50. Perang B̶a̶n̶t̶a̶l Perasaan

49 32 12
                                    

YOU AGAIN?! • 50 | Perang B̶a̶n̶t̶a̶l Perasaan

“Teruslah berbuat jahat padaku agar aku memiliki alasan untuk disalahkan.”

__________________ _____ ___ ______

Evan menyerit bingung melihat kumpulan murid di lorong sebelah lapangan dari lantai dua.

“Ngapain mereka? Arisan?” tanyanya sambil mengeringkan rambutnya yang basah karena baru selesai berenang.

Lalu cowok itu celingak celinguk mencari sosok seseorang, “Ini si coach ke mana lagi?”

“Giliran nyuruh orang dateng, maksanya bukan maen. Tapi pas dicari banyak banget alasannya,” cibirnya saat melihat pesan masuk.

“Van!”

Evan menoleh ke belakang lalu mengangkat satu alisnya dan bertanya, “Kenapa?”

“CURANG LO VANN!! Udah punya cewek kan looo!! Boong mulu lo ah! Ga seru!” tuding Milan, adik kelas bawel yang dekat dengannya.

“Gue mana ada cewek!”

“Bacot! Noh, siapa di sana? Katanya mau ketemu sama lo! Cantik anjir! Kenalin ke gue lah!” kata Milan semangat sambil menunjuk seorang gadis yang berdiri di dekat gerbang SMA Alvet.

Setelah menyadari siapa yang dimaksud, Evan segera menoyor kepala adik kelasnya.

“Dia lebih tua satu taun dari lo! Jangan ngadi-ngadi!”

“Beda setaun rapopo lah, bro!”

“Dasar bocah, dapetin yang seangkatan aja gabisa.” timpal Evan lalu turun ke bawah meninggalkan Milan yang sedang berimajinasi memenangkan hati Celestia sendirian di sana.

Tapi dia emang cantik sih.

Melihat Evan turun ke bawah, gadis cantik dengan bandana kuning pastel itu melambaikan tangan sambil tersenyum.

“Ngapain ke sini?” tanyanya ramah.

“Oh, iya. Thanks buat bantuan lo kemarin saat camping.”

“No prob. Lagi pula denger dari cerita lo, anak yang namanya Mizel itu keknya baik. Dia ga berhak diperlakukan seperti itu oleh Adelyn.”

Evan manggut-manggut lalu berniat mengantarkan gadis itu pulang. Namun baru saja mulutnya terbuka, Celestia sudah lebih dulu memotongnya.

“Katanya lo temenan sama Arian? Dia sudah pulang belum?”

Gadis itu celingak celinguk melihat belakang tubuhnya yang menampilkan gedung sekolah.

“Eh?”

“Arian Rohanaga. Cowok yang waktu itu gue kasih tau,” jelas Celestia lalu kembali menghadap ke Evan ketika melihat waut bingung cowok itu.

“Gue denger dia digebugkin Tesha? Padahal udah gue bilang jangan dihukum!”

Kalau sekarang Evan sedang berhenti di perempatan jalan mungkin sekarang saatnya lampu merah yang menyala bukan hijau.

“Aaah, itu? Arian lagi ada di UKS. Waktu itu emang digebugkin Tesha tapi ga sampe parah banget—”

“OH!! Itu kan UKS? Yang ada tulisannya!”
Cowok itu menengok ke belakang melihat pintu bertulisan UKS lalu meneguk salivanya.

YOU AGAIN?!   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang