56. Mizel Jessila

48 28 8
                                    

YOU AGAIN?! • 56 | Mizel Jessila

"Gave you another name. Kamu ingat? Aku akan segera menggantinya, sehingga kau tidak perlu lagi memanggilku sayang."

__________________ ____ ___ ______

"Lima bulan yang lalu, bokap lo sengaja mau 'ketemu' sama keluarga gue pake alasan bisnis karena denger kalau wajah anak dari perusahaan yang ingin dia jatuhin itu sama kek istrinya. Beruntung Ayah gue, Kaizel lebih mementingkan privasi. Dia gak akan mengungkit masalah anak-anaknya ke publik."

"Tapi setelah gue telusuri lebih lanjut lagi ternyata bukan cuman itu alasannya. Tetapi juga karna mau balas dendam atas kematian anaknya ke adik gue."

"Dan satu lagi, cerita ini suka ganti genre ke horror gegara ulah Reydra, lo tau?"

Malam itu juga, setelah mendengar semua jawaban dari Kim. Devan dan Dasha langsung mengunjungi Reydra untuk meminta penjelasan lebih lanjut.

"Kenapa Papa harus sejauh ini sampai nerror keluarga orang, Pa?!"

Menerima tuduhan seperti itu secara tiba-tiba membuat Reydra langsung bangkit dari balik meja kerjanya dan menatap putra bungsunya garang.

"Diam kamu Devan! Ini urusan Papa bukan urusan kamu!" balas Reydra terpancing emosi.

"Tapi orang yang Papa terror itu pacar Devan!"

"Apa kamu bilang? Bahkan setelah tau Ibunya yang bunuh saudara kembarmu, kamu masih berpacaran dengannya?"

"Kenapa Papa yakin banget kalau mereka pelakunya!"

"Kurang jelas apa lagi Devan? Hanya ada sidik jadi Ibunya yang ada di mobil yang menabrak kakakmu, ditambah anaknya adalah orang yang terakhir bersama Davian," jelas Reydra sambil berjalan mendekat ke arah putrinya yang ada di ambang pintu.

"Teman laki-laki kamu itu sangat berguna, bilang saja kalau dia mau hadiah."

Kening Devan menyerit mendengarnya. Sejak kapan Kakaknya memiliki teman lelaki? Tunggu, ada satu yang pernah datang ke rumahnya tempo hari.

Sebelum benar-benar berlalu dari ruang kerjanya, Reydra menghadap belakang lalu mengucapkan sesuatu---bukan, lebih tepatnya memperingati sesuatu.

"Putuskan anaknya. Kamu sudah tunangan dengan Adelyn."

•••

Pelajaran olahraga ditambah guru yang harusnya mengajar tidak ada itu sungguh menyenangkan.

Anak kelas XII MIPA A tetap mengganti pakaian dan turun ke lapangan untuk menonton pertandingan basket siswa kelas mereka sementara untuk kaum hawa, mereka duduk manis di pinggir lapangan sambil ngerumpi.

"VALOOOO!! KALAHIN BANBAM DOO!!! JANGAN AMPE SI JAMET MENANG!!"

"Anjir, pacar lo punya dendam apa sih sama gua!" bisik Banbam kesal pada Valdo yang malah menghiraukannya.

"Ney," panggil Mizel membuat gadis itu menengok ke arahnya.

"Kok lo tahan sih sama cowok cuek begitu?"

"Eh, Mizel goblok. Mau pacar gue cuek kek, bodoh kek, nyebelin kek, songong segala. Kalo yang namanya udah cinta tuh dia yang paling bagus di mata aing valid no debat, no kecot!"

"Abisnya lo aneh-aneh aja, masa nanya begituan sama Neisya yang bucinnya tingkat akut," timpal Tesha yang sedang memperhatikan pesawat yang melintas di sekolahnya.

YOU AGAIN?!   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang