"Terkadang seseorang memiliki Citra yang sangat berbeda dari bagaimana kita menilai mereka."
**************
Beomgyu masuk ke dalam kamar dan mendapati Hyuka tengah berusaha mengatur nafas dengan Hyunjin dan Taehyun berada di sisinya.
Putra Jimin itu ikut mendekat, menatap bagaimana Hyuka terlihat begitu pucat dengan keringat berjatuhan di sisi wajahnya.
"Kau bermimpi buruk?" tanya Hyunjin dengan hati-hati.
Bangtan termuda itu mengangguk dua kali. "Ini tentang Beomgyu hyung."
Netra Beomgyu sedikit membulat dengan wajah yang jelas sekali menunjukkan ketakutan. Mimpi Hyuka tidak pernah menunjukkan sesuatu yang baik selama ini, jadi Beomgyu tak bisa menahan pikirannya untuk memikirkan banyak kemungkinan terburuk.
"Hyung, aku melihat hyung ketakutan. Menolak bertemu dengan kami semua dan pergi ke hutan sendirian. Disana hyung bertemu dengan para pemburu itu."
Dahi Beomgyu mengerut. "Kenapa aku ketakutan dan tidak mau bertemu dengan kalian."
"Hyung akan melakukan sebuah kesalahan dengan kekuatan yang hyung miliki. Karena hyung tidak bisa mengendalikannya."
Rasa dingin itu langsung begitu dominan menyelimuti kedua jemari Beomgyu. Bangtan keempat itu mengepalkan kedua tangannya sembari menunduk dalam. Ia tahu Ayahnya juga pernah mengalami kesulitan yang sama, padahal Ayahnya sudah memiliki kemampuan ini sejak kecil. Dan Beomgyu bahkan baru memilikinya, ia tak bisa membayangkan seberapa banyak hal buruk yang bisa ia sebabkan karena kekuatan yang bahkan tam bisa ia kendalikan.
Hyunjin mendekati Beomgyu, mengusap helaian surai abu-abu Bangtan yang satu tahun lebih muda darinya itu. "Kita akan berlatih, dan semuanya pasti baik-baik saja. Beomgyu, kau harus yakin dengan dirimu sendiri. Baru kekuatan itu juga akan yakin denganmu."
Mimpi yang berbeda. Hyuka tak melihat apapun tentang Soobin dan Yeonjun.
Kedua Bangtan itu masih mengikuti langkah pemburu yang membawa Beomgyu palsu sampai Yeonjun menghentikan langkahnya membuat Soobin juga ikut berhenti.
Remaja jangkung itu menatap sang Kakak yang terlihat menelisik sesuatu.
"Tunggu Soobin."
"Kenapa hyung? Kita bisa kehilangan jejak."
Yeonjun menggeleng dengan cepat. "Warna rambutnya. Beomgyu memiliki rambut coklat ke abu-abuan. Tapi Beomgyu yang itu berbeda. Ada warna merah muda yang semakin lama semakin terlihat jika dibandingkan dengan kita pertama kali melihatnya di depan guard house. Ini pasti jebakan, itu bukan Beomgyu. Kita ditipu."
"Kalau begitu kita harus secepatnya kembali hyung."
Yeonjun lagi-lagi menggeleng. "Kau harus kembali secepat yang kau bisa. Sementara aku akan mengikuti mereka."
Soobin menahan lengan Yeonjun dengan kuat. "Hyung, ini terlalu berbahaya."
"Aku akan membuat diriku menjadi tak terlihat dan semuanya akan baik-baik saja. Cepat pulang sebelum mereka menyadari kalau kita sudah mengetahui tipuan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
We're The Last
FanfictionKetika melindungi anak-anak mereka terasa jauh lebih sulit dan menyakitkan daripada melindungi diri mereka sendiri. Cerita ini hanya tentang Kehidupan generasi Bangtan yang selanjutnya, dengan ke 7 Bangtan generasi sebelumnya yang berhasil bertahan...