Sebelum baca pastikan vote dulu ya guys ⭐😉🤗❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Fahri yang kini siap dengan pakaian jas dokternya yang menuruni anak tangga rumahnya. Dia berangkat cukup pagi karena ada jadwal operasi di rumah sakit. Dia berpamitan kepada orang tuanya. Tipikal seperti Fahri tak suka bersarapan dia lebih memilih membawa bekal ke rumah sakit.
"Loh kamu kan seminggu lagi mau nikah, ko ngga ambil cuti?" tanya Ghofar.
"Iya sayang?" sambung Ni'mahtunnisa.
"Masalah cuti bisa di ambil kapan aja bu, yah, masalahnya hari ini ada pasien rumah sakit yang harus di operasi hari ini. Semisal Fahri tidak datang terus nyawanya tidak tertolong bagaimana? Fahri hanya bisa mengobati, yang menyembuhkan Allah. Fahri berangkat dulu gih, assalamualaikum."
Mereka berdua sebagai orang tua merasa kagum dan bersyukur karena mendapatkan putra yang baik, bertanggung jawab, dan cerdas. Fahri pun menstater mobilnya di garasi, dia pun pergi ke rumah sakit.
🥀🥀🥀
Syalwa yang berada di dapur dengan celmek doraemonnya itu telah sibuk membantu ibunya. Di karenakan pengantin baru akan datang, siapa lagi kalau bukan Aldi dan Megan. Deru mobil telah memasuki halaman rumah menandakan pengantin baru datang. Mereka pun di sambut oleh Syalwa dan keluarga yang lainnya. Dengan hidangan sarapan yang masih hangat keluarga itu bersarapan bersama. Lekas semua selesai Aldi berpamitan untuk bekerja bersama ayahnya itu. Zahra pun setelah beberes rumah dia pun memilih pergi ke pasar. Di dalam rumah kini hanya ada Syalwa dan Megan.
"Selamat pagi kaka ipar.." ledek Syalwa.
"Panggil curut aja napa kaya dulu, kesanya aku lebih tua" jawab Megan.
"Ye jangan gitu lah di kira nanti adik durhaka." jawab Syalwa kembali.
"Iya lah serah kamu, cie demen ama dokter cogan prikitiw..."
"Apaan si kamu ah jangan kek gitu. Sebenarnya aku takut akan jatuh ke lubang yang sama lagi," keluh Syalwa.
"Kamu jangan menyimpulkan bahwa semua laki laki itu buaya darat. Mereka sebenarnya baik ya mungkin lagi salah jalan aja." jawab Megan.
"Aku tu labil, bingung, frustasi bener bener suntuk ga, bayangin di gantung sembilan bulan tanpa kabar apapun."
"Sembilan bulan? Udah lahiran belum tuh? "
"Gila sumpah nyesel gue curhat ama lu Meg."
"Utututu adik cayangggg,,,, shoping aja yuk beli buble tea aja sama es krim red velvet."
Megan tau agar mood Syalwa kembali naik. Syalwa merupakan pecinta boba dengan rasa red velvet. Mereka berdua pun memutuskan untuk pergi ke mall mengenakan scoter matic milik Syalwa. Di dalam mall mereka sudah memutuskan untuk duduk dan memesan makanan favorit mereka. Sembari menunggu pesanannya datang mereka memilih membuka topik tentang rencana pernikahan Syalwa.
"Eh curut lagian lu kenapa masih labil si ama itu dokter. Udah ganteng, baik, sopan, dapet nilai plus lah. Tapi lebih Aldi si hehe. "
"Megannnn... Gini ya semenjak Dimas los kontak sama gue, gue itu males banget kalau nyaut pautin masalah, apalagi masalah perasaan. Nikah itu bukan main-main. Emang iya gue mesti seumur hidup sama itu dokter!? Orang pas itu ketemu aja langsung nyeramahin bagaimana cara membeli jajan yang sehatlah inilah itulah ga boleh makan junk food aaahhh bayangkan betapa risihnya gue... "
Megan yang di ajak bicara hanya diam dan menundukan kepala. Sebab Fahri telah berada di belakang Syalwa.
