32. Photobobrok

68 39 10
                                    

Happy reading! ❣
Jangan lupa voment part inii

𝐘𝐨𝐮 𝐀𝐠𝐚𝐢𝐧?! ◍ 32 | Photobobrok

"Pernakah kau berpikir kalau selama ini kau adalah alasan dari munculnya perasaan bercampur aduk seperti; rasa bahagia, kehangatan, khawatir dan kenyamanan dalam diri seseorang?"

"Oleh karena itu, bisa jadi selama ini kehadiranmu itu sangat berpengaruh bagi sebagian orang. Terutama orang yang dapat merasakan rasa khawatir terhadap dirimu."

●●●

Mulmed; [song] This Feelings // The Chainsmokers, Kelsea Ballerini.

__________ _____ ___ __ _ ___ _

"Sialan, dasar pengecut! Demennya kabur!"

"WAKH!" Mizel memekik saat tiba-tiba sebuah tangan keluar dari balik tirai dan menariknya masuk.

Topi yang dia kenakan jatuh. Badannya seolah dikunci dari belakang dan mulutnya juga dibekap oleh tangan orang itu.

Saat ingin memberontak Mizel tertegun ketika dia menyadari sesuatu yang janggal.

Suara berat terdengar begitu jelas di telinga kirinya, "Gimana rasanya disukai oleh orang yang sama?"

Mizel mengingit bagian dalam pipinya kencang-ketakutan. Seluruh tubungnya menegang, dia sangat yakin suara itu sama dengan suara pemilik mobil yang menyebabkan kecelakaan naas beberapa tahun yang lalu.

"Apa kau akan memanfaatkan nyawanya sama seperti waktu itu?"

"Enggak!" sahut Mizel membentak, "Gue enggak manfaatin Devan! Dan mereka orang yang berbeda!" ralatnya emosi.

"Jawabanmu memang tidak, tapi kenyataannya sangat berbanding terbalik."

"Jangan ngomong sembarangan lo!"

"Nyawa seseorang melayang karena menyelamatkan nyawa gadisnya. Aneh, seluruh beritanya langsung tenggelam dalam waktu satu jam tetapi kasusnya masih dibuka sampai sekarang."

"Menurut lo itu kenapa?" bisik pria itu semakin menghapus jarak kepalanya dengan wajah Mizel.

"Sebegitu besar keinginan lo untuk nangkep gua?"

"PERGI LO!" bentaknya kencang sambil menutup mata.

"Zell, Zell! MIZEL!"

"Hah?" tanya Mizel spontan. Matanya berair, sekali berkedip bendungan kristal air itu akan langsung pecah.

Kedua tangannya terangkat ke udara karena diangkat oleh cowok yang tengah memancarkan aura khawatir.

Gue ga manfaatin lo Dev...

Hati Mizel mencelos saat melihat wajah Devan. Tidak, kejadian itu bukan murni kesalahannya. Kecelakaan lalu lintas. Bukanlah kecelakaan yang dapat dia rencanakan.

Cekalan di tangan Mizel perlahan melonggar. Devan menurunkan tangannya secara perlahan, namun belum sempat dia membuka mulut gadis itu sudah terlebih dahulu jatuh dalam dekapannya.

YOU AGAIN?!   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang