"Seseorang tidak akan pernah mendapatkan sesuatu, kecuali mulai berusaha"
**************
Eunwoo terlihat mencatat sesuatu saat Jungkook dan Yugyeom kembali dari rumah Namjoon malam itu. Netranya tampak fokus ke arah layar televisi yang menayangkan sebuah berita tengah malam dengan kasus hilang sebagai topik utamanya.
Dahi guard tampan itu tampak berkerut membuat Yugyeom maupun Jungkook sama-sama mengernyit keheranan.
"Kau serius sekali, terjadi sesuatu?" Eunwoo langsung menutup buku catatannya dengan tergesa kala Jungkook mendudukkan diri didekatnya.
"Bukan sesuatu yang penting," ujarnya sembari tersenyum tipis, "Kau mau minum sesuatu yang hangat?" lanjut Eunwoo sembari bangkit hendak menuju dapur.
"Hey, apa ini. Kau menyembunyikan sesuatu dari kami tuan pintar?" Yugyeom menahan bahu guard itu dan kembali mendudukkannya.
Eunwoo menghela nafas panjang sembari melepaskan tangan Yugyeom darinya. "Aku tak menyembunyikan apapun."
"Kau tahu kalau kita sekarang adalah team, Eunwoo. Bukankah lebih baik jika kita saling terbuka. Aku tidak akan memaksa, karena kita baru saja mengenal. Mungkin kau merasa kurang nyaman."
Eunwoo cepat-cepat menggeleng. Merasa bersalah karena sudah membuat Jungkook merasa seperti itu. Sebagai seorang guard yang menjaga Jungkook, perasaan mereka seperti terhubung. Melihat raut wajah anak itu yang sedikit sendu membuat hatinya merasa gelisah.
"Bukan begitu, aku merahasiakannya karena ini bukan hal yang terlalu penting." Eunwoo membuka buku kecil berisi catatannya tentang nama dan juga kronologis dari orang-orang yang menghilang selama beberapa bulan terakhir.
"Hilangnya mereka sedikit tidak wajar, aku berpikir jika ini adalah ulah manusia jahat. Mungkin saat aku sudah mengerti pola penculikannya, aku bisa membantu."
Ah, Yugyeom mendesah seakan mengerti. Guard dari clan 10 memang memiliki perasaan yang sangat lembut dan jiwa penolong serta kepedulian yang paling tinggi jika dibandingkan guard dari clan yang lain.
"Dia bersikap terlalu peduli lagi." Yugyeom menggelengkan kepalanya pelan sembari bergerak cepat ke arah lemari pendingin.
Sementara Jungkook tersenyum. Ditepuknya bahu Eunwoo beberapa kali.
"Jangan mendukungnya Jeon Jungkook. Kita punya masalah yang jauh lebih besar dan lebih penting disini."
Jungkook tertawa, ya sekarang anak itu mengerti kenapa Yugyeom dan Eunwoo dikatakan saling bertengkar bahkan bersebrangan dalam segala hal. Karena mereka memiliki prinsip yang berbeda.
Yugyeom dengan keegoisannya, menolak perduli pada yang lain dan hanya fokus melindungi Jungkook. Sementara Eunwoo, dengan kepeduliannya pada sekitar.
Bangtan terakhir itu tersenyum tipis, ia tak tahu apakah mereka bisa menjadi keluarga yang baik ke depannya. Ia tak tahu apakah mereka bisa berhasil mempertahankan kehidupan dan membawa keberhasilan seperti 20 tahun yang lalu.
Karena sekarang Jungkook benar-benar merasa berjuang sendirian. Anak-anak itu masih terlalu polos, Jungkook tak tahu lagi pada siapa ia harus berbagi, bertukar pikiran dan juga bergantung. Ya, tanpa sadar Jungkook mengakui kalau perjuangan kali imi berkali lipat lebih berat. Ini baru permulaan, tapi dia sudah merindukan kakak-kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're The Last
FanfictionKetika melindungi anak-anak mereka terasa jauh lebih sulit dan menyakitkan daripada melindungi diri mereka sendiri. Cerita ini hanya tentang Kehidupan generasi Bangtan yang selanjutnya, dengan ke 7 Bangtan generasi sebelumnya yang berhasil bertahan...