Ternyata

85 9 0
                                    


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat pagi semua

Kali ini Fahri sama Syalwa datang nih

Ada yang seneng ngga?

Untuk kali ini mohon maaf ya suka update ga rutin. Soalnya banyak tugas semenjak belajar online dari  rumah

Semoga bumi kita Indonesia lekas sembuh dari pandemi COVID-19 ini ya

Aamiin....

Pastinya sebelum baca pastikan kalian sudah vote dulu ya... Ingat loh membuat orang seneng juga dapat pahala :)

Mon maap juga nih kalau semisal banyak typo bertebaran

And

Happy reading :)






Jangan berubah. Aku yang selalu membicarakanmu dengan Rabb-ku.

Syalwa Humaira
.
.
.
.
.

Setelah Fahri selesai dengan tugasnya sebagai dokter dia pun pulang menemui Syalwa. Rasa bahagianya menggebu-gebu dengan hadirnya satu ponakan dan Fahri tak sabar jika anaknya lahir. Dia kini telah sampai area rumahnya. Dia pun mulai keluar dari mobil dan menuju dalam rumah. Dia melihat sekeliling rumah tidak ada orang dan sepi. Fahri putuskan untuk menuju kamar. Ternyata seperti biasa Syalwa yang sedang tidur menggunakan mukena serta tasbih yang melingkar di tangannya. Fahri pun menghampiri dengan mengusap kepala Syalwa.

"Assalamualaikum, Syalwa.. "

Sungguh bisikan Fahri sangat lembut yang hanya membuat Syalwa semakin lelap. Fahri tau cara ini tidak mempan. Dia pun mulai usil dari mencium keningnya, matanya, dan pipi. Namun ketika sedang menuju bibir.

"Mau ngapain? "

Mata Syalwa terbuka. Fahri kini kaget akan kelakuan Syalwa.

"Ya lagian tidurnya nyenyak banget."

"Hehe akang dokter udah pulang. Gimana persalinan Megan? "

"Alhamdulillah lancar meskipun dengan tindakan operasi."

"Alhamdulillah. "

Hening kembali. Mereka berdua hanya diam membisu.

"Sayang kamu ga mau olahraga pagi kaya jalan-jalan gitu? "

"Males ah cape. Nanti Arsyad sama siapa? "

"Ya ikut olahraga lah. "

"Woy dia bayi Mas, mau jalan!? "

"Sante aja kali. Aku udah bawa kereta bayi di depan itu."

"Oh gitu yah. "

"Oke. Mas tunggu di depan yah, sekalian ambil Arsyad."

"Oke Mas Suami. "

Kemudian keluarga kecil itu pergi keluar untuk menikmati indahnya pagi hari. Mereka bertiga menuju ke area taman yang cukup ramai dengan adanya orang yang berolahraga. Mulai dari joging, bersepeda, dan badminton. Mereka bertiga memilih gazebo kecil di bawah pohon untuk beristirahat.

"Syalwa kamu lelah ngga? Aku mau beli sarapan sekalian aja ya... ?"

"Baiklah Mas. "

Ketika Fahri pergi memesan sarapan di situlah Syalwa dan Arsyad mulai beradaptasi.

"Hai baby kecil Arsyad. Mulai sekarang kamu jadi anak umi ya. Nanti kalau semisal dedek bayi lahir jagain dia kaya adik kamu. Okey." kata  Syalwa yang seolah-olah di bikin seperti anak kecil.

Ternyata perkataan Syalww di jawab senyuman lucu oleh Arsyad.

"Ututututu anak umi udah pinter. Muach.. " Kata Syalwa kembari dengan membopong Arsyad dengan mencium pipi gembulnya itu.

Mungkin warung yang di pilih Fahri cukup antri sehingga Syalwa menunggu.

Dari kejauhan Raihan seperti melihat Syalwa.  Namun Syalwa bersama bayi? Perutnya aja masih buncit. Yang di bopongnya anak siapa?

Raihan pun menghampiri Syalwa.

"Hai Syalwa. "

"Hai Raihan. Mari duduk. "

Raihan pun duduk bersampingan dengan Syalwa.

"Emmm Syalwa gimana keadaan anak kamu?"

"Alhamdulillah sehat di dalam perut. Kamu gimana kabarnya?"

"Lah itu anak siapa? Alhamdulillah ya kaya bahagia aja. Meskipun hatinya tidak. "

"Dia adalah Arsyad, dia adalah anakku dan Mas Fahri. Meskipun tidak terlahir dari rahimku." jawab Syalwa.

"Fahri selingkuh? "

"Engga bukan gitu. Baby Arsyad mirip kirban kecelakaan saat itu.  Orang tuanya meninggal dan tidak ada pihak keluarga yang mencari.  Sehingga mas Fahri memutuskan untuk di bawa pulang dan merawatnya seperti anak kita sendiri. " jawab Syalwa.

"Emang kamu beruntung yah nasibnya. Tidak seperti aku."

"Maksudnya??? "

"Aku dan Dimas udah cerai Syal. "

Penuturan Raihan membuat Syalwa terkejut bukan kepalang.

"Lha ko bisa Rai? "

"Kamu kan tau Dimas kaya gimana? "

"Raihan kamu tau kan bahwasanya perceraian itu sangat di benci oleh Allah."

"Iya Syalwa aku tau.  Itu pun aku yang minta cerai karena aku ngga tahan sama sikapnya dia yang suka mainin wanita."

"Astaghfirullohal'adzim, Raihan Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW
Siapa saja perempuan yang meminta (menuntut) cerai kepada suaminya tanpa alasan yang dibenarkan maka diharamkan bau surga atas perempuan tersebut.” (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud). Kamu tau itu kan? "

"Coba di pikirkan baik-baik lagi Rai." Fahri kini datang dengan membawakan mendoan hangat lengkap dengan teh serta lontong.

"Ya mau bagaimana lagi Syal, Fah. Aku ngga tahan dia punya istri tapi seolah-olah aku hanya di jadikan sebagai pajangan saja. "

"Raihan apa kamu yakin dengan keputusanmu ini? "

"Enyahlah Syalwa. Sidangnya besok lusa. Namun aku sudah sangat yakin. Aku juga mempunyai bukti nyata mengenai Dimas. "

"Saran gue lumayan jangan cerai deh Rai."

"Fahri... Fahri... Garapan lah gue nyesel ngorbanin masa muda gue buat nikah muda demi pemuda yang aneh itu. Udahlah gue mau cabut dulu. Aku ada janji ajojing sama teman. Dah semua. "

Setelah Raihan pergi Fahri dan Syalwa hanya bisa menggelengkan kepala.

"Ini sarapannya Syal, "

"Terimakasih mas,"

Fahri pun menyeruput teh hangatnya dengan Arsyad di pangkuannya. Kelihatan sekali tampang tampan papah mudanya.

"Mas, Syalwa ingin ketika Syalwa salah arah bimbinglah Syalwa, dan jangan pernah tinggalkan Syalwa melangkah sendiri. "

"Pasti Sayang," jawab Fahri sambil mengusap kepala Syalwa.

"Seberapa keras kepalanya aku, bila aku salah arah bimbinglah aku jangan sekali memarahi dengan kata-kata kasar seperti layaknya hewan. "

"Kamu ngomong apa si. Jangan ambil kesimpulan dari Raihan. Aku ya aku dan suami Raihan itu berarti bukan sosok imam yang baik. Dan aku akan berusaha menjadi imam keluarga yang baik untuk keluarga kecil ku ini. "

Syalwa pun haru dengan apa yang di katakan Fahri.

"Terimakasih Mas, "

Syalwa kini menggenggam erat tangan Fahru dan Fahri puj melakukan hal yang sama.










Next On....

FAHSYA (END🎉)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang