4th (Mean)

2K 248 108
                                    

"Berani untuk maju disaat masih ragu dengan dirimu sendiri adalah tindakan yang berani, tapi juga mematikan"

*************

Jungkook baru saja menyembuhkan luka di kepala Beomgyu, tapi tidak dengan luka di sudut bibir dan lebam di pipinya.

Ini aneh, Jungkook tak bisa menyembuhkan luka itu karena berasal dari tangan sang pemburu sendiri. Sama seperti luka di telapak tangannya yang tak bisa menghilang.

Beomgyu memeluk tubuh Jimin dengan erat, kentara sekali bahwa anak itu benar-benar ketakutan dan cukup untuk membuat yang lain merasa gugup.

Jungkook kembali menatap luka di telapak tangannya yang tak lagi mengeluarkan darah. Tapi luka itu masih basah, dan rawan terkena infeksi atau yang lainnya.

"Itu tak akan sembuh kalau kau hanya menatapnya seperti orang bodoh." Yugyeom meraih jemari Jungkook kemudian mendudukkan diri di dekat bangtan yang sudah seperti saudaranya itu.

Yugyeom membuka kotak p3k yang ia bawa, kemudian mengeluarkan obat merah dan kain kasa dari sana.

"Sakit?" tanya Yugyeom saat memberikan obat merah pada luka Jungkook.

Bangtan terakhir itu menggeleng pelan. "Tidak."

Jungkook masih telihat berpikir dan tak terlalu perduli pada apa yang Yugyeom lakukan. Bahkan saat guard nya itu selesai, Jungkook masih setengah melamun.

"Apa yang kau pikirkan?"

Diletakkannya tangan yang sudah berbalut kain kasa dan itu di atas meja. Jungkook meliriknya seakan mengisyaratkan pada Yugyeom, bahwa itu adalah titik fokusnya saat ini.

"Apa kau yakin itu benar-benar pemburu?"

Jungkook mengangguk. "Dari cara mereka berpakaian, auranya, ukiran timbul di wajahnya. Itu semua kekuatan pemburu. Kau lihat sendiri bagaimana kulit Beomgyu melepuh. Itu kekuatan pemburu."

"Tapi bagaimana bisa? Mereka semua sudah mati."

Jungkook menggeleng pelan sembari memijit pelipisnya.

Pintu ruang kesehatan terbuka dengan Jieun sebagai pelakunya. Pimpinan para guard itu mendudukkan dirinya sembari menatap satu persatu wajah dari bangtan generasi sebelumnya dan bangtan generasi yang baru secara bergantian.

"Aku akan memberi guard, untuk para bangtan."

"Guard?" ulang Yeonjun dengan nada penuh tanya.

"Guard adalah seseorang yang akan melindungimu meskipun kematian adalah harga yang harus dibayarkan, menjadi sahabat, dan juga saudara untuk para bangtan."

Jieun menatap ke arah Jungkook dan Yugyeom setelah memberikan penjelasan.

"Ah, seperti aku dan Yugyeom. Yugyeom adalah guard yang sudah melindungiku sejak 40 tahun yang lalu. Dia bersama ku sejak aku kecil, menjaga, menjadi keluarga, dan seorang sahabat."

Yugyeom tersenyum kemudian sedikit membungkukkan dirinya untuk memperkenalkan diri.

"The last, kau tak keberatan kalau aku memberimu satu guard baru bukan?"

We're The LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang