39. Berhenti Menjailinya?

59 32 13
                                    

YOU AGAIN?! • 39 | Berhenti Menjailinya?

"Jangan samakan hati dengan otakmu. Karna otak dapat mengendalikan tubuh, namun hati tidak akan pernah dapat mengendalikan perasaannya."

°°°

Mulmed; Devan Adrianza & Mizel Jessila
_________________ _____ ___ _____ _

FLASHBACK | Satu jam sebelumnya ....

"Do! Valdo! Valdooo! Aku mau jatuh Doo!"

Valdo terkekeh melihat Neisya yang ketakutan karena dilepas saat menaiki papan skateboard miliknya.

Saat ini mereka sedang berada di salah satu tempat kesukaan Valdo, yaitu taman skateboard yang lokasinya dekat dengan SMA Alvet.

"DOOOOOOOO!!!"

"Iyaa! Iyaa Ney, ada aku, tenang aja."

"Kamu selalu ngomong tenang aja, tapi selalu dilepas juga!"

"Ada aku, kamu ga bakal kenapa-napa."

"Gimana caranya bisa maju sih, Do? Kok aku latihan mulu, tapi ga jalan-jalan!"

"Kalo emang ga berbakat susah sih Ney."

"VALDOOOOOO!!" teriak Neisya sambil berusaha menyeimbangkan tubuhnya.

"Ke sini kamu! Hobby bener ngatain aku!"

"Ini lelet banget sih jalannya! EHH-"

Mata Neisya membulat saat dilihat di depannya adalah sebuah turunan. Mampus, jalan di tempat datar saja tidak bisa sekarang menuju jalan yang turunan.

"WAKHH!!"

HAP!

Neisya perlahan membuka matanya saat tidak merasakan ciuman illegal yang harusnya dia dapatkan dari permukaan semen dingin. Netra bewarna hitam itu langsung membesar saat melihat kakinya melayang di udara.

Neisya menengok ke belakang, "Valdo!"

"Dibilang juga ga bakal kenapa-napa," ujar Valdo yang sedang menahan tubuh pacarnya dari belakang agar tidak ikut merosot bersama papan skateboardnya.

"Do," panggil Neisya lirih.

"Hmm?"

"I-itu ... hmm ... turunin, malu diliatin," cicit Neisya sambil menyembunyikan wajahnya ke samping berusaha ngumpet dari tatapan ambyar orang-orang sekitar.

"VALDOOOOO!!!"

Neisya memekik hebat saat tiba-tiba badannya diputar balik ke atas dan mendarat di bahu seseorang.

"Tanggung jawab. Udah buat papan skateboard aku terbelangkai seperti itu," ucap Valdo sambil memutar badannya agar Neisya dapat melihat nasib papan kayu itu.

"Turuninn Doo!! Astagaa maluuuu!!"

"Katanya udah putus urat malunya, sekarang balik lagi?"

"Auh ah! Ga pernah menang ngomong sama kamu! Capek!" gerutu Neisya sambil memanyunkan bibirnya di balik punggung Valdo.

"Marah?"

"Enggak!"

Masih nanya lagi! Dasar cowok spesies ter-gak peka seduniaa!

Selang beberapa detik, Neisya tersenyum ketika menyadari bahwa hubungannya itu bagaikan bunga di padang musim semi. Cantik, indah, damai dan penuh kehangatan. Dia benar-benar berharap kalau semuanya tetap sama, jangan ada yang berubah. Neisya mohon.

YOU AGAIN?!   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang