PROLOG • Devan Adrianza

707 61 6
                                    

Pertemuan
kenapa kita dipertemukan?
Jawaban ; ada dua kemungkinan.

Pertama, kita memang ditakdirkan untuk bersama.

Kedua, kita hanya ditakdirkan untuk mengenal namun tidak memiliki.

"oleh karena itu, ada kalanya kita tidak harus dipertemukan dengan sesorang."

_______________ ___ __ _

3 tahun yang lalu ...

Seorang gadis cantik sedang mengucapkan sumpah serapahnya saat seseorang menarik ikat rambutnya sehingga surai coklatnya terurai kesana kemari.

Dengan perlahan dia membalikan tubuhnya lalu menatap sang pelaku sinis. Jika dilihat dari seragamnya, orang ini bukan berasal dari sekolah menengah pertama yang sama dengannya.

Mizel tercekat saat melihat keseluruhan wajahnya. Tubuhnya mematung di tempat, detakan jantungnya bertedak lebih cepat.

Bagaimana mungkin ...

Wajah seseorang yang begitu dia rindukan, kini muncul secara tiba-tiba di hadapannya. Tapi kenapa rasa yang pernah ada untuk sosok ini lenyap seketika setelah melihatnya?

"Apa?" tanya Mizel kesal, namun jantungnya masih terus joget.

"Itu," jawab cowok tersebut sambil menunjuk bola basket yang mengelinding ke arah yang berlawanan dengannya.

Mizel menatap bola itu dan cowok yang ada dihadapannya secara bergantian. Menyebalkan. Apakah dia sedang dilantik menjadi babu?

Tidak mau banyak berdebat, Mizel sudah lelah karena hari pertama MOS yang tidak berperikemanusiaan dari sekolahnya dan juga tidak mau mencari tau infomasi lebih lanjut lagi mengenai asal muasal kenapa wajah dan suaranya sangat mirip dengan seseorang.

"Nih." Mizel mengulurkan kedua tangannya yang memegang bola basket ke udara.

DUK! Poing~poing~poing~

Iris hazelnya membulat. Mizel mengkerutkan keningnya-heran mengapa bolanya bukan diterima, melainkan didepak.

Masih berusaha sabar. Dia bergerak untuk mengambil bola bewarna orange itu lagi.

"Gue bukan babu lo!" ucap Mizel lalu melempar bolanya ke udara.

KENAPA ENGGAK DITANGKAP SIH?!

"Lo buta?!"

Bukannya menjawab, cowok itu menunjuk bola basketnya dengan dagu-meminta Mizel untuk mengambilnya lagi.

Belum aja gue cincang muka lo kupret!

Dasar menyusahkan. Tapi anehnya Mizel masih mau menurutinya dan mengambil bola basket itu lagi untuk yang kesekian kalinya.

Kalau dikasih baik-baik pasti akan dikerjai lagi, pikirnya. Oleh karena itu, kali ini Mizel memberikan bolanya dengan cara dilempar ke wajahnya dari jarak lima langkah.

"Tangkep atau wajah lo yang jadi korban!"

DUK!

"WAKH!" pekik Mizel saat tangan kanannya ditarik ke depan sehingga tubuhnya dengan cowok itu sangat dekat sekarang.

Kejadiannya sangat cepat. Bola basket yang dilempar entah melambung kemana. Hanya membutuhkan satu langkah, tangannya berhasil ditarik oleh cowok itu sehingga tubuhnya ikut tertarik.

Posisinya sulit dijelaskan, namun sekarang mereka terlihat seperti sedang panco di udara dengan jarak yang sangat dekat.

"APA MAU LO?!"

"Kenalin. Nama gue-" Cowok itu menggantungan kalimatnya dengan senyuman smirk membuat Mizel tambah kebingungan.

Sialan. Mau dilihat dari bagian manapun, orang ini sangat mirip sosok masa lalunya.

"Devan Adrianza."

Na-namanya ... Mulut Mizel kelu, dia tak sanggup melanjutkan kalimatnya. sama.

°°°

Sayang, saat itu Mizel telah meremehkan pertemuannya dengan Devan yang berujung menjadi sebuah kutukan.

Keinginanya untuk tidak menggali fakta lebih dalam lagi mengenai hubungan cowok itu dengan masa lalunya justru berbanding terbalik saat takdir memilih untuk bermain dengan mereka.

Tidak ada lagi ketenangan dalam hidupnya barang sedetik pun. Devan benar-benar mengusik hidupnya 24/7.

"Lo bisa berhenti gangguin hidup gue ga?!"

⋒⋓⋒⋓⋒⋓⋒

AN : Haloo!! Thank you udah mau mampir ke ceritakuu!

Semoga kalian suka dan terus lanjut yaa ga berhenti di prolog doang :(

Ini cerita pertama yang aku buat jadi maaf kalo masih banyak kurangnya hehe

Dan mumpung masih di awal, aku mau ngomongin hal ini terlebih dahulu;

Maaf jika ada beberapa nama tokoh atau tempat yang sama. Ini hanyalah cerita fiksi jadi jangan terlalu dianggap serius bahkan sampai ada yang tersinggung yaa!

Salam hangat, KelziaMorie <3

°°°

- 25 Juni 2020

YOU AGAIN?!   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang