HADEEQA ILYANA (END)

114 8 0
                                    

Dini hari tepat pukul dua, Syalwa merasa perutnya sakit. Karena memang sudah hitungan bulan, bayi yang di kandungnya akan lahir bulan ini. Syalwa pun membangunkan Fahri yang masih tertidur.

"Ma,, Mas,,,  perut aku ss.. Sakit.. "

Fahri yang masih dengan mata yang terpejam dia pun respek membuka matanya.

"Kamu kenapa atau jangan-jangan bayinya mau keluar !?"

Fahri pun bergegas membopong tubuh Syalwa dan langsung menuju rumah sakit. Sementara Arsyad masih tidur dengan pulas.  Fahri memerintahkan Bi Sum selaku pembersih kebun untuk menjaga Arsyad. Ketika sampai di rumah sakit Syalwa langsung di bawa ke dalam Instalasi Gawat Darurat. Gamis yang sudah penuh dengan air ketuban yang sudah pecah dan beberapa bercak darah. Fahri kini menangani pasien yakni istrinya sendiri beserta dokter kandungan perempuan. Untung saja posisi bayinya normal sehingga acara persalinannya berhasip normal dengan keadaan bayi dan ibu sehat. Ketika saat itu ternyata anak dari Fahri yakni putri kecil yang begitu lucunya. Fahri lun langsung mengadzaninya.

Syalwa sempat pingsan, karena mungkin efek terlalu berjuang keras dimana mempertaruhkan nyawa. Seperti seribu tulang di patahkan dan darah keluar dengan begitu banyaknya. Tragedi itu di lihat secara langsung oleh  Fahri yang berhasil dia merinding akan berapa sakitnya perjuangan ibu. Sementara di sisi lain justru dengan rasa sakit ibu kita bisa lahir ke dunia dan ibu pun merasa bahagia. Sejak kejadian itu Fahri menghampiri ibunya yang berada di luar. Ternyata bukan hanya orang tua Fahri saja, ternyata ada mertuanya. Fahri memeluk ibunya dengan haru.

"Umi maafin Fahri ya,, "

"Iya nak, selamat untuk kamu. Kamu sudah berhasil menjadi seorang ayah. Jadilah orang tua yang baik sebagai suri tauladan para anakmu nak, "

Mereka pun berpelukan. Semburat antara rasa haru dan senang.

"Nak, bagaimana keadaan Syalwa?" tanya ibu mertuanya.

"Alhamdulillah sehat, tapi kayanya masi pingsan bu, mungkin sebentar lagi dia akan siuman. "

"Baiklah nak, "

"Saya permisi dulu mau ganti baju, mari. Assalamualaikum. "

"Wa alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. " jawab semua orang.

🎉🎉🎉

Pukul enam pagi setelah lamanya pingsan akhirnya Syalwa siuman. Semua keluarga bahagia dengan menimang cucu barunya itu setelah Arsyad.

"Alhamdulillah mas, akhirnya keluarga kita telah lengkap. "

"Alhamdulillah sayang, "

Suasana haru itu sangat di syukuri oleh Syalwa. Dia tak bisa mengira bahwa hidupnya akan melewati masa lika-liku yang hampir membuatnya depresi. Syalwa sangat bersyukur karena telah mendapatkan tulang rusuknya yang selalu sabar dan lemah lembut terhadapnya.

Apabila kita berdoa sembaei berdoa dan bermimpi, percayalah sesuatu yang indah  dalam hidup  tidak di lihat oleh mata melainkan dari hati.

Syalwa Humaira

Sempat beberapa waktu Megan, Aldi serta bala kurawa Syalwa telah menjenguk dan memberikan ucapan selamat.

"Eh de ni bayi mau di kasih nama siapa?" tanya Aldi.

"Syalwa penginnya si di kasih nama Ilyana yang artinya perempuan yang baik dan sabar. Selebihnya biar mas Fahri aja yang mikir hehe, "

"Bagaimana jika Hadeeqa Ilyana, artinya wanita solehah seperti bidadari."

"Boleh juga tuh, "

"Barakallah Alhamdulillah.... "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAHSYA (END🎉)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang