"Jangan pernah takut untuk memulai. Kalian adalah pejuang terhebat selama kalian mau berusaha melakukan sesuatu."
**************
Jungkook melilitkan hand wrap untuk melindungi tangannya sembari menatap salju yang turun dengan sedikit deras sejak semalam. Salju yang turun seperti buliran kapas putih itu menutupi pepohonan di sekitar guard house.
Ah, salju selalu terlihat menyenangkan. Jujur, Jungkook pernah memiliki harapan untuk bermain dengan sebuah keluarga kecilnya di bawah hujan salju yang mungkin terasa dingin.
Yugyeom mendudukkan dirinya di samping Jungkook, mengikuti arah pandang sahabatnya yang tertuju pada keadaan di luar jendela.
"Kau berniat memukul seseorang hari ini?" Jungkook sedikit terkejut, netranya menatap tak mengerti pada Yugyeom. "Apa maksudmu?"
"Kau melilitkan itu karena berniat memukul seseorang bukan?"
Jungkook mendengus. "Satu-satunya orang yang akan ku pukul adalah dirimu."
"Dasar tidak punya perasaan."
Bangtan terakhir itu bangkit, menyambar hoodie hitam miliknya yang ada di atas tempat tidur kemudian beranjak.
"Aku pergi berlatih dulu."
Yugyeom bangkit dengan cepat. "Aku serius, kita bisa berlatih melakukan pertarungan jarak dekat!"
Jungkook hanya melambaikan tangan, entah sebagai jawaban iya dan tidak atau hanya sebagai salam perpisahan. Yugyeom bisa kehilangan akal jika ditinggalkan hanya berdua dengan Eunwoo, jadi ia melangkah cepat menuju tempat clan 7 untuk menemui kakak-kakaknya.
Jemari Jungkook mendorong dua pintu kaca ruang latihan indoor dan mendapati ke enam Bangtan yang lain ada disana.
Beomgyu hanya berdiri canggung di pojok ruangan sementara Hyunjin terlihat kelabakan kala mengeluarkan senjata dari sela jemarinya. Taehyun sedang mencoba menggunakan sebuah pedang dan tanpa sadar malah mengeluarkan api yang cukup besar.
Yeonjun sedang melakukan perkelahian jarak dekat dengan Soobin. Sejauh ini, keduanya adalah yang terlihat paling normal dan bersungguh-sungguh sejauh ini.
Netra Jungkook menatap sekeliling, mencari sosok Hyuka yang ternyata tengah duduk, menatap beberapa pedang yang tersusun rapi dengan sedikit takjub.
"Sebenarnya aku berharap kita berlatih di luar hari ini."
Son Hyunwoo datang entah dari mana dengan baju tanpa lengan yang memperlihatkan seberapa besar otot yang menyembul di balik kulit kecoklatannya. Guard dari clan 9 yang menjabat sebagai leader sekaligus petarung terkuat itu menumpukan lengannya pada sebuah pedang panjang dan cukup besar yang terlihat sangat mengkilap.
"Oh, Hyunwoo hyung?"
Guard yang sedikit mirip dengan beruang itu mengusak surai Jungkook dengan tangan besarnya. "Bagaimana kabarmu?"
"Baik. Aku tidak tahu kalau hyung yang akan melatih hari ini."
Hyunwoo sedikit meregangkan ototnya. "Hari ini hanya pelatihan fisik dasar, dan mungkin aku juga akan mengajar bagaimana cara menggunakan pedang. Dari yang kulihat, the second bahkan tidak tahu bagaimana cara memegang pedang, dan the first terlalu sibuk mengaguminya."
KAMU SEDANG MEMBACA
We're The Last
FanfictionKetika melindungi anak-anak mereka terasa jauh lebih sulit dan menyakitkan daripada melindungi diri mereka sendiri. Cerita ini hanya tentang Kehidupan generasi Bangtan yang selanjutnya, dengan ke 7 Bangtan generasi sebelumnya yang berhasil bertahan...