6th (Dangerously)

1.9K 215 132
                                    

"Menuliskan sebuah kisah sesuai dengan apa yang kita inginkan, adalah harapan semua orang"

***************

Taehyun sedari tadi menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya sedikit tak sabaran. Pasalnya, hanya ada waktu kurang dari 10 menit sebelum gerbang sekolah ditutup. Dan dengan bodohnya ia masih disini bersama dengan Wonjin, dan Jungmo kedua guardnya untuk menunggu Min Yoongi.

Helaan nafas panjang keluar dari belah bibir Taehyun bersamaan dengan kedua pipinya yang menggembung kesal.

Netra bulat bocah kelas 3 SMP itu menatap ke arah Wonjin dan Jungmo bergantian.

"Apa hyung berdua bisa melakukan sesuatu?"

Dahi Wonjin mengernyit. "Sesuatu seperti apa?"

"Membuatku sampai di sekolah dalam hitungan detik. Kalau kita menunggu Ayahku, kita akan sampai di sekolah saat semua pelajaran sudah selesai." bangtan kedua itu menggerutu dengan cukup kencang.

"Aku mendengarmu Min Taehyun. Kalau ingin membicarakan Ayah jangan berteriak seperti itu."

Suara Yoongi.

"Tentu saja Ayah mendengarnya, karena Ayah memiliki telinga. Dan lagi, karena Ayah sudah mendengarnya apa Ayah tidak akan keluar?" Taehyun balas berteriak.

"Terlambat itu lebih baik daripada tidak sama sekali."

"Pepatah itu hanya untuk orang yang malas seperti Ayah."

Yoongi tiba-tiba membuka pintu, raut wajahnya tampak datar tapi Taehyun bahkan tak perduli. Anak itu menunjuk jam di pergelangan tangannya.

"Bisa dilihat Tuan Min, kita sudah terlambat."

Yoongi mendengus kemudian menggenggam erat jemari mungil Taehyun. "Kau ini banyak sekali bicara jika di pagi hari."

"Itu karena Ayah membuatku bicara." balas bocah bersurai hitam itu tak kalah sengit.

"Kalian berdua langsung saja ke sekolah Taehyun." Yoongi hanya mengatakan itu sebelum sosoknya menghilang, meninggalkan buliran debu halus sisa pembakaran yang jatuh mengotori lantai.

Jungmo menghentikan langkahnya yang hendak menyusul tempat kepergian Taehyun. Ada panggilan dari guard house dan sudah pasti ini adalah hal yang penting.

"Wonjin, kau bisa mengikutinya sendiri bukan? Aku harus ke guard house sekarang. Atau kau yang ingin pergi?"

Wonjin langsung menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak, itu pasti sesuatu yang penting. Hyung lebih mengerti banyak hal daripada aku."

"Kalau begitu jaga dirimu, jaga Taehyun. Jangan gugup, mengerti?" Jungmo mengusa surai Wonjin sebelum menghilang, pergi ke guard house.

Wonjin muncul tepat dimana Yoongi dan Taehyun tengah menunggunya.

"Dimana kakakmu?" tanya Yoongi sembari menatap sekeliling seakan memastikan sesuatu.

"Sepertinya ada sesuatu yang terjadi di guard house."

"Jungmo pergi kesana?" tanya Yoongi lagi seakan memastikan.

We're The LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang