"Semua orang akan mengalami rasa sakit sebelum menjadi dewasa."
***************
Yugyeom tertawa kecil saat melihat Jungkook meringis beberapa kali akibat Changkyun yang tengah menjahit luka terbuka di lengannya.
Guard dari clan 7 itu terang-terangan memasang wajah meledek yang membuat Jungkook merasa sedikit kesal. "Kau bisa merasakan sakit juga?"
"Aku ini masih manusia," sahut Jungkook ketus.
"Iya tapi kau kan lebih kuat, dan kau ini seorang healer."
Jungkook meremat botol minuman yang ada dalam genggamannya. "Diam atau ku lempar kepalamu."
Tawa Yugyeom terdengar semakin menyebalkan membuat Jungkook menggembungkan kedua pipinya. Changkyun ikut tertawa rendah. "Kau butuh obat pereda rasa sakit? Akan sedikit ngilu untuk beberapa jam," ujarnya.
"Tidak. Ini bukan masalah besar."
Changkyun mengangguk mengerti lalu menyelesaikan jahitan terakhirnya. Setelah menutup luka itu dengan kain kasa, Changkyun mengucapkan selamat malam menjelang pagi dan keluar dari ruangan. Meninggalkan Jungkook yang tengah menggerakkan lengan kanannya ke atas ke bawah untuk terbiasa dengan sakit.
"Ada yang kaupikirkan, Jung?" Yugyeom bertanya setelah dua menit mereka diam.
Jungkook bahkan tak terlihat berpikir sama sekali tapi Yugyeom cukup pintar untuk menyadari ada kegelisahan di dalam hati Bangtan yang dijaganya itu. Eunwoo juga, guard tampan itu datang dengan satu kotak susu pisang dan dua kaleng cola.
"Membantumu tidur." Eunwoo melemparkannya dan tentu saja bisa di tangkap dengan mudah oleh jemari Jungkook.
"Aku membunuh seorang pemburu," ujar Jungkook lirih.
Yugyeom tertawa kecil. "Aku tahu itu," ujarnya sembari membuka kaleng soda, "maksudku, kenapa kau merasa begitu bersalah? Kau sudah menghabisi puluhan bahkan ratusan pemburu dua puluh tahun yang lalu."
"Dua puluh tahun yang lalu, mereka benar-benar pemburu. Tapi sekarang, aku tidak tahu yang tadi kubunuh adalah seorang manusia yang dirubah menjdi pemburu atau bukan. Maksudku, jika mereka manusia sebelumnya, ada sebuah keluarga yang tengah menunggunya untuk pulang. Dan yang kulakukan ...."
Jungkook tak bisa melanjutkan kata-katanya. Anak itu masih memiliki hati yang sangat lembut seperti sebelumnya. Ada panas yang bisa Jungkook rasakan berkumpul di sekitar pelupuknya, bersiap untuk meruntuhkan pertahanan yang tengah mati-matian Jungkook pertahankan.
"Jung, anggap saja dia orang jahat. Dan yang kaulakukan hanya melindungi dirimu," ujar Eunwoo sembari menepuk bahu sahabatnya itu.
"Bagaimana bisa aku berpikir dia orang jahat! Aku tahu dia pasti orang baik. Dia bisa saja ayah dari seseorang, atau putra dari seseorang. Aku tahu bagaimana rasanya menunggu ayahku untuk pulang tanpa tahu bahwa dia sudah meninggal. Aku tahu!"
Eunwoo dan Yugyeom sama-sama terdiam. Mereka tak punya rangkaian kata-kata yang tepat untuk menenangkan kegelisahan Jungkook saat ini. Karena nyatanya, kebenaran tentang para pemburu itu membuat mereka semua ragu untuk bertindak. Mereka bertugas melindungi manusia, bukan memburu atau bahkan membunuh mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
We're The Last
FanfictionKetika melindungi anak-anak mereka terasa jauh lebih sulit dan menyakitkan daripada melindungi diri mereka sendiri. Cerita ini hanya tentang Kehidupan generasi Bangtan yang selanjutnya, dengan ke 7 Bangtan generasi sebelumnya yang berhasil bertahan...