"Diem diem bae ngomong napa. Kesurupan lu!?" kata Syalwa.
"Dia tidak kesurupan dan saya ngga akan mengekang kamu." suara berat Fahri membuat Syalwa menoleh dengan penuh rasa salah.
"Ngapain dokter ke sini!?" tanya Syalwa ketus.
"Saya hanya membeli milshake buat makan siang."
"Tinggal beli di warkop aja repot amat ke mall segala. "
"Ya makannya kamu cepat-cepat jadi istri saya jadi siangnya kamu bisa mengirimkan makanan." jawab Fahri sambil berjalan pergi.
Syalwa yang terasa tertohok dengan jawaban Fahri. Sementara Megan hanya senyum dengan penuh arti.
"Udah di kode noh, buruan nikah sanah hahaha. "
"Nikah nikah gue itu bingung tau ga. Kalau dia jadi suami gue terus minta anak hadeuh parah gue aja jarang lepas hijab di depan bang Aldi."
Jawaban Syalwa membuat Megan tersedak akan minuman yang sedang di minumnya. Untung saja Megan belum memakan baso mercon yang baru datang. Jika sudah apalah daya yang akan tersedak baso panas.
"Sumpah si lu Syal, gue salut sama lu. Benar yang di katain Aldi lu itu emang perfect."
"Hm. "
Setelah usai dengan dunia kerempongannya dengan membeli mascara, lip matte, dan cushion mereka berdua pun kembali ke rumah. Dengan keadaan langit cukup gelap sepertinya akan turun hujan. Baru beberapa menit berjalan hujan telah mengguyur kota Jakarta. Megan membaea motor dengan hati-hati karena jalanan cukup licin.
Terimakasih hujan dengan air yang turun ke bumi serta membasahi wajahku tidak satupun orang mengenali ku bahwa aku sedang menangis 🥀
Syalwa Humaira
Ketika sampai rumah semua keluarga telah berkumpul. Syalwa dan Megan dengan pulang basah kuyup. Zahra kinu telah membuat wedang coklat untuk anak dan menantunya itu.
"Gimana seneng kena hujan!?" tanya Aldi kepada Syalwa.
"Asik banget lah, tanya aja sama istrimu itu." jawab Syalwa sambil menyenggol pundak Megan.
Aldi pun memberikan handuk kepada Megan. Megan pun menerimanya dengan tersipu malu.
"Ya ampun kalian uwwu banget si kaya di film drakor aja ih, "
"Makannya cepet nikah sama itu Fahri, jadi bisa kaya gini." ledek Aldi dengan mendekat ke arah Megan.
"Aish... bertingkah mesum di kalangan umum." gerutu Syalwa.
"Iyalah, gapapa liat aja itu ibu sama bapa, abang sama Megan, Syalwa sama siapa??" ledek Aldi.
"Huh udahlah liat keuwuwan aja jadi nyamuk mah udah biasa..." Jawab Syalwa dengan raut wajah kesal.
"Ibu itu Syalwa di kasih makan apa ko sekarang body goals kaya gitar spanyol, ntar itu dokternya makin cinta." ledek Aldi.
Syalwa yang masuk ke kamar berteriak "Megan itu suaminya suruh pikirannya jangan mesum. "
Semua orang pun tertawa dengan tingkah lucu Syalwa.
.
.
.
.
.
.
.
.Bersambung......
Mohon maaf kalau masih banyak typonya ya guys 😁
Tunggu cerita selanjutnya ya guys 😉 mohon maaf nih agak lama update ceritanya karena sibuk lagi daring, alias belajar dari rumah 🤭 mohon doanya ya guys semoga corona cepet kelar. Aamiin... :)
KAMU SEDANG MEMBACA
FAHSYA (END🎉)
Teen FictionMenemani seseorang yang masih pilu dengan masa lalunya memanglah sangat sulit. Percaya hanya kepada rasa memanglah sangat sakit. Perjalanan lika liku Syalwa dalam hal percintaannya yang statusnya mengambang oleh Dimas selama dua tahun. Selama satu...