Karena Syalwa mengambil jam sore untuk kuliah maka dia harus berangkat. Dimana waktu sudah menunjukan pukul 16.00 WIB. Dia pun berpamitan kepada ibunya, ayah Syalwa sedang tidak ada di rumah karena beliau sedang mengajar ngaji anak anak di masjid. Syalwa berangkat dengan ojek online yang di pesan, karena sepeda yang biasa ia pakai sedang di pakai oleh ayahnya itu. Sementara Aldi pun belum pulang dari kerjaannya itu.Syalwa tiba di kampus pukul 16.30 WIB. syalwa pun menghampiri teman temannya pasal kerja kelompoknya semalam yang akan di presentasikan hari ini. Presentasi memanglah bukan hal yang mudah. Dalam hal presentasi memerlulan percaya diri dan keyakinan cukup tinggi. Waktu pun berjalan kini hari mulai malam. Jam sembilan malam kuliah pun telah selesai. Syalwa menunggu Aldi yang tak kunjung datang. Syalwa berusaha menelpon Aldi sayangnya nomor Aldi tidak aktif.
Setengah jam berada di post satpam bukanlah hal yang mudah dengan keadaan malam yang kian sepi. Sebenarnya Dimas mengajak Syalwa untuk pulang bersama, namun Syalwa yang keras kepala itu ingin pulang bersama Aldi. Yang di tunggu pun tiba.
"Bang, ko lama banget" Syalwa memanyunkan bibirnya.
"Ya maaf abis tadi ponsel abang sekarat mati dah tuh ponselna, tadi juga abang abis sholat langsung ngejemput kamu ngga sempet ngurusin ponsel"
"Hm iya deh"
Aldi yang merasa risih karena dia terus di lirik oleh Dimas, sehingga Aldi memberanikan diri untuk bertanya.
"Eh mas ada apa ya? Syalwa dia siapa? " tanya Aldi.
"Oh dia? Dia Dimas bang. Dimas kenalin ini abang Syalwa yang paling julid bang Aldi. " mereka pun bersalaman.
Selang beberapa waktu Aldi membawa Syalwa untuk pulang. Kuliah jam sore memanglah cape. Namun dengan kelelahnnya itu Syalwa ingin membahagiakan orang tuanua dengan gelar sarjana. Dalam perjalanan Aldi berunding dengan Nashwa pasal cabang kantor kedua yang berada di Bogor.
"De, inikan suruh ayah suruh buka cabang di Bogor, kamu yang megang ya? Soalnya abang udah megang yang di Jakarta. "
"Iya lah bang. Tapi tunggu Syalwa lulus dulu hehe."
"Iya lah de, dan kamu juga harus berhenti kerja di caffe itu."
"Iya bang. "
Setibanya mereka berdua di rumah, Syalwa pun membersihkan dirinya. Sedangkan Aldi usai membersihkan dirinya dia memilih menonton sepak bola di televisi bersama dengan ayahnya. Malam ini Syalwa pun terlelap dengan pulas.
Dalam keheningan malam Syalwa terbangun, dia mengerjapkan matanya melihat sudah pukul empat pagi. Dia pun melaksanakan sholat malam. Meskipun sholat malam merupakan sunnah muakad, namun Syalwa melakukannya dengan sering.
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ
“Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajjud-lah kamu….” [Al-Israa’/17: 79]Usai melaksanakan sholat tahajud, Syalwa pun membaca al-qur'an sembari menunggu adzan subuh. Beberapa menit adzan subuh pun terdengar kini Syalwa telah menunaikan sholat subuh. Usai sholat dia lebih memilih mengambil gawainya yang terletak di atas laci. Syalwa mendapatkan whatsapp dengan nomor tak di kenal.
+6285732xxx
Assalamualaikum Nashwa, ini aku DimasSyalwa
Wa alaikumsalam warahmatullahi
wabarakatuhUsai membalas pesan dari Dimas, Syalwa pun kepo dengan update status para orang orang di whatsappnya itu. Syalwa melihat status orang orang ada yang sedang galau, senang, sedih, bahkan ada yang mengupload keuwuwan dengan pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAHSYA (END🎉)
Teen FictionMenemani seseorang yang masih pilu dengan masa lalunya memanglah sangat sulit. Percaya hanya kepada rasa memanglah sangat sakit. Perjalanan lika liku Syalwa dalam hal percintaannya yang statusnya mengambang oleh Dimas selama dua tahun. Selama satu...