22. Heeh

98 43 7
                                    

Mulmed; [song] Don't Leave Me Alone by David Guetta feat. Anne-Marie

•••

𝐘𝐨𝐮 𝐀𝐠𝐚𝐢𝐧?! ◍ 22 | Heeh

"Lu mau tau kenapa ga ada pakaian yang cocok dengan lu? Karena hanya pelukan gue doang yang cocok sama lo, titik."

__________ ____ __ _ __ _

17.00

"Huh? Kenapa basah?"

Cowok dengan seragam lengkap SMA Alvet itu berjongkok melihat sebuah genangan air.

"Siapa yang bisa masuk?"

Dia menengok ke sekeliling, tapi tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali.

Siswa yang pulang dengan membawa medali emas mewakili negaranya itu kembali berjongkok tapi di tempat yang berbeda.

"Essila?" gumam Evan, tapi dengan cepat dia langsung membersihkan lumpur yang menutupi permukaan name tag itu.

Mizel Jessila

Evan langsung bangkit berdiri lalu mengecek sesuatu, pikirannya semakin kemana mana saat melihat sesuatu yang tak seharusnya berada di sana.

"Ga mungkin kan, kalo dia ngelakuin itu lagi?!" tanya Evan frustasi sambil terus berpikir keras.

Akan susah menemukan seseorang di tempat yang banyak belokan seperti ini.

Jangan heran mengapa dia bisa sampai ke tempat seperti ini. Semenjak Kim meninggalkan gedung Alvet, tidak mungkin kalaj hasil masterpiece nya ini ditinggal begitu saja bukan?

Oleh karena itu, dia memberikan kunci lorongnya kepada salah satu sahabat Mizel yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri.

Kim tidak bisa mempercayai Mizel dan Tesha karena dari dulu mereka berdua bagaikan beban, selalu saja teriak-teriak saat mengunjungi tempat gelap. Padahal tidak ada apa-apa, menyebalkan memang.

"Miz-ell....."

Tunggu, apa apaan ini?! Kenapa pemandangan seperti itu harus berada tepat di hadapannya yang jomblo ini?!

Evan menutup mulutnya lalu membalikan badannya. Tapi di detik selanjutnya dia memutar kepalanya memastikan apa yang dia lihat tidak salah.

"Kampret, siapa mereka? Dihh pake acara kiss kiss segala!" Evan segera bersembunyi di balik tembok lalu menatap name tag yang ada di telapak tangannya.

"Anjay itu Mizel?! Ga! Ga! Ga! Mustahil bener kalo itu dia," Evan menggelengkan kepalanya, mengusir perkiraan absurdnya "Gue sentuh tangan aja auto di bacok, ga mungkin dia bolehin orang cium."

"Gimama kalo itu beneran dia?!"

"HAHAHAHAHA! Nge bojeng ya lo Van?! Waras dikir lah bro! Lo itu pinter, jangan biarin otak bego lo merajarela gitu dong!"
*ngebojeng : ngelawak

Bukannya menjadi waras, Evan malah tertawa kencang lalu mengibaskan tangannya ke udara yang membayangkan kalau itu adalah Mizel. Benar-benar seperti orang gila.

Sayangnya dia tidak tahu kalau perkiraan absudnya itu benar adanya.

Cup!

Sontak saja Mizel langsung membuka matanya, hal pertama yang dia lihat adalah mata yang tertutup.

Apa hanya perasaannya saja, atau memang kenyataannya kalau bulu mata cowok itu lebih lentik dibandingkan miliknya?

Dag dig dug dag dig dug

YOU AGAIN?!   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang