57. Masa Bodo

43 23 10
                                    

YOU AGAIN?! • 57 | Masa Bodo

"Kalau I love you artinya suka kamu, maka you and I artinya kita the end."

______________________ ____ __ ___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________ ____ __ ___

"Permisi Mizel, boleh ikut sama Tante sebentar, sayang?"

"Boleh kok Tan! Nih, anaknya!" balas Neisya ga ada akhlak sambil memberikan Mizel.

"Hehe, Hallo Tan, " sapa Mizel kikuk.

Sementara kakinya terus menginjak sepatu Neisya tanpa henti.

Ayla tersenyum membalas sapaan Mizel lalu merangkul lengan gadis itu dan mengucapkan sesuatu pada Tesha dan Neisya, "Tante pinjem dulu ya temennya, ga bakal di gigit kok."

"Anak tante ga sekalian Tan? Mau Neisya cariin?"

BANGSAT LO NEISYA!! Umpat Mizel dalam hati lalu merutuki senyuman menyebalkan milik temannya itu.

"Gak perlu deh, kalau ada Devan nambah beban Tante doang."

Gue juga ngebebanin kok anaknya, mending ga usah diajak.

Astaga. Kalau saja Mizel bisa mengucapkan kalimat barusan.

"Kalau begitu, tante duluan yaa. Ayo Mizel," ajak Ayla lalu pergi membawa Mizel menuju mobilnya dan meninggalkan area sekolah.

"Ngapain lo berdua planga plongo begitu?" celetuk Reza yang menyempil diantara Tesha dan Neisya.

DUK!!

"SAKIT WOII!!" jerit Reza sambil memegang kepalanya lalu menengok ke belakang, menatap Valdo tidak terima karena kepalanya dilempar tas milik cowok itu.

"Devan kemana?" tanya Neisya pada Valdo.

"Tumben ga sama kamu, biasanya sepaket."

"Tuh, anaknya," jawab Valdo menunjuk Devan yang mendekat.

Tesha sedikit menyipitkan pandangannya ketika melihat ada sedikit memar di wajah, leher dan lengan cowok itu. Sontak saja sebuah nama terlintas di otaknya, Evan!

"Ney, gue kayaknya ada ketinggalan buku di kelas, gue balik dulu ya! Lo duluan aja juga gapapa!" ucap Tesha lalu berlari kecil masuk ke dalam gedung sekolah mencari sahabatnya.

Kenapa dia natap gue gitu banget ya? Batinnya saat Devan melempar tatapan datar padanya lalu nimbrung dengan teman-temannya.

"Mizel kemana?"

Reza memutar bola matanya malas, mau nanya itu aja susah! Pake harus lewat mulutnya segala!

"Barusan pergi sama calon camernyaaa tuuh!" goda Neisya.

"Nyokapnya Evan?" tebak Reza. Bodo amat dengan aura gelap milik Devan di sebelahnya.

"Nyokapnya diaa," balas Neisya menunjuk Devan membuat cowok itu mengerutkan dahinya.

YOU AGAIN?!   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang