🥀Jealous and Wedding day🥀

55 11 0
                                    

Setelah punggung Fahri menjauh dari hadapan Syalwa.Kini Zara kembali bersama dengan bala kurawanya yang ricuh di antaranya Megan, Fathan, dan Antonio. Rindu rasanya karena terpisahkan oleh jarak.

"Ya allah Syal, Lu kenapa?" tanya Megan heran.

"Gue lagi rebahan gih," jawab Syalwa sambil terkekeh.

"Sayang ibu pamit pulang sebentar ya, ada teman teman kamu, abangmu juga masih di sini sekarang dia lagi ngurusi administrasi."

"Iya bu. Maaf ya Syalwa merepotkan lagi."

"Sudahlah nak, semua demi kesembuhan mu sayang," jawab Zara sembari mencium Syalwa.

"Awas gaes adegan ini mengandung bawang." kata Fathan.

"Ibu pamit ya, Megan cepat cepat kamu jadi kaya ipar Syalwa ya!" ledek Zahra yang kemudian pergi.

Sementara Syalwa dan teman teman lainnya tertawa melihat Megan di buat seperti patung dan semerah tomat.

"Btw lu kecelakaan Dimas tau kaga?" tanya Antonio.

Syalwa hanya menggeleng kepalanya pelan.

"Gue lacak nomornya ga bisa, dia Palembangnya sebelah mana si, emang pelosok banget? Kemarin gue sama Antonio ngecek ke kontrakan juga tetangga ga ada yang tau kaya manusia wanted tau ga si itu si Dimas." kata Fathan.

"Lu laki demen banget ghibah dah." timpal Megan.

Lalu semua orang tertawa. Tiba tiba pintu terbuka, ternyata Aldi  datang. Dalam bstin megan 'Mampus lu Meg, ada si kepala batu.'

"Kenapa karyawan saya pergi kesini, harusnya kalian ada jam kerja kan. Tanpa seizin saya!?" nada Aldi kian meninggi.

"Ya allah bang galak bener ama karyawan sendiri, ada Megan juga." ledek Syalwa. Wajah Megan sekarang merah bukan main.

Sementara Aldi tidak menggubris adiknya itu.

"Ini ada sedikit cemilan sama minuman bagi ke temen kamu,"

"Yes!!!! " jawab mereka bertiga serempak.

"Gajih kalian saya potong 15%." cetus Aldi yang kini pergi entah kemana.

Syalwa tertawa melihat Aldi serta temannya itu.

🥀🥀🥀

Di kantin rumah sakit Aldi menemui Fahri. Kebetulan Fahri sedang beristirahat. Mereka berdua mengobrol santai dengan ice tea lemon.

"Gimana Syalwa? Udah mendingan?" tanya Fahri.

"Lagi ada bala kurawanya," jawab Aldi terkekeh.

Lalu Fahri hanya ber-oh ria saja.

"Eh nyet lu mau gue jodohin sama dik gue,?"

Fahri pun menyemburkan es teh nya di samping Aldi.

"Gila lu ya, lu kira adik lo give away main lempar ke orang aja."

"Sebenarnya adik gue udah di khitbah ama bujang Palembang,"

Deggg

Dada Fahri terasa sakit dan seketika nafasnya tersumbat.

"Anehnya orang khitbah kan tiga bulan lah lamanya langsung nikah kan, lah ini hampir mau empat bulan itu si bujang malah gada kabar. Nomor handphone ga aktif," Aldi menceritakan semua kejadian yang di timpa Syalwa. Fahri merasa iba, keinginan dia untuk mengkhitbahnya sudah terdahului oleh seseorang. Aldi harap Fahri lah yang akan calon adik iparnya.

"Terus  gue harus apa!?" tanya Fahri.

"Lamar adik gue,"

"Sinting lu ah, orang udah punya calon. Ntar kalau gue di katain dokter penikung gimana, ini muka tampan gue mau taruu di mana hah, "

FAHSYA (END🎉)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang