55. Berakhirnya Taruhan

64 28 14
                                    

Haloo! Masih ingat lagu mulmed ada di chapter atau part berapa gaa?

Ada kejadian langka apa saat ituu?

Happy reading guys! Jan lupa vomentnyaa yaa! Makasii 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys!
Jan lupa vomentnyaa yaa! Makasii 💜

°°°

YOU AGAIN?! • 55 | Berakhirnya Taruhan

"Persetanan dengan taruhan konyol lo itu! Yang gue tau mulai detik ini semua itu cuman masa lalu menyebalkan!"

_________________ ___ _ ______

Dan orang itu, tak lain adalah Adelyn.

Mata hazelnya melirik ke arah lain dan saat itu juga otaknya menyadari sesuatu dan mengaitkannya pada ocehan Neisya tadi pagi.

Gedung W, café strategis, dekorasi romantis, orang yang mau nembak.

Tentu saja itu pasti mereka bukan?

Apa mungkin selama ini karna kesukaan Adelyn sama dengannya. Oleh karena itu Devan mendekatinya? Dasar, brengsek.

Melihat ketiga adiknya tetap diam disana. Kim bangkit berdiri lalu melipat tangannya di bawah dada.

"Hoi! Lo pada mau jadi penjaga lift, hah?!"

"Bawel banget lo, Kay!" saut Mizel lalu memindahkan tangan Evan yang ada di pundaknya ke pinggangnya dan jalan menuju meja.

Wanita itu menyipitkan matanya dan bergumam melihat meja seberang, "Kayaknya gue pernah liat cowok di meja sana."

Namun dia masa bodoh, tidak mau memikirkan sesuatu yang tidak penting baginya.

Damn. Akhirnya takdir mihak gue juga! Lo cuman punya satu kan? Gue dua! Batin Evan penuh kemenangan lalu ikut melihat menu bersama kedua sahabat perempuannya.

Tak.

Adel meletakan alat makannya ke atas piring membuat Devan yang sedang makan menengok.

Gadis itu membuang nafasnya, "Gih, sana samperin," ujarnya.

"Kenapa?" balas Devan acuh.

"Di sana ada Mizel. Sana ajak aja dia ke sini, aku pulang."

Devan menahan tangan Adel yang hendak beranjak membuat jantung gadis itu hampir copot. Ada rasa senang dalam hatinya menerima perlakuan Devan yang seperti ini.

Tapi kupu-kupu di perutnya tidak mampir selama yang dia kira.

"Dev, sakit. Iya, aku gak jadi pergi udah lepasin," ringis Adel berusaha melepas cekalan di tangannya.

YOU AGAIN?!   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang