41. Evanando dan Gadis Gila

47 32 15
                                    

Haiii happy new year semuanyaa!! best luck for all of us in 2021 🐣

kalian tahun baru kali ini pada ngapain?

Jangan lupa tinggalkan voment & happy reading! 💙

___________ _____ _ __

YOU AGAIN?! • 41 | Evanando dan Gadis Gila

"Membuatmu tersenyum, walau tak pernah terbalas. Sudah biasa kulakukan." ―Evanando

°°°

Mulmed : [song] April by Fiersa Besari
____________________ ____ ______ _ ____

          Mata hazel miliknya berbinar. Mizel terpana melihat penampakan depan dari supermarket komplek yang sudah lama tidak dia datangi karena Kim selalu terlebih dahulu mengirimkan kebutuhan bulanan untuknya.

"Sejak kapan supermarket di sini jadi secantik ini?!"

Evan yang baru datang sambil membawa trolley yang tadi dia ambil menjitak pelan kepala Mizel.

"Elu ngapa kudet banget sih, Zell?"

Cowok itu mendorong trolley-nya masuk ke dalam membuat Mizel ikut melangkah masuk bersamanya.

Tujuannya membawa Mizel ke supermaket untuk berbelanja alih-alih membawanya ke Mall karena sahabatnya ini adalah tipikal orang yang mood-nya lebih cepat balik jika dibelikan makanan ketimbang pakaian atau sepatu. Tapi kalau bisa dua-duanya lebih baik sih, Van.

"Jembatan baru di komplek, elo gatau. Supermarket sudah selesai direnovasi juga elo gatau. Tinggal dimana sih sebenernya?"

"Kan gue tinggalnya nomaden lo lupa?" balas Mizel asal lalu pergi ke area buah.

Evan menggeleng kepalanya, tak habis pikir ternyata Mizel bisa juga tertinggal informasi terkini. Berhubung dari dulu dia sering diledek karena selalu lebih kudet dibandingkan Mizel dan Tesha.

Cowok itu memajukan kepalanya ke samping leher Mizel untuk melihat apa yang sedang gadis itu lakukan.

"Ngapain harus dipilih? Tinggal ambil aja elah."

Mizel menoleh saat mendengar ucapan Evan lalu memukul lengan cowok itu. "Kalau ga dipilih nanti ada ulet gimana?"

"Memangnya keliatan sekarang itu buah ada uletnya atau enggak?"

Kesal. Mizel memukul lengannya lagi. "Ya ... paling ga kan, usaha!" ucapnya tidak mau kalah.

Seketika ingatannya langsung terlempar pada saat dia menemukan ulat kecil di buah yang ada di supermarket minggu lalu. Raut wajahnya berbuah lebih kesal dibandingkan sebelumnya.

Menyebalkan. Kenapa cowok itu harus muncul di depannya kalau tidak mau tanggung jawab dengan perasannya?!

Ga ngomong ya tinggal gausah ngomong aja ga perlu menampakan diri juga kan?!

DUK!!

"DUH! NGAPAIN DORONG TROLLEYNYA KE GUE SIH?!" oceh Mizel lalu memegang kakinya yang terluka karena tergores roda.

"Jangan bengong mulu! Kerasukan roh janda danau baru tau!"

"APA KATA LO?!"

Evan mendorong trolley-nya mendahului Mizel lalu berhenti saat berada di sebelah gadis itu, "Jangan teriak-teriak. Malu." bisiknya.

YOU AGAIN?!   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang