Hayyyyy sahabat 🤣
Saya kembali lagi wqwq yang ketiga kalinya dalam satu hari ini 😂 berujung bosen ya kalau jadi aku mampir ke sini aja xixixi 🤗 mon maap ya kalau banyak typo nya 😁
Jangan lupa yaaaa untuk terus
VOTE
COMMENT
FOLLOW
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Nunggu yaaaaaaa 🤣😂🤭😆
.
.
.
.
.lafyu gaes xixixi 🤗😂❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading semuaaaa 🤗🤣😆Ketika sampai di dalam kamar Syalwa hanya diam berdiri di sisi tempat tidurnya. Fahri kini masih berada di belakangnya. Syalwa baru sadar ternyata tangannya menggandeng tangan Fahri. Kini senam jantung Syalwa pun mulai kambuh kembali. Syalwa yang merasa gugup kini harus bisa mencari topik. Sehingga dia berpura-pura untuk keluar kembali hanya untuk mengambil minum.
"Aku mau ambil minum dulu gih mas,"
Baru beberapa langkah tangannya di cegat oleh Fahri.
"Mau kemana? Jangan beralasan kamu mau kabur dari aku." Kini Fahri telah memutarkan dan menarik pinggang Syalwa hingga kini jarak muka mereka hanya beberapa senti saja.
Syalwa masih mematung. Badannya sedingin es dan terasa kaku. Rasanya Fahri ingin tertawa melihat kelakuan Syalwa. Ketika keadaan seperti itu Syalwa enggan melirik manik mata Fahri, karena dia takut akan candu pandangan suaminya itu.
"Syalwa laper mas, Syalwa mau masak mie instah mas mau menu rasa apa?" jawab Syalwa sambil melepaskan jeratan suaminya itu.
"Aku ingin menu...... "
"Menu apa gih mas, jangan pake lama," jawab Syalwa sambil menunjukan raut wajah jengahnya.
"Menua bersamamu," jawab Fahri.
'Aaaaaaaaaa lafyu mas, Syalwa juga mau menua bersamamu. '
"Coba mulai sekarang kamu jangan bilang di hati, latian di utarakan perasaanmu," tanya Fahri.
"Engga lah, nanti kamu ngga bisa tidur."
"Bisa ko, tenang aja. Tadi kamu bilang apa di hati?"
"Lafyu. Ups,-" Syalwa pun keceplosan sambil membungkam mulutnya sendiri.
Fahri masih diam di tempat kini langkahnya mulai mendekati Syalwa hingga kini badan Syalwa mentok dengan lemari. Fahri kini telah memagang Syalwa dengan kedua lengan kekarnya. Fahri masih menatapi wajah Syalwa yang kinu menunduk.
"Bilang apa tadi hm? " tanya Fahri yang memegang dagu Syalwa.
"Apa si engga, cuma tadi lidahnya kepleset aja,"
Fahri terkekeh melihat istrinya tak pandai berbohong.
"Lafyutu my sweet honey." Fahri kini mencium kening Syalwa. Syalwa pun merasa awkward dengan perilaku suaminya.
Rasanya Syalwa ingin pergi keluar angkasa sambil berteriak kegirangan. Bagi Syalwa Fahri adalah lelaki yang paling dia cintai. Jeda beberapa detik pintu kamar Syalwa berbunyi.
Tok.. Tok.. Tok..
"Syalwa ibu mau ke toko kue sebentar ya, Aldi sama Megan lagi beli susu hamil, bapa ke masjid. Kamu sama Fahri jaga rumah ya?" kata Zahra.
"Iya bu," jawab Syalwa dan Fahru bersamaan.
'Mati kau Syalwa, sekarang hanya ada dokter nafsu ini.'
"Mas ish awas dulu, katanya laper. Udah lah bikin mi kuah aja ya yang rasa soto."
"Aku bantu gih,"
"Ngebantu makan, ga usah lah mas nonton tv aja sanah. Nanti bonusnya dapet thai tea. "
"Bonusnya yang bikin aja. "
"Yeeeeeeee,"
Malam harinya mereka berdua makan mie instan.
"Percuma acara nikah, nyewa gedung, foto prewedding pas udah jadi istri di bikinin mie instan, kaya gini nikahin mpo warteg kenyang." sindir Fahri. Sebenarnya dia hanya meledek istrinya itu.
"Oh."
Fahri hanya bisa menahan tawa karena melihat Syalwa ngambek."Eh kamu tau ngga tadi itu aku ketemu orang, -"
"Raihan." belum sempat bercerita Syalwa langsung memotong percakapan Fahri.
"Belum juga ngomong, ngambek nih? "
"Ga. "
"Cemburu bilang, nanti ilang lo suaminya. "
"Bodo amat. "
'Rewel banget si. Aku juga bisa masak tapi kan adanya cuma mie instan. Tau gini ogah aku nikah sama kamu.'
"Nyesel nikah sama aku? "
"Hih, rewel banget si udah makan sonoh ah, Syalwa mau tidur. Silahkan panggil mpo warteg sama Raihanmu itu. Syalwa mau tidur. Assalamualaikum," jawab Syalwa, kini dia menghentakan kakinya dengan sebal dan menuju ke kamar.
Fahri pun mengejar Syalwa. Dengan keadaan raut wajah bahagia karena berhasil ngeprank istrinya itu.
"Syal dengerin dulu gih, aku cuma bercanda."
Syalwa masih saja tidur dengan menghadap tembok tidak mau menatap wajah Fahri.
"Becanda atau engga setidaknya jangan kaya gitu la," kini suara Syalwa bergetar menahan isak tangisnya.
"Lah lah ko nangis, aku minta maaf aku tadi ngga ada maksud apa apa... Maafin aku lah," kini Fahri pun memeluk Syalwa dari belakang.
"Mas, Syalwa mau rujak mangga muda."
"Aneh kamu jam segini mana ada."
"Ish ya udah, em Syalwa mau kerak telor mas, boleh yaaaa, " kata Syalwa sambil memelas.
"Jam delapan mana ada yang jual, kamu mintanya aneh,"
"Di alun-alun kota mas, ayuk lahhhh...."
"Ya udah lah, naik motor gih biar bisa pacaran hehe. "
"He'em"
Mereka pun pergi ke alun-alun kota menaiki scooter matic milik Syalwa. Jalanan kini cukup dingin hingga Syalwa berani memeluk Fahri dari belakang. Fahri pum tersenyum semringah. Syalwa senang jika akhirnya mendapatkan pendamping hidup seperti Fahri. Meskipun Syalwa merasa ada yang ganjal di pikirannya semenjak kehadiran Raihan. Syalwa hanya takut jika masa lalunya akan terulang kembali. Dia tidak mau kehilangan laki- laki yang ia sayangi. Untuk saat ini Syalwa bisa menerima Fahri sebagai suaminya.
Namun takdir hidup tak selamanya mulus seperti tol Cikarang. Fahri pun merasakan hal yang sama. Sebenarnya dia sangat mencintai Syalwa. Yang Fahri takutkan adalah jika istrinya masih memendam rasa kepada mantan masa lalunya itu. Fahri sebagai suami mestinya harus tegas, bukannya melarang namun dia hanya memberi batas jika Syalwa bertemu dengan Dimas. Terlebih lagu ketika Dimas telah mempersunting sahabatnya sendiri yakni Raihan. Yang Fahri khawatirkan jika Syalwa merasa shock dan trauma. Fahri pun bertekad agar bisa membimbing istrinya menuju jalan yang benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAHSYA (END🎉)
Roman pour AdolescentsMenemani seseorang yang masih pilu dengan masa lalunya memanglah sangat sulit. Percaya hanya kepada rasa memanglah sangat sakit. Perjalanan lika liku Syalwa dalam hal percintaannya yang statusnya mengambang oleh Dimas selama dua tahun. Selama satu...