."
Hanya itu yang keluar dari mulut Jungkook setelah dia terdiam selama beberapa menit. Membuat semua orang yang tadinya menunduk serentak mengangkat kepalanya, merasa ada yang berbeda dengan ekspektasi mereka.
Jungkook segera membalikkan badannya menuju pintu keluar, dia tak mau melampiaskan amarahnya di sana.
Dan meski begitu, dia tetap mengingatkan pada semua anggota klub agar mengumpulkan para anggota baru setelah jam pelajaran selesai nanti. Sesuai dengan rencana mereka minggu lalu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lisa tak bisa menyembunyikan senyumnya ketika dari kejauhan dia bisa melihat sosok yang sedang dia puja, bahkan hampir setara dengan tingkat memujanya pada Oppa-Oppa virtualnya.
"Lo duluan deh, gue mau ke toilet dulu." titahnya pada cewe yang memiliki gantungan kunci besar bertuliskan 'TANA' itu.
Tana hanya mengangguk, kemudian melanjutkan langkahnya menyusuri lorong sekolah sambil berfokus pada chatnya dengan sang kekasih.