🥀Pertemuan 🥀

147 16 0
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم 🌿

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sebelumnya selamat datang di karyaku yang kedua ini 🤗 semoga kalian suka ya, ohya kalo karya aku yang pertama itu judulnya "RELUNG AZZA 🍁" cerita itu menceritakan tentang gadis yang usianya tujuh belas tahun harus di jodohkan dengan pemuda yang lima tahun usianya lebih tua darinya. Bagaimana kisahnya seperti apa? Kalo penasaran baca aja ya guys 🤭

Pastikan di cerita kedua yang ini kalian berikan vote ⭐, comment,  dan follow akun ini.

Syukron and happy reading :)

Ramainya Ibu Kota di sore hari membuat gadis itu semakin semangat mengayuh sepeda untuk pulang ke rumah. Gadis berusia dua puluh tahun yang mengenakan kulot plisket berwarna senada, serta kerudung pashmina yang selaras melekat di kepalanya. Lima belas menit memasuki waktu maghrib, sayangnya ban sepeda gadis tersebut bocor di tengah jalan, sehingga terpaksa dia membawa sepedanya ke bengkel terdekat.

"Assalamualaikum punten pa, ban sepeda saya bocor, bisakah bapa memperbaiki?"

"Ah..!! siap atuh bisa saya neng"

Lima belas menit berlalu hingga adzan maghrib pun berkumandang. Tak segan gadis tersebut pergi ke masjid yang berada di sekitarnya itu.  Usai melaksanakan sholat maghrib dia ingin memberitahu orang tuanya karena pulang telat dan ban sepedanya bocor. Sayangnya gawainya telah kehabisan baterai.

"Cobaan apa lagi ini ya allah"

Tiba tiba ketika gadis itu berjalan sosok pria menabrak dirinya.

Bruk...

Keduanya sama sama terjatuh.

"Astaghfirullohal'adzim, maaf ya mba saya ngga sengaja"

"Iya mas gapapa"

"Oh,  baiklah,  perkenalkan nama saya Dimas" sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sayangnya gadis itu membalasnya dengan tangan mengatupkan tangannya di depan dada.

"Saya Syalwa, permisi assalamualaikum"

"Wa alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

Gadis yang bernama Syalwa kini telah menjauh pergi. Namun berbeda dengan Dimas, dia penasaran dengan Syalwa itu.

🌿🌿🌿

Setibanya di bengkel.

"Semua jadi berapa pa?" tanya Syalwa.

"Dua puluh ribu neng"

Lalu Syalwa menyodorkan uang satu lembar berwarna biru.

"Aduh neng,  ga ada uang pas aja?"

"Emm... Kembaliannya buat bapa aja nggapapa saya ikhlas ko" jawab Syalwa dengan tulus.

"Etaahh,  haturnuwun sanget neng, semoga selalu diberi berkah sama Allah swt"

"Barakallah aamiin, mari pa, assalamualaikum"

"Wa alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh , hati hati neng"

Hari sudah gelap dimana yang semula senja telah terganti oleh terangnya rembulan. Namun Syalwa lega kini dia telah sampai di depan rumahnya, sembari bebersih dengan air kran.

"Assalamualaikum, Ibu, Ayah, Bang Aldi."

"Wa alaikumsalam, masya allah nak, kenapa kamu baru pulang? Ibu khawatir sama kamu."

FAHSYA (END🎉)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang