Assalamualaikum temen temen. Selamat pagi semua 🤗 mon maap ni mau ceritaaaa.... 🤣 sebelum baca pastikan dulu kalian pencet tombol VOTE nya ya ⭐ jika sudah follow, dan lalu comment.Ya bagaimana rasanya si belajar daring🙄 online dari rumah guys, sumpah si ga enak banget rasanya 😪 nah mumpung ada waktu senggang kali ini Fahri datang untuk Syalwa xixi 😍
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Fajar menyapa kembali dengan sinar hangatnya. Memang menjadi kebiasaan Syalwa tidur mengenakan mukena. Ketika sorot sinar mulai menerpa wajahnya Syalwa pun terbangun. Memang setiap pagi rumahnya sepi dengan kesibukannya masing-masing. Mungkin hanya Syalwa yang hidupnya nolep dengan penuh kegabutan. Dia mengambil alih kerja secara online. Dengan cara hanya memantau karyawannya saja lewat laptop yang Syalwa pegang. Kehidupan menjadi CEO serasa dunia sultan. Hanya tinggal memantau langsung dapat penghasilan. Itulah hebatnya sisi bos. Ya meskipun masih banyak tanggung jawab yang lainnya.
Ketika Syalwa menuruni anak tangga dengan baju piyama doraemon kesayanganya itu yang tak lupa dengan kerudung Rabbani berwarna Navy seketika mata Syalwa membulat. Di karenakan ternyata di ruang tamu ada seseorang yang dia kenal. Ya siapa lagi kalau bukan dokter ganteng.
"Dokter Fahri ngapain ke sini!?"
"Saya di sini mau jemput kamu buat fiting baju, cepat sana mandi hari ini saya berangkat siang jangan sampai buang-buang waktu. Saya juga sudah izin kepada orang tuamu."
Syalwa pun memilih mandi dengan terpaksa. Sungguh dunia begitu kejam. Kenapa dia harus menikahi dokter angkuh itu. Setelah usai mandi Syalwa berdandan dengan gaya modus stylenya itu. Mereka pergi mengenakan mobil Fahri.
🎉🎉🎉
Sesampainya di butik Syalwa pun memilih untuk diam dan mengikuti arahan dokter itu.
"Selamat datang di butik First Wedding Golden. " sapa seorang karyawan wanita.
Fahri hanya menyunggingkan senyumannya itu. Ya memang pria dingin. Kulkas. Manusia Es.
"Hay jeng, katanya Mis Ni'mahtunnisa You mau pilih baju buat kawin!???" tanya orang yang sedikit aneh itu bisa di katakan laki laki namun bertingkah perempuan (banci).
"Iya. Tolong kasih baju yang paling baik." jawab Fahri simpel yang kini meraih gawainya di saku celananya.
"Hadeuh ini calonnya? Geulis pisan... Body goals juga. Kamu ini beruntung punya istri kaya dia." tanya abang banci.
Omongan abang banci membuat Fahri gagal fokus.
Body goals??
Syalwa yang kini telah mencoba beberapa pakaian kebaya berwarna biru, merah, coklat, silver namum di mata Fahri masih saja kurang cocok. Akhirnya Fahri memilih untuk warna putih. Setelah mendapatkan baju kebaya putih alhasil Syalwa persis seperti bidadari. Fahri sempat terpesona dengan penampilan Syalwa.
"Tuh nengnya si geulis pisan, sampai calon suaminya aja gagal fokus." celah abang banci.
'Gacor amat mulutnya manusia jadi jadian.' gerutu Fahri.
Akhirnya gaun pernikahan berwarna putih itu pum di seujui. Terlihat elit jika di kenakan oleh Syalwa dan Fahri.
Setelah usai fitting baju Syalwa duduk di dalam mobil dengan keadaan meringis kesakitan sambil memegangi perutnya. Fahri pun heran bertanya tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAHSYA (END🎉)
Novela JuvenilMenemani seseorang yang masih pilu dengan masa lalunya memanglah sangat sulit. Percaya hanya kepada rasa memanglah sangat sakit. Perjalanan lika liku Syalwa dalam hal percintaannya yang statusnya mengambang oleh Dimas selama dua tahun. Selama satu